Selasa, 21 Oktober 2008

PERJAMUAN KUDUS

Rabu, 22 Oktober 2008

Bacaan: I Kor 11:23-28


11:23 Sebab apa yang telah kuteruskan kepadamu, telah aku terima dari Tuhan, yaitu bahwa Tuhan Yesus, pada malam waktu Ia diserahkan, mengambil roti
11:24 dan sesudah itu Ia mengucap syukur atasnya; Ia memecah-mecahkannya dan berkata:”Inilah tubuhKu, yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku!”
11:25 Demikian juga Ia mengambil cawan, sesudah makan, lalu berkata:”Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darahKu; perbuatlah ini, setiap kali kamu meminumnya, menjadi peringatan akan Aku!”
11:26 Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang.
11:27 Jadi barangsiapa dengan cara yang tidak layak makan roti atau minum cawan Tuhan, ia berdosa terhadap tubuh dan darah Tuhan.
11:28 Karena itu hendaklah tiap-tiap orang menguji dirinya sendiri dan baru sesudah itu ia makan roti dan minum dari cawan itu.


“Makan roti dan minum cawan Tuhan” mempunyai tujuan, yaitu, untuk mengingat akan Kristus dan memberitakan kematian-Nya sampai Ia datang. Tujuan yang berlawanan atau bertolak-belakang dengan tujuan tersebut patut diluruskan atau diubah sehingga kembali kepada tujuan yang semestinya. Seperti yang terjadi dengan sebagian anggota Jemaat Korintus. Mereka makan roti dan cawan Tuhan seperti sedang mengadakan makan siang atau makan malam yang tentunya dalam porsi yang cukup banyak. Sehingga mereka menjadi kenyang dan mabuk oleh anggur. Dan akibat yang lain, ada terdapat anggota-anggota yang lain yang kehilangan atau kehabisan bagian mereka.


Setiap orang Kristen perlu bertanya di dalam hati saat akan memakan roti dan meminum cawan Tuhan. Apakah tujuan mereka adalah untuk mengingat Kristus dan memberitakan tentang kematian-Nya? Untuk mengucap syukur atas kasih, pengorbanan dan pengampunan yang Ia anugerahkan? Atau, karena rutinitas belaka, karena legalitas atau formalitas?


Sepertinya di zaman modern, makan roti dan minum cawan Tuhan tidaklah seburuk yang pernah dilakukan oleh sebagian anggota jemaat Korintus. Karena porsi roti dan anggur yang dibagikan sangat sedikit atau kecil sekali, bukan seperti hidangan makan siang atau makan malam. Tetapi ada saja tantangan lain yang mungkin dapat dicermati yaitu ketika orang Kristen mengingat Kristus saat makan roti dan minum cawan Tuhan saja tetapi kemudian segera lupa persis setelah keluar dari pintu gereja. Atau, menjadikan makan roti dan minum cawan Tuhan sebagai rutinitas belaka, sebagai formalitas atau acara yang telah terlupakan arti dan tujuannya.


Orang Kristen atau jemaat Allah perlu mengingat kembali tujuan makan roti dan minum cawan Tuhan sebelum mengadakan acara tersebut baik secara bersama-sama sebagai jemaat ataupun secara pribadi.


Doa:

Tuhan terima kasih atas pelajaran pagi ini. Mampukan hamba agar dapat senantiasa mengingat Kristus, kasih, pengorbanan dan pengampunan-Nya bagi diri hamba. Di dalam nama Yesus Kristus. Amin.

Tidak ada komentar: