Rabu, 1 Oktober 2008
Bacaan: I Kor 9:19
9:19 Sungguhpun aku bebas terhadap semua orang, aku menjadikan diriku hamba dari semua orang, supaya aku boleh memenangkan sebanyak mungkin orang.
Paulus ingin memenangkan sebanyak mungkin orang, meskipun ia harus menjadi hamba dari orang lain. Dengan kata lain, bagi Paulus, memenangkan orang bagi Kristus lebih berharga daripada jabatan, status, reputasi atau citra dirinya di mata orang lain. Bukanlah sekedar kata-kata ketika Paulus mengatakan bahwa ia adalah pengikut Yesus, dan Kristus diam di dalam dirinya. Karena sikap dan tindakan Paulus persis seperti Yesus, yang merendahkan diri-Nya, mengambil rupa seorang hamba dan menjadi sama dengan manusia (Fil 2:6-8).
Sikap atau tindakan Paulus tersebut merupakan suatu pengorbanan secara mental. Orang Kristen semestinya tidak perlu merasa malu, sedih, kecewa, sakit hati atau tersinggung apabila ia direndahkan atau diremehkan orang lain. Atau, mereka pun tidak perlu mencari-cari cara untuk mengangkat citra diri di mata orang lain. Karena bukanlah diri sendiri yang akan menjadi sentral, atau fokus utama penginjilan tetapi Kristus dan keselamatan manusia.
Di zaman modern tidak sedikit orang Kristen yang lebih mementingkan citra diri lebih daripada memenangkan orang bagi Kristus. Apalagi dengan berkembangnya teknologi komunikasi, manusia dapat dengan mudah melakukan pencitraan diri melalui televisi, surat kabar, radio, internet, outdoor ad, billboard, website, blog, dan lain-lain.
Jadi jika citra diri telah menjadi fokus utama seorang Kristen, maka sudah saatnya ia kembali ke jalan yang benar, yaitu mengikuti teladan rasul Paulus dan Yesus Kristus.
Doa:
Tuhan terima kasih atas pelajaran pagi ini. Mampukan hamba agar dapat senantiasa menjadi rendah hati sehingga dapat memenangkan orang lain. Dalam nama Yesus Kristus. Amin.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar