Minggu, 12 Oktober 2008

KEMULIAAN ALLAH ATAU HAK?

Selasa, 14 Oktober 2008

Bacaan: I Kor 10:29-32

10:29 Yang aku maksudkan dengan keberatan-keberatan bukanlah keberatan-keberatan hati nuranimu sendiri, tetapi keberatan-keberatan hati nurani orang lain itu. Mungkin ada orang yang berkata:”Mengapa kebebasanku harus ditentukan oleh keberatan-keberatan hati nurani orang lain?
10:30 Kalau aku mengucap syukur atas apa yang aku turut memakannya, mengapa orang berkata jahat tentang aku karena makanan, yang atasnya aku mengucap syukur?”
10:31 Aku menjawab: Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah.

Melalui perkataan Paulus tersebut di atas, dapat ditemukan satu prinsip penting tentang bagaimana seorang Kristen menjalani hidup di tengah masyarakat. Yaitu bahwa kemuliaan Allah harus diutamakan lebih dari pada kebebasan pribadi. Artinya, setiap orang Kristen yang akan melakukan segala sesuatu harus mempertimbangkan apakah tindakan atau aktifitasnya adalah untuk memuliakan Allah. Atau, semata-mata didorong oleh keinginan untuk memperjuangkan hak atau kebebasan pribadi.

Jika karena memperjuangkan hak atau kebebasan pribadi seorang Kristen menjadi tidak memuliakan Allah, maka lebih baik jika orang tersebut membatalkan atau menghentikan tindakan atau aktifitasnya.

Lalu, apakah hal itu juga berarti bahwa seorang Kristen harus berdiam diri jika hak atau kebebasannya di-injak-injak orang? Di dalam kasus semacam ini tentunya terdapat sedikit perbedaan, namun tetap saja bahwa seorang Kristen harus melakukan tindakan atau aktifitasnya secara simpatik, terhormat dan tanpa menjadi berdosa atau berbuat dosa. Seperti yang pernah dilakukan oleh Martin Luther King saat memperjuangkan hak dan kebebasan bangsa kulit hitam.

Prinsip ini bukan saja berlaku bagi orang-orang yang mengadakan demonstrasi atau unjuk rasa secara anarkis dan tidak simpatik. Tetapi, berlaku pula bagi seorang pimpinan perusahaan yang menghentikan karyawannya tanpa solusi, perencaan atau persiapan yang cukup dan memadai. Atau dapat berlaku pula di dalam keluarga, pernikahan, negara, dan lain-lain, yaitu bahwa setiap orang Kristen harus memilih untuk memuliakan Allah di atas perjuangan hak atau kebebasan pribadi.

Doa:
Tuhan terima kasih atas pelajaran pagi ini. Mampukan hamba agar dapat senantiasa memilih untuk memuliakan Engkau di atas perjuangan hak atau kebebasan pribadi. Dalam nama Yesus Kristus. Amin.

Tidak ada komentar: