Minggu, 12 Oktober 2008

GEREJA DAN UANG

Sabtu, 27 September 2008

Bacaan: I Kor 9:7-10


9:7 Siapakah yang pernah turut dalam peperangan atas biayanya sendiri? Siapakah yang menanami kebun anggur dan tidak memakan buahnya? Atau siapakah yang menggembalakan kawanan domba dan yang tidak minum susu domba itu?
9:8 Apa yang kukatakan ini bukanlah hanya pikiran manusia saja. Bukankah hukum Taurat juga berkata-kata demikian?
9:9 Sebab dalam hukum Musa ada tertulis:”Janganlah engkau memberangus mulut lembu yang sedang mengirik!” Lembukah yang Allah perhatikan?
9:10 Atau kitakah yang Ia maksudkan? Ya, untuk kitalah hal ini ditulis, yaitu pembajak harus membajak dalam pengharapan dan pengirik harus mengirik dalam pengharapan untuk memperoleh bagiannya.


Karyawan swasta pada umumnya mendapatkan gaji, komisi, atau bonus dari perusahaan di mana ia bekerja. Pegawai negeri mendapatkan penghasilan dari pemerintah atau negara. Pengusaha mengupayakan pendapatan melalui hasil usaha. Bagaimana dengan pendeta atau pekerja full time gereja? Dari mana atau bagaimanakah mereka memperoleh gaji atau uang?

Anda tahu jawabannya. Di zaman modern, pertanyaan ini lebih mudah untuk dijawab, tetapi tidak pada zaman Paulus.

Di zaman Paulus, gereja baru saja dimulai. Cara, metode, pengelolaan, atau pengorganisasian gereja masih sangat sederhana. Alkitab mencatat tentang awal mula pembagian pelayanan firman dan non-firman. Pembagian tersebut dilatarbelakangi dengan konflik yang terjadi karena kebutuhan sandang-pangan yang tidak terpenuhi bagi anggota-anggota tertentu di dalam jemaat (band. Kis 6:1-6). Sehingga dipilihlah 7 (tujuh) orang untuk mengurus atau menangani hal-hal semacam itu.


Orang-orang Kristen di zaman modern semestinya tidak critical atau negative terhadap pendeta atau pekerja full time yang mendapatkan gaji atau uang dari gereja. Demikian pula dengan pendeta atau pekerja full time semestinya jangan merasa bersalah, risih, atau rendah diri karena penghasilan yang ia peroleh dari gereja. Atau, pada ekstrim yang lain, pendeta atau pekerja full time gereja juga tidak semestinya menjadi serakah atau materialistis dengan cara menggunakan uang dari gereja. Intinya, gereja perlu pengelolaan keuangan yang baik dan benar dengan mempertimbangkan tujuan gereja, tujuan pelayanan dan yang terutama yaitu tujuan Allah.


Doa:

Tuhan terima kasih atas pelajaran pagi ini. Berikan keyakinan yang dalam tentang gereja dan uang sehingga hamba dapat turut mengelola hal tersebut dengan benar di hadapan Engkau. Dalam nama Yesus Kristus. Amin.

Tidak ada komentar: