Sabtu, 1 November 2008
Bacaan: I Kor 13:1-3
13:1 Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing.
13:2 Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna.
13:3 Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikitpun tidak ada faedahnya bagiku.
Kemampuan berbicara atau berkata-kata tentang hal-hal rohani tidak ada gunanya tanpa kasih. Karunia dari Allah berupa penyataan atau ilham dari sorga, pengetahuan tentang hal-hal rohani, iman yang menakjubkan, tidak ada gunanya tanpa kasih. Pengorbanan sekalipun tidak ada gunanya tanpa kasih. Mengapa? Karena kasih yang terkandung di dalam perkataan, perbuatan, tindakan, iman, pengorbanan, atau motif seseorang-lah yang menjadikannya ber-tujuan mulia dan ilahi.
Bayangkan saja jika dunia tanpa kasih. Ayah atau ibu tidak peduli atau menaruh perhatian kepada anak-anaknya. Anak-anak tidak menghormati ayah-ibunya. Tidak ada pria yang bertanggung-jawab. Tidak ada wanita yang menghormati pria. Tidak ada kawan tetapi lawan. Tidak ada pujian. Tidak ada dorongan tetapi makian. Kompetisi. Tidak ada hubungan. Hanya bisnis. Transaksi semata. Tidak ada senyum. Tidak ada “terima kasih”. Tidak ada “maaf”. Tidak ada kepercayaan tetapi kecurigaan. Tidak ada hadiah. Tidak ada keterbukaan. Tidak ada pembicaaraan yang menyenangkan. Kaku. Lebih lagi. Sinis. Sarkastis. Tidak ada kasih, yang ada hanya dosa.
Apakah Anda ingin tinggal di dunia seperti itu? Tentu saja tidak, bukan? Tetapi itulah realitas tentang dunia kita tanpa kasih Allah.
Buktikanlah melalui kutipan ayat berikut ini:
Ketika dilihat Tuhan, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata, maka menyesallah Tuhan, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hati-Nya. (Kejadian 6:5)
Kejatuhan manusia ke dalam dosa mengakibatkan dunia yang seperti itu. Tidak heran jika Allah datang dengan kasih. Perhatikan ayat berikut ini:
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan AnakNya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal (Yohanes 3:16).
Dan bukan saja Allah datang dengan kasih tetapi Ia sendiri adalah kasih itu. Karena dari Dia kasih itu berasal. Tanpa Allah tidak ada kasih (band. I Yoh 4:7-16).
Kasih Allah menjadikan hidup kita berguna. KasihAllah menjadikan hidup kita berarti. Bukankah hidup yang berguna atau berarti adalah yang didambakan oleh setiap orang? Sadar atau tidak sepertinya semua orang menginginkannya. Tinggal bagaimana setiap orang mewujudkannya, yaitu, menjadi berarti dan berguna di tengah kehidupannya. Dan tentu saja pertama-tama semuanya bergantung kepada penghayatan seseorang terhadap kasih Allah.
Doa:
Tuhan terima kasih atas pelajaran pagi ini. Mampukan hamba menghayati kasih Engkau semakin dalam dari waktu ke waktu sehingga hamba dapat dimampukan membagikannya di tengah kehidupan hamba. Di dalam nama Yesus Kristus. Amin.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar