Rabu, 29 Oktober 2008
Bacaan: I Kor 12:14-20
12:14 Karena tubuh juga tidak terdiri dari satu anggota, tetapi atas banyak anggota.
12:15 Andaikata kaki berkata:”Karena aku bukan tangan, aku tidak termasuk tubuh”, jadi benarkah ia tidak termasuk tubuh?
12:16 Dan andaikata telinga berkata:”Karena aku bukan mata, aku tidak termasuk tubuh”, jadi benarkah ia tidak termasuk tubuh?
12:17 Andaikata tubuh seluruhnya adalah mata, di manakah pendengaran? Andaikata seluruhnya adalah telinga, di manakah penciuman?
12:18 Tetapi Allah telah memberikan kepada anggota, masing-masing secara khusus, suatu tempat pada tubuh, seperti yang dikehendaki-Nya.
12:19 Andaikata semuanya adalah satu anggota, di manakah tubuh?
12:20 Memang ada banyak anggota, tetapi hanya satu tubuh.
Seperti mengkomunikasikan kebenaran-kebenaran yang lainnya, Paulus pun menggunakan analogi atau gambaran yaitu tubuh Kristus untuk menjelaskan tentang Jemaat.
Ada 5 (lima) kebenaran yang dapat kita temukan dari analogi tentang tubuh yaitu bahwa:
1. tubuh terdiri dari banyak anggota.
2. tubuh tidak mempunyai anggota-anggota yang sama. Karena jika semua anggota tubuh adalah sama maka tubuh tersebut bukanlah tubuh yang normal. Banyak peran atau pekerjaan yang tidak dapat dilakukan oleh tubuh tersebut. Dan banyak kerjasama atau sinergi yang tidak akan tercipta atau terjalin antara sesama anggota sebagaimana mestinya di dalam satu tubuh.
3. anggota-anggota tubuh mempunyai perbedaan-perbedaan nama, kegunaan, peran, bentuk, posisi atau letaknya pada tubuh.
4. banyak anggota tidak berarti banyak tubuh. Karena tubuh Kristus adalah satu bukan dua atau lebih.
5. anggota-anggota tubuh mempunyai ikatan yang sangat kuat antara satu dengan yang lain. Melebihi kerjasama atau sinergi antar manusia pada umumnya. Mereka saling melengkapi dan saling membutuhkan.
Melalui analogi atau gambaran tersebut maka semestinya setiap orang Kristen tidak/ jangan mewajibkan atau mengharuskan anggota yang lain supaya sama dengan dirinya. Dan jika berbeda, maka anggota tersebut tidak dianggap atau diterima sebagai satu tubuh.
Konteks pembahasan atau pembicaraan Paulus tentunya adalah tentang perbedaan karunia-karunia Roh tanpa mengubah bahkan mengacaukan ajaran atau pesan Alkitab yang utuh. Seperti yang disebutkannya melalui tulisan di ayat-ayat sebelumnya di surat I Korintus, Ia tidak sedang mengatakan bahwa ada anggota tubuh atau orang Kristen yang bertobat, dan ada yang tidak perlu bertobat. Ada yang menginjil, dan ada yang tidak. Atau, ada yang melayani, ada yang tidak. Atau, ada yang bekerja atau melayani, dan ada yang hanya mendengar, mengamati dan menilai.
Pemikiran semacam itu tentunya didapat dari pembacaan Alkitab yang tidak kontekstual yang tidak mempelajari tentang latar belakang Jemaat Korintus dan rasul Paulus. Sesuatu yang tidak jarang dan dapat kita temukan pada orang-orang Kristen pada umumnya di masa sekarang ini. Mereka menangkap arti yang lain yang bahkan sama sekali berbeda dari arti yang sebenarnya.
Pertanyaannya, apakah analogi tentang tubuh Kristus adalah sekedar analogi untuk memperjelas maksud dan tujuan Paulus terhadap Jemaat Korintus? Tidak. Karena Yesus sendiri memecah-mecahkan roti, membagi-bagikannya kepada murid-murid-Nya dan mengatakan atau menyebut kata “tubuh” sebagai hal yang sangat berkaitan erat antara diriNya dan Jemaat. Dengan demikian, analogi tentang tubuh bukanlah sekadar analogi melainkan kebenaran dari Allah tentang Jemaat-Nya.
Doa:
Tuhan terima kasih atas pelajaran pagi ini. Berikan hamba keyakinan yang dalam senantiasa tentang Jemaat adalah Tubuh Engkau sehingga hamba dapat bersikap, berperan dan berguna sebagai salah satu anggota yang baik dari Tubuh Kristus. Di dalam nama Yesus Kristus. Amin.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar