Minggu, 12 Oktober 2008

KESATUAN DI DALAM JEMAAT

Kamis, 9 Oktober 2008

Bacaan: I Kor 10:14-17


10:14 Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, jauhilah penyembahan berhala!
10:15 Aku berbicara kepadamu sebagai orang-orang yang bijaksana. Pertimbangkanlah sendiri apa yang aku katakan!
10:16 Bukankah cawan pengucapan syukur, yang atasnya kita ucapkan syukur, adalah persekutuan dengan darah Kristus? Bukankah roti yang kita pecah-pecahkan adalah persekutuan dengan tubuh Kristus?
10:17 Karena roti adalah satu, maka kita, sekalipun banyak, adalah satu tubuh, maka kita, sekalipun banyak, adalah satu tubuh, karena kita semua mendapat bagian dalam roti yang satu itu.


Setelah menyinggung soal penyembahan berhala, Paulus menyebut kata cawan, roti dan satu tubuh. Artinya, anggota jemaat Korintus yang menyembah berhala akan menistai atau menodai tubuh Kristus atau jemaat yang adalah satu.


Melalui hal ini dapat ditemukan bahwa Paulus memandang persatuan dan kesatuan jemaat sebagai sesuatu yang sangat penting yang harus dijaga. Bagi dia, menjaga persatuan dan kesatuan jemaat bukan semata-mata untuk kelanggengan organisasi, melainkan karena hal tersebut merupakan kehendak Kristus. Di kitab Yohanes pasal 17, Yesus berdoa untuk persatuan dan kesatuan murid-muridNya. Bahkan tingkat atau kualitas kesatuan yang Yesus harapkan adalah seperti kesatuan di antara diri-Nya dan Bapa di Sorga.


Di zaman modern, hubungan yang dangkal di antara orang-orang Kristen merupakan hal yang biasa yang sudah diterima. Tidak sedikit orang-orang Kristen yang usai mengikuti Kebaktian Minggu langsung menuju halaman parkir, masuk ke dalam mobil, menyalakan mesin, menekan gas lalu segera meluncur pulang atau menuju tempat lain yang menyenangkan bagi mereka. Orang-orang Kristen tersebut bukan saja tidak ber-fellowship tetapi sangat mungkin pula bahwa mereka tidak mengenal satu dengan yang lain.


Kebenaran ini semestinya tidak ditanggapi sebagai suatu serangan yang menyinggung atau menjelek-jelekkan orang-orang Kristen tertentu. Tetapi justru sebaliknya, sebagai suatu fakta atau realitas yang menunjukkan atau membuktikan bahwa Doa Yesus tentang persatuan dan kesatuan jemaat harus diingat dan direalisasikan.


Upaya persatuan dan kesatuan ini tentu saja tidak berasal dari satu pihak seperti anggota jemaat atau pendeta saja. Tetapi baik pendeta, penatua, majelis, pengurus, staff full time, part time, dan setiap anggota jemaat perlu memulai bersama-sama, menggalakkan dan membangun persatuan dan kesatuan di dalam jemaat.


Mengenai tindakan, program atau kreativitas yang perlu dilakukan tentunya harus direncanakan atau dijadwalkan. Tetapi hal yang paling penting dan utama adalah bagaimana setiap orang Kristen mempunyai keyakinan yang dalam tentang persatuan dan kesatuan tersebut di dalam jemaat.


Doa:

Tuhan terima kasih atas pelajaran pagi ini. Mampukan hamba agar dapat senantiasa menjaga dan meningkatkan persatuan dan kesatuan jemaat dari waktu ke waktu. Dalam nama Yesus Kristus. Amin.

Tidak ada komentar: