Jumat, 17 Oktober 2008

PENGINJILAN YANG EFEKTIF

Jumat, 17 Oktober 2008

Bacaan: I Kor 10:32-33

10:32 Janganlah kamu menimbulkan syak dalam hati orang, baik orang Yahudi atau orang Yunani, maupun Jemaat Allah.
10:33 Sama seperti aku juga berusaha menyenangkan hati semua orang dalam segala hal, bukan untuk kepentingan diriku, tetapi untuk kepentingan orang banyak, supaya mereka beroleh selamat. Jadilah pengikutku, sama seperti aku juga menjadi pengikut Kristus.

Paulus menjadi teladan di dalam hubungan sosial atau bermasyarakat. Ia menyenangkan semua orang tanpa harus terlibat atau ikut-ikutan melakukan dosa. Selama tidak terlibat atau ternodai dengan dosa apa salahnya menyenangkan orang lain? Atau sebaliknya, mengapa harus menyakiti atau mengecewakan orang lain jika kita dapat menyenangkan mereka tanpa dosa? Mungkin seperti itulah kira-kira pandangan Paulus.

Anda pun mungkin bertanya bagaimana Paulus melakukannya? Jawabannya adalah kasih. Kasih semestinya menyenangkan tanpa harus dicampur atau dibumbui dengan dosa. Keramahan, sopan-santun, perhatian, kepedulian, memberi, menolong, memikirkan kepentingan orang lain merupakan hal-hal yang dapat menyenangkan orang lain. Di Galatia 5:22-23 Paulus menyebutkan tentang buah-buah Roh sebagai hal yang tidak dapat ditentang oleh hukum apapun.

Hal ini semestinya dapat dijadikan sebagai prinsip dalam penginjilan. Pergaulan atau persahabatan dengan orang-orang berdosa yang dijalin dengan benar dan penuh kasih yang berasal dari Allah akan menolong orang lain untuk memperoleh keselamatan. Bukankah Yesus telah melakukan hal seperti itu terhadap Zakheus, Matius Si Pemungut Cukai, Kepala Perwira Roma, dan lain-lain?

Orang Kristen yang terlalu eksklusif atau kaku di dalam pergaulan atau persahabatannya akan kehilangan banyak kesempatan untuk menolong orang lain dalam memperoleh keselamatan. Sebaliknya orang Kristen yang aktif atau kreatif di dalam menyenangkan lingkungan sekitarnya secara tepat dan benar akan menghasilkan suatu penginjilan yang sangat efektif.

Meskipun demikian, pergaulan atau persahabatan dengan Allah dan jemaat-Nya tetap lebih penting atau lebih utama di atas orang lain di luar jemaat.

Doa:
Tuhan terima kasih atas pelajaran pagi ini. Mampukan hamba agar dapat senantiasa bergaul dan bersahabat dengan orang lain secara benar dan penuh kasih yang daripada-Mu. Dalam nama Yesus Kristus. Amin.

Tidak ada komentar: