Rabu, 15 Oktober 2008
Bacaan: I Kor 10:6
10:6 Semuanya ini telah terjadi sebagai contoh bagi kita untuk memperingatkan kita, supaya jangan kita menginginkan hal-hal yang jahat seperti yang telah mereka perbuat,
Paulus menggunakan kisah tentang nenek moyang Israel di padang gurun dari Kitab Perjanjian Lama untuk menemukan sikap dan respon Allah terhadap anggota Jemaat Korintus di zamannya. Sangat menarik! Karena dengan demikian semestinya setiap orang dapat mengetahui atau mengenal pribadi Allah meskipun Ia tidak terlihat secara jasmani atau fisik.
Alkitab menyebutkan 4 (empat) dosa bangsa Israel yang mengakibatkan kematian sejumlah besar bangsa tersebut. Pertama, yaitu penyembahan berhala. Kedua, percabulan. Ketiga, yaitu mencobai Tuhan. Dan keempat, yaitu bersungut-sungut (lih. I Kor 10:7-10).
Melalui perkataan Paulus ini, setiap orang Kristen pun dapat mengantisipasi atau menghindari diri dari perbuatan-perbuatan dosa yang dapat mengakibatkan kematian secara rohani seperti yang digambarkan oleh nenek moyang bangsa Israel di padang gurun. Mereka yang tewas di padang gurun tidak sampai ke tanah yang dijanjikan Allah. Artinya, bahwa orang-orang Kristen yang murtad, yang mati secara rohani pun dapat mengalami hal yang serupa, tidak sampai ke tempat yang dijanjikan Allah yaitu Sorga. Hal ini dikatakan Paulus tentu saja bukan untuk menakut-nakuti Jemaat tetapi untuk menjaga mereka agar tidak bermain-main dengan dosa, menganggap enteng atau remeh, atau pun menyalahgunakan kasih karunia Allah.
Jika seorang Kristen menggunakan kasih karunia Allah sebagai dasar atau alasan untuk berbuat dosa semaunya, dan tidak memandang dosa sebagai sesuatu yang serius yang harus diawasi atau dihindari, maka orang tersebut mungkin tidak pernah membaca dengan teliti dan mengerti isi atau pesan Alkitab yang sesungguhnya.
Kesimpulannya, keselamatan adalah kasih karunia, tetapi tidak berarti bahwa kita bisa ber-main-main dengan dosa, karena kita bisa mati secara rohani, dan akhirnya tidak sampai ke sorga. Bukan karena kasih Allah bersifat conditional atau berubah-ubah tetapi justru karena manusia-lah yang bersifat conditional atau berubah-ubah. Pilihan dan kondisi rohani seseorang dapat berubah bahkan menjadikannya tewas atau mati secara rohani.
Doa:
Tuhan terima kasih atas pelajaran pagi ini. Mampukan hamba agar dapat senantiasa menghargai kasih karunia Engkau dan mengantisipasi atau menghindari diri dari dosa . Di dalam nama Yesus Kristus. Amin.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar