Kamis, 31 Desember 2009

Yesus Kristus – Datang Untuk Mati di Kayu Salib

Sejumlah ide dan bayang-bayang tentang keselamatan dapat ditemukan di Perjanjian Lama yaitu sebagai berikut:

1. Kejatuhan Adam dan Hawa
Ide keselamatan pertama kali diperkenalkan oleh kitab pertama di Perjanjian Lama yaitu kitab Kejadian. Adam dan Hawa tergoda oleh tipu muslihat Iblis sehingga mereka tidak patuh dan melanggar perintah dan kehendak Tuhan. Pelanggaran dan ketidakpatuhan tersebut adalah dosa di hadapan Allah. Adam dan Hawa menjadi terkutuk, terpisah dari Tuhan Yang Maha Kudus, dan kehilangan kemuliaan Allah (band. Roma 3:23).

Berdasarkan kisah kejatuhan Adam dan Hawa, maka keselamatan dapat dimengerti sebagai rekonsiliasi hubungan antara Allah dengan manusia yaitu Adam dan keturunannya.

2. Nuh dan Air Bah
Ide keselamatan yang kedua diperkenalkan oleh kisah Nuh dan Air Bah. Di zaman Nuh, manusia bukan saja berdosa tetapi mereka semakin jahat. Tuhan berkenan kepada Nuh dan memerintahkan dia untuk membangun bahtera yang sangat besar bagi keluarganya dan berbagai jenis makhluk hidup ke dalamnya satu pasang demi satu pasang. Hujan turun, air bah datang, manusia mati kecuali Nuh dan keluarganya selamat.

Berdasarkan kisah Nuh dan Air Bah, keselamatan dapat dimengerti sebagai perlindungan Tuhan terhadap manusia yang percaya (jemaat) karena iman mereka di dalam atau terhadap Kristus sehingga, mereka luput dari hukuman kekal yaitu neraka.

3. Perbudakan di Mesir dan Peperangan Melawan Bangsa-Bangsa
Tuhan berjanji kepada bangsa Israel bahwa Ia akan membawa mereka ke Tanah Perjanjian yaitu tanah Kanaan yang berlimpah susu dan madu. Di tengah perjalanan menuju Tanah Perjanjian tersebut, bangsa Israel menghadapi banyak tantangan. Salah satunya adalah menyeberangi Laut Teberau. Mereka berhasil menyeberangi laut tersebut dan lolos dari kejaran atau tangkapan Firaun dan pasukan Mesir.

Tidak lama setelah itu, bangsa Israel kembali bersungut-sungut, negatif, mengeluh, dan tidak percaya kepada Musa yang memimpin mereka. Ketika Musa untuk sementara waktu naik ke atas gunung dan meninggalkan bangsa tersebut, mereka mendirikan patung lembu emas dan mulai menyembah berhala. Mereka tidak bersyukur akan penyertaan dan perlindungan Tuhan dan akan manna yang menjadi makanan mereka sehari-hari. Karena sikap yang tidak bersyukur, mengeluh, bersungut-sungut, dan tidak percaya kepada Tuhan, sejumlah besar bangsa Israel pada akhirnya tidak dapat sampai di tanah yang dijanjikan oleh Tuhan.

Setelah Musa wafat, Yosua kemudian melanjutkan kepemimpinan dan membawa bangsa Israel tiba di tanah yang dijanjikan Tuhan dengan selamat. Ia memimpin bangsa Israel berperang melawan bangsa-bangsa lain dan mengalahkan mereka. Salah satunya adalah Yerikho yang terkenal sangat kuat dan tangguh pertahanannya disertai dengan tembok yang sangat besar dan tebal.

Janji, perjalanan dan perjuangan ini merupakan bayang-bayang dari perjalanan dan peperangan rohani orang-orang Kristen (Jemaat) menuju Tanah Perjanjian yang dijanjikan oleh Tuhan yaitu Surga.

4. Penebusan Dosa di Kitab Imamat
Di kitab Imamat tertulis tentang apa dan bagaimana bangsa Israel mendapat penebusan dosa dari Tuhan. Salah satu cara adalah dengan membawa dua ekor domba kepada imam untuk dipersembahkan. Satu dari antara domba tersebut disembelih dan satu domba lagi dilepaskan.

Ini menunjukkan bahwa dosa adalah sesuatu yang harus dibayar, ditebus, atau digantikan. Manusia harus bertanggung jawab atas dosa-dosa yang mereka lakukan (Ibrani). Berdasarkan ide ini, keselamatan dapat dimengerti sebagai penebusan oleh Kristus sebagai Imam Besar, Perantara antara manusia dengan Allah. Ia juga yang adalah domba yang disembelih yang mati di kayu salib supaya kita dapat diselamatkan.

5. Penjajahan Bangsa Lain dan Janji Kedatangan Mesias dan Kerajaan Kekal
Bangsa Israel dijajah berulangkali. Yang pertama oleh bangsa Mesir, yang kedua oleh bangsa Babel, yang ketiga oleh bangsa Persia, dan yang terakhir oleh bangsa Romawi.

Di antara raja-raja Israel, Daud adalah raja yang paling terkenal, paling dikagumi dan paling dikenang oleh bangsa Israel. Ia memimpin bangsa Israel dengan kemenangan, kejayaan dan kerohanian yang besar.

Nabi-nabi di Perjanjian Lama menubuatkan bahwa akan datang Mesias yang disebut Imannuel, Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, dan Bapa yang Kekal. Ia berasal dari keturunan Abraham, Yehuda, keturunan Isai, dan keturunan Daud. Nubuat-nubuat ini terus di-ingat dan dipegang oleh bangsa Israel sebagai janji Tuhan dan pengharapan mereka selama masa penjajahan, pembuangan, dan penindasan bangsa-bangsa lain tersebut.

Melalui waktu dan peristiwa yang terjadi selama penjajahan dan pembuangan, Tuhan berjanji kepada bangsa Israel tentang kedatangan Raja segala raja dan tentang Kerajaan Kekal. Dengan kata lain, Tuhan sedang berbicara tentang diriNya, tentang pemerintahan, tentang otoritas, dan pemerintahanNya dan tentang jemaatNya di masa depan.

Kristus dan penyalibanNya adalah wujud dari bayang-bayang tersebut (band. Kolose). Di kisah Adam dan Hawa, salib Kristus adalah wujud dari janji Tuhan yang mengatakan bahwa benih atau keturunan dari wanita ini yaitu Hawa akan mengalahkan si iblis. Di kisah Nuh dan Air Bah, salib Kristus adalah wujud dari perlindungan Tuhan terhadap orang-orang yang percaya yaitu jemaat yang patuh dan taat kepadaNya (band. Yoh 3:16). Di kisah Perbudakan bangsa Israel di Mesir dan Peperangan Melawan Bangsa-Bangsa, salib Kristus adalah wujud dari pertolongan dan pimpinan Tuhan yang membawa jemaatNya keluar dari perbudakan dosa dan dari dunia menuju ke Tanah Perjanjian yaitu Sorga. Di peraturan Penebusan Dosa di kitab Imamat, salib Kristus adalah wujud dari penebusan yang dilakukan oleh Kristus. Ia adalah domba yang tak bercacat dan tak bercela dan Ia juga adalah Imam Besar yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia. Di kisah Penjajahan Bangsa Lain dan Janji Kedatangan Mesias dan Kerajaan Kekal, salib Kristus adalah wujud dari kemenangan Kristus. Ia ditinggikan oleh Bapa yang di Sorga (band. Fil 2). Ia tidak mati tetapi bangkit dari mati dan kematian tidak berkuasa mengalahkanNya. Dialah yang akan memerintah selama-lamanya dan kerajaanNya kekal selamanya.

Ada terdapat 5 (lima) makna salib Yesus menurut 2 Korintus 5:14-21 yaitu sebagai berikut:
a. Salib Kristus adalah Inspirasi
Kristus adalah inspirasi, contoh, dan teladan. Tanpa Dia, orang-orang Kristen tidak mempunyai gambaran yang sempurna tentang kasih, kebenaran, kekudusan, dan lain sebagainya. Sebaliknya mereka dapat tersesat, salah arah, atau mungkin ‘jatuh ke jurang’. Salib Kristus menjadikan mata hati kita menjadi terang sehingga kita bebas dari kegelapan dan tidak hidup atau berjalan di dalamnya.

b. Salib Kristus adalah Motivasi
Kasih Kristus adalah motivasi yang memberikan kekuatan dan kemampuan untuk mengasihi orang lain baik saudara-saudara seiman maupun yang belum atau tidak seiman. SalibNya menjadikan kita yang lemah menjadi kuat di dalam Dia.

c. Salib Kristus adalah Transformasi
Salib Kristus adalah kuasa dan kekuatan Tuhan yang sanggup mengubahkan kita dari hidup yang penuh dosa menjadi kudus dan benar di hadapan Allah. Oleh kuasa dan kekuatan salib Kristus, orang-orang bertobat, berbalik dari dosa dan meninggalkan dosa-dosa itu, serta membina hubungan yang harmonis dan dekat dengan Dia. Salib Kristus menjadikan kita yang dahulu adalah manusia yang lama, kini menjadi manusia yang baru.

d. Salib Kristus adalah Rekonsiliasi
Salib Kristus adalah pendamaian Allah dengan manusia. Allah adalah Maha Kudus sedangkan manusia adalah berdosa. Tanpa salib Kristus sia-sialah segala upaya yang dilakukan oleh manusia untuk berdamai dengan Dia. Tetapi oleh salib Kristus kita yang dahulu adalah musuh Allah sekarang menjadi sahabat Dia.

e. Salib Kristus adalah Redemsi
Salib Kristus adalah redemsi. Ia menggantikan kita yang percaya kepadaNya (band. Yoh 3:16). Kita yang semestinya layak dihukum dan disalibkan, digantikan oleh Dia. SalibNya menjadikan kita yang dahulu adalah tawanan dosa yang hidup di bawah hukuman kini bebas karena Dia.

Ibrani pasal 2 juga menyatakan hal yang sama. Kristus menggantikan kita (band. Ibr 2:9). Ia menguduskan kita (band. Ibr 2:11). Ia memperdamaikan kita sehingga kita yang dahulu adalah musuh Allah sekarang tidak malu disebutNya sebagai saudara (band. Ibr 2:11). Ia adalah Juruselamat Imam Besar dan pengantara bagi kita (band. Ibr 2:15, 17).

Kesimpulannya, Yesus Kristus datang ke dunia menggenapi janji-janji, nubuat-nubuat dan bayang-bayang di PL demi keselamatan dan kebaikan Anda dan saya.


Happy New Year 2010!


Copyright © 2009 by Naek @ NEVER MISSING QUIET TIME
http://www.nevermissingqt.blogspot.com/

Selasa, 29 Desember 2009

Rencana Saat Teduh NMQT Tahun 2010

Memasuki tahun 2010, NMQT menetapkan jadwal pembacaan Alkitab PB selama satu tahun dari Januari sampai dengan Desember 2010. NMQT akan mem-post kan pelajaran-pelajaran atau study dari kitab-kitab PB yang dijadwalkan untuk dibaca.

Rencana pembacaan Alkitab NMQT adalah sebagai berikut:
Jan s/d Mar 2010: Matius, Markus, Lukas, Yohanes dan Kisah Para Rasul

Apr s/d Jun 2010: Roma, 1 & 2 Korintus, Galatia, Efesus, dan Filipi

Jul s/d Sep 2010: Kolose, 1 & 2 Tesalonika, 1& 2 Timotius, Titus, dan Filemon

Okt s/d Des 2010: Ibrani, Yakobus, 1 & 2 Petrus, 1, 2 & 3 Yohanes, Yudas, dan Wahyu

Mengapa NMQT tidak menjadwalkan pembacaan dari Kejadian s/d Wahyu selama satu tahun? NMQT menilai bahwa pembacaan Alkitab yang seperti demikian adalah tepat jika tujuannya adalah untuk memperoleh gambaran umum atau benang merah dari Alkitab PL dan PB. Sebaliknya, untuk pengertian atau pemahaman yang lebih detil, terperinci, dan mendalam, NMQT menilai bahwa pembacaan salah satu kitab PB atau PL adalah jauh lebih efektif.

NMQT menilai bahwa pembacaan Alkitab PB yang efektif secara rinci dan detil ayat per ayat membutuhkan waktu minimal tiga tahun lamanya. Ini tidak berarti bahwa pembacaan Alkitab yang kurang dari tiga tahun adalah salah atau buruk. Sedangkan untuk Alkitab PL, pembacaan bersifat scanning dan berulangkali dinilai lebih tepat dan sesuai karena Alkitab PL masih akan dikutip, diulang dan diperjelas kembali oleh Alkitab PB.

Bagi Anda yang baru saja memulai pembacaan Alkitab secara konsisten kurang dari dua tahun terakhir, pembacaan NMQT mungkin akan sangat bermanfaat dan berguna bagi Anda. Bagi Anda yang sudah membaca Alkitab Anda secara konsisten selama lebih dari dua tahun, NMQT mungkin akan semakin memperdalam dan memperjelas pembacaan Alkitab Anda.

Bagi Anda yang berdomisili di Jakarta, Anda dapat mengikuti diskusi Alkitab setiap Jumat pukul 13.00 s/d 14.00 atau kebaktian Jumat pukul 12.00 s/d 13.00 di lokasi Berean Corner Bookstore & Gift atau hubungi 021 300 15 792. Bagi Anda yang berdomisili di Bekasi, Anda dapat mengikuti diskusi Alkitab setiap Rabu pukul 19.30 s/d 21.30. Untuk informasi lebih lanjut atau jika Anda ingin mempelajari atau berdiskusi Alkitab di luar jadwal yang telah ditentukan, silakan menghubungi NMQT via letters.berean@gmail.com

Jika Anda ingin bertanya seputar Alkitab, Saat Teduh, Kekristenan, dan lain sebagainya, NMQT juga siap menjawab setiap pertanyaan Anda melalui letters.berean@gmail.com NMQT akan menanggapi atau menjawab pertanyaan Anda selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari setelah menerima pertanyaan Anda dan berhak untuk tidak menanggapi atau menjawab pertanyaan tersebut - sesuai pertimbangan atau penilaian NMQT.

NMQT tidak menyediakan sertifikat atau formalitas study karena memang NMQT didesain hanya untuk menjadi mitra atau partner sehari-hari di dalam Kristus.

Demikian informasi ini, kami berharap dapat memberikan kontribusi di dalam memberikan informasi, wawasan dan pengetahuan Alkitab di dalam kehidupan Anda sehari-hari secara pribadi.

Tuhan memberkati!

Saudara di dalam Kristus,


Naek


Copyright (c) 2009 by Naek @ NEVER MISSING QUIET TIME
http://www.nevermissingqt.blogspot.com/

Sabtu, 26 Desember 2009

Yesus Kristus – SilsilahNya

Silsilah Yesus Mesias Sang Juruselamat telah dinubuatkan oleh para nabi sejak zaman dahulu bahwa Ia akan lahir dari keturunan Abraham, keturunan Yehuda, keturunan Isai, dan keturunan Daud.

Mempelajari silisilah Yesus di Matius pasal 1 dan Lukas pasal 3 menyadarkan penulis bahwa penggenapan silsilah yang dinubuatkan tersebut bukan saja sukar untuk terealisasi tetapi juga mustahil jika tanpa Tuhan.

Di dalam silsilah Yesus di Matius pasal 1 ayat 11 sampai 12 disebutkan nama Yekhonya dan keturunannya. Ia adalah nenek moyang Yusuf, yang adalah keturunan Abraham, keturunan Yehuda, keturunan Isai, dan keturunan Daud. Tuhan pernah berjanji tentang dia bahwa ia tidak akan pernah mempunyai anak laki-laki yang berhasil duduk di atas takhta Daud dan memerintah kembali Yehuda (band. Yer 22:30). Sesuatu yang mengartikan bahwa kemungkinan Mesias lahir dari keturunan Yekhonya sudah putus sampai di sana.

Jika Mesias masih lahir juga dari keturunan Yekhonya maka itu berarti Tuhan berdusta dan tidak menepati janjiNya tentang Yekhonya. Jika Mesias tidak lahir dari keturunan Yekhonya, itu berarti bahwa Mesias akan berasal dari pria yang berasal dari garis keturunan yang lain dan itu tidak sesuai dengan nubuat-nubuat para nabi di PL tentang silsilah Mesias. Lalu, jika demikian, bagaimanakah merealisasikan atau menggenapi nubuat-nubuat tersebut?

Satu hal yang perlu diingat juga adalah bahwa penggenapan tersebut harus menggenapi nubuat-nubuat yang lain yang menjanjikan bahwa Mesias itu adalah Allah yang hadir di tengah-tengah kehidupan manusia. Ia adalah seorang Penasihat Ajaib juga Allah yang Perkasa dan Bapa yang Kekal (band. Yes 9:5). Sesuatu yang semakin sulit bahkan mustahil bagi manusia. Bagaimana seorang dari keturunan Abraham, keturunan Yehuda, keturunan Isai, dan keturunan Daud juga adalah Allah yang Perkasa dan Bapa yang Kekal?

Mesias tidak akan lahir dari keturunan Yekhonya karena itu bertentangan dengan janjiNya tentang Yekhonya. Mesias juga tidak akan berasal dari pria yang berasal dari garis keturunan yang lain, karena itu tidak sesuai dengan nubuat-nubuat para nabi di PL.

Jawabannya adalah Mesias lahir tanpa hubungan suami-isteri. Ia tidak berasal dari pria keturunan Yekhonya, juga bukan dari pria yang berasal dari keturunan yang lain. Dia adalah Tuhan yang berinkarnasi menjadi manusia yang dikandung di dalam rahim seorang perawan yang bernama Maria. Maria adalah keturunan Abraham, keturunan Yehuda, keturunan Isai, dan keturunan Daud. Daud memperanakkan Salomo dan Nathan. Yekhonya berasal dari keturunan Salomo yang memperanakkan keturunan demi keturunan yang selanjutnya dan seterusnya memperanakkan Yusuf suami Maria. Maria tidak berasal dari keturunan Yekhonya dan keturunan Salomo tetapi dari keturunan Nathan.

Sesuai dengan silsilahNya, Yesus adalah Mesias yang dijanjikan. Ia adalah Raja yang dijanjikan yang berasal dari keturunan Daud. Ia adalah Anak Manusia yang dikandung di dalam rahim dan lahir dari seorang perawan yang bernama Maria dan Ia juga adalah Anak Allah (the second member of trinity) karena berasal dari Allah. Yesus adalah 100% Allah dan 100% manusia. Dengan demikian nubuat-nubuat PL tentang silsilah Mesias yang dijanjikan itu digenapi oleh Yesus.

Yesus adalah keturunan Daud dari Maria dan Ia juga dapat disebut sebagai keturunan Daud dari Yusuf karena Yusuf menikah dengan Maria. Tetapi Ia tidak lahir dari persetubuhan Maria dengan Yusuf dan Ia bukan keturunan Yekhonya. Dengan demikian Tuhan tidak melanggar janjiNya tetapi menepati setiap janjiNya, semuanya dan seluruhnya.

Kesimpulannya, Yesus Kristus adalah Juruselamat Imannuel Raja dan Mesias yang dinubuatkan oleh para nabi di kitab-kitab Perjanjian Lama. Tidak ada dan tidak akan pernah ada Mesias yang lain selain daripada Dia. Mesias tidak akan pernah lahir atau dilahirkan dari hasil hubungan suami-isteri tetapi hanya dari seorang perawan muda saja. Ia harus menggenapi nubuat-nubuat bahwa Ia adalah keturunan Abraham, keturunan Yehuda, keturunan Isai, dan keturunan Daud tetapi juga Ia adalah Imannuel, Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa dan Bapa yang Kekal dan itu hanya Yesus (band. Yes 7:14; 9:5).



Copyright (c) 2009 by Naek @ NEVER MISSING QUIET TIME
http://www.nevermissingqt.blogspot.com/

Introducing Pierre as Opening Singer in Washington DC

Pierre is a very talented composer. He can create many songs relatively within a short term and that songs are great to be enjoyed and listened. Just within less than two years he can produce three music albums.

Pierre also is a very specific singer. He not only sang with the voice and music but also with his heart. But what I most appreciate about Pierre is that he is a good friend and humble partner.

Join me to welcome Pierre along with a lively applause!


Naek (Manager & Producer)
Berean Recording Ministry - Indonesia

Rabu, 23 Desember 2009

Proverbs of Solomon

How long, ye simple ones, will ye love simplicity? and the scorners delight in their scorning, and fools hate knowledge? (Proverbs 1:22 KJV)

Berapa lama lagi, hai orang yang tak berpengalaman, kamu masih cinta kepada keadaanmu itu, pencemooh masih gemar kepada cemooh, dan orang bebal benci kepada pengetahuan? (Amsal 1:22)



Song & Lyrics by Pierre Jacobs
Copyright (c) 2009 by Berean Recording

Senin, 21 Desember 2009

O Holy Night by Mariah Carey



O holy night the stars are brightly shining
It is the night of our dear Savior's birth
Long lay the world in sin and error pining
Till He appeared and the soul felt its worth

A thrill of hope, the weary world rejoices
For yonder breaks a new glorious morn
Fall on your knees
O hear the angels' voices
O night divine
O night when Christ was born
O night divine, o night
O night divine

A thrill of hope, the weary world rejoices
For yonder breaks a new and glorious morn
Fall on your knees
O hear the angels' voices
O night divine
O night when Christ was born
O night divine, o night
O night divine

Sabtu, 19 Desember 2009

Yesus Kristus - Jawaban dan Solusi Hidup (Bagian 2)

Masalah atau tantangan yang ke-empat adalah Penginjilan yang Tidak Alkitabiah. Syarat keselamatan adalah yang pertama melalui anugerah saja, yang kedua melalui melalui iman, dan yang ketiga melalui Kristus. Gagasan-gagasan lain di luar dari itu adalah tidak alkitabiah. Gagasan universalisme misalnya, yang mengajarkan bahwa pada akhirnya semua orang akan selamat adalah tidak alkitabiah. Demikian juga pluralisme yang mengajarkan bahwa banyak cara atau jalan menuju Sorga. Di Injil Yohanes pasal 14 ayat 6 Yesus secara jelas dan eksplisit menyebutkan bahwa Dia adalah satu-satuNya jalan, kebenaran, dan hidup.

Di dunia Kristen juga ada terdapat sejumlah ajaran yang tidak alkibiah. Contohnya ajaran yang menyatakan bahwa Tuhan adalah tidak sempurna dan terbatas waktu dan pengetahuan. Padahal, Alkitab mengajarkan Allah ada di luar waktu dan kekal. Ia Maha Tahu, Maha Melihat segala sesuatu sepanjang kekekalan

Ada gagasan Panentheisme, yang adalah keyakinan bahwa alam semesta adalah Allah, ini melawan doktrin Alkitab. Alam semesta berubah tetapi Allah tidak. Ia tetap sama dan tidak berubah. (band. Ibrani)

Ada lagi gagasan tentang pemusnahan orang jahat seperti yang diajarkan oleh Saksi Yehuwa. Mereka mengajarkan bahwa orang-orang yang tidak diselamatkan tidak akan disiksa setelah mereka mati tetapi akan hilang atau lenyap. Alkitab mengajarkan dalam kitab Wahyu bahwa orang jahat dan belum selamat akan masuk neraka dan dihukum selama-lamanya.

Selain Panentheisme, Saksi Yehuwa, ada lagi ajaran lain yang menyangkal kebangkitan tubuh Kristus. Beberapa bahkan menyangkal kebenaran Alkitab.

Ada juga yang hanya memberitakan kesehatan, kekayaan, dan kesuksesan saja. Jika tidak sehat, tidak kaya, dan tidak sukses secara ekonomi atau financial, berarti tidak berkenan dan tidak diberkati oleh Tuhan. Ajaran ini bertentangan dengan kisah Ayub. Satu hal yang pasti soal kekayaan dan berkat adalah bahwa Tuhan akan membuat kita kaya secara rohani (band. Efesus).

Penginjilan semestinya jangan berorientasi kepada pertumbuhan angka jumlah anggota saja tanpa memperhatikan ajaran yang alkitabiah yang harus disampaikan. Hal ini tampaknya merupakan permasalahan penginjilan di masa kini.

Masalah atau tantangan yang kelima adalah Jawaban yang Tidak Alkitabiah. Kejahatan dan penderitaan yang ada atau terjadi di dalam kehidupan seseorang dapat menjadikan orang itu lebih kuat atau sebaliknya menjadi pahit dan menyalahkan Tuhan. Sikap seseorang dalam menangani hal semacam itu akan membuat perbedaan dalam hubungan dengan Allah.

Adalah merupakan kenyataan bahwa kejahatan dan penderitaan memang ada dan eksis bahkan hingga saat ini. Atas dasar itu banyak orang memilih untuk percaya bahwa Allah mungkin tidak berkuasa penuh, atau Dia mungkin tidak sepenuhnya baik, atau bahwa Dia mungkin tidak ada sama sekali.

Tidak semua orang berpaling kepada Allah untuk menemukan jawaban-jawaban atas permasalahan dan tantangan hidup mereka. Jawaban yang tidak menyertakan Tuhan dan tidak alkitabiah tidak akan berhasil, tidak berguna, bahkan berdampak buruk kepada hubungan manusia dengan Tuhan. Contohnya Ateisme, Christian Science, Zoroastrianisme, dan lain sebagainya.

Alkitab memiliki jawaban sederhana tentang kejahatan dan penderitaan. Yesus Kristus adalah solusi untuk semua kejahatan dan penderitaan yang terjadi di dunia. Kita harus percaya kepada-Nya dan tahu bahwa semua kejahatan dan penderitaan akan berakhir suatu hari.

Orang Kristen percaya bahwa Allah mengijinkan kejahatan untuk tujuan kebaikan yang lebih besar. Tuhan ‘mengizinkan’ itu masih terjadi hingga saat ini berdasar atas kebijaksanaan-Nya. Kita terbatas dalam pengetahuan tentang cara Tuhan dan kita tidak akan pernah mengerti pikiran Dia seluruhnya. Tuhan dapat memungkinkan kita untuk menderita. Tanpa kejahatan tidak akan ada keberanian di dunia dan keberanian dipandang sebagai hal yang positif. Juga, kita tidak bisa mengasihi musuh kita seperti Yesus mengajar jika tidak ada kejahatan dan tidak ada penderitaan yang terjadi di bumi.

Masalah atau tantangan yang ke-enam adalah Peperangan Rohani. Manusia dihadapkan pada banyak mitos yang tidak didasarkan pada Kitab Suci. Contohnya tentang mengusir setan. Banyak orang Kristen masih mengadakan praktek-praktek semacam ini. Padahal, saat masa kerasulan berakhir, praktek mengusir setan seperti rasul pun berakhir pula. Tuhan telah memilih untuk membatasi kemampuan ini.

Adalah merupakan kekeliruan jika mengusir setan dianggap sebagai satu cara untuk keselamatan. Satu-satunya cara untuk diselamatkan adalah melalui Kristus. Demikian juga, Alkitab tidak mengajarkan orang Kristen tentang praktek mengikat Setan atau memarahi setan melainkan bertahan dalam iman bukannya menegur dia. Hanya Kristus saja yang dapat menegur iblis. Sedangkan, orang-orang Kristen hanya disuruh untuk menegur sesama saudara yang tidak bertobat dan yang hidup dalam dosa. Allah yang akan mengirimkan seorang malaikat untuk menaklukkan iblis. Manusia hanya dapat melawan setan dengan bantuan Kristus Yesus.

Setan juga tidak diturunkan melalui anggota keluarga. Kepercayaan ini tidak mempunyai dasar Kitab Suci. Gagasan tentang kerasukan setan karena benda mati juga salah dan tidak alkitabiah. Tentang teritori tertentu dari roh jahat, Alkitab juga tidak mengajarkannya. Alkitab berbicara wilayah dari setan atau iblis adalah seluruh dunia.

Orang Kristen juga semestinya jangan percaya kepada doa tertentu ketika berhadapan dengan roh-roh jahat. Peperangan rohani sejati bukanlah pertempuran melawan roh-roh jahat atau setan, tapi perjuangan melawan godaan dosa. Kita harus melawannya di setiap kesempatan.

Jadi, masalah atau tantangan orang-orang Kristen adalah hidup yang berdosa, persatuan yang tidak alkitabiah, pendidikan yang tidak alkitabiah, penginjilan yang tidak alkitabiah, jawaban yang tidak alkitabiah, dan peperangan rohani. Kesimpulannya, orang-orang Kristen harus teliti dan punya sikap hati yang benar seperti halnya orang-orang Berea (band. Kis 17). Sehingga dengan demikian mereka dapat mengalahkan iblis, dosa, kejahatan, dan kepalsuan.



Copyright (c) 2009 by Naek @ NEVER MISSING QUIET TIME
http://www.nevermissingqt.blogspot.com/

Jumat, 18 Desember 2009

Yesus Kristus - Jawaban dan Solusi Hidup

Alkitab membuka mata kita untuk melihat, mengetahui dan mengerti dengan benar tentang kehidupan yang sedang kita jalani sekarang ini - keadaannya, permasalahan, tantangan dan solusinya dan bagaimana menjalani atau menyikapi permasalahan dan tantangan-tantangan tersebut.

Mazmur pasal 119 ayat 105 mengatakan bahwa firman Tuhan adalah pelita bagi kaki kita dan terang bagi jalan kita. Di ayat 97 sampai dengan 103 disebutkan bahwa firman Tuhan dapat memberikan kita hikmat dan akal budi mengatasi kemampuan, pikiran dan pengalaman manusia.

Pada kesempatan ini saya akan membahas 6 (enam) permasalahan dan tantangan di dalam hidup kita sebagai orang Kristen.

Masalah atau tantangan yang pertama adalah Hidup yang Berdosa. Sejak awal mulanya, manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah. Suatu anugerah yang luar biasa dari/ oleh Tuhan. Tetapi, manusia jatuh ke dalam dosa, melawan kehendak Allah dan tidak menganggap bahwa kehidupan yang kudus adalah penting bagi manusia bahkan hingga zaman sekarang ini.

Hal ini terbukti dengan banyaknya pengertian atau keyakinan yang eksis hingga saat ini yang tidak menganggap bahwa kehidupan yang kudus adalah hal yang penting dan serius. Contohnya, ateisme yang percaya bahwa Tuhan itu tidak ada sehingga dengan demikian mereka tidak perlu takut atau bertanggung jawab kepada Dia mengenai dosa-dosa yang mereka lakukan. Contoh yang lain adalah Panteisme yang percaya akan reinkarnasi, sirkulasi dan hidup yang kembali bersatu atau menyatu dengan alam. Pengertian dan keyakinan manusia tentang Tuhan atau terhadap Tuhan, tentu saja berpengaruh terhadap hati, jiwa, pikiran dan tindakan mereka yang juga berpengaruh terhadap moralitas dan integritas manusia itu sendiri.

Di pasal-pasal selanjutnya dari kitab Kejadian pasal 3 disebutkan bahwa dosa-dosa manusia mengalami eskalasi, semakin banyak dan semakin besar. Pembunuhan Habel oleh kakaknya yang bernama Kain, kejahatan manusia di zaman Nuh dan lain sebagainya.

Sebenarnya, dosa bukan saja membuktikan pelanggaran atau kesalahan terhadap Tuhan tetapi juga terhadap sesama manusia. Contohnya adalah aborsi. Ditinjau dari hubungannya dengan Tuhan, itu berarti tidak menghargai manusia sebagai ciptaanNya. Ditinjau dari hubungannya dengan manusia, aborsi berarti tindakan membunuh orang lain yaitu bayi meskipun masih dalam bentuk janin.

Selain aborsi dan pembunuhan, ada banyak lagi dosa-dosa yang lain. Markus pasal 7 ayat 20 sampai 21 menyebutkan dosa demi dosa yang timbul dari dalam dari hati manusia. Dengan kata lain, hati dan pikiran manusia sudah korup sehingga apa yang keluar dari dalam dari hati mereka adalah dosa. Manusia membutuhkan pertolongan Tuhan supaya mereka berubah dari hidup yang berdosa menjadi manusia atau ciptaan yang baru yang benar dan kudus di hadapan Allah.

Manusia butuh memprioritaskan Tuhan, menyembah Dia, berdoa, mempelajari firmanNya, memberitakan Injil, mencari dahulu Kerajaan Allah, membantu yang tak berdaya, melestarikan alam dan lingkungan, bertanggung jawab dalam kehidupan, dan tidak melakukan kekerasan. Dengan demikian mereka bukan saja menjaga diri mereka sendiri tetapi juga dapat membuat perbedaan dan mengajar orang lain tentang kesucian dan kekudusan hidup.

Masalah atau tantangan yang kedua adalah Persatuan yang Duniawi dan Tidak Alkitabiah. Sejak awal, Tuhan menjadikan manusia dan memberinya arah hidup. Allah membiarkan manusia memerintah atas binatang di bumi, berbuah dan bertambah banyak serta memenuhi bumi, menaklukkannya, dan tersebar di bumi bukannya berkumpul di satu wilayah atau daerah saja.

Perkumpulan manusia tampaknya tidak selalu baik apalagi tanpa Tuhan ada di tengah mereka. Perkumpulan atau persatuan manusia tanpa Tuhan akan berakibat fatal bagi manusia dan kehidupan mereka sendiri. Itu pernah terjadi di zaman Nimrod. Manusia membangun sebuah Menara yaitu Menara Babel dan memutuskan untuk tidak mematuhi perintah Allah melainkan diri sendiri. Mereka fokus kepada manusia, mengandalkan kekuatan dan kemampuan manusia dan pada saat yang sama mengabaikan Tuhan dan menentang Dia. Tetapi, Tuhan mengacaukan mereka dengan cara mengubah bahasa-bahasa mereka sehingga mereka tidak mengerti dan tidak dapat bekerjasama antara satu dengan yang lain. Itu dilakukan Tuhan demi kebaikan dan kepentingan manusia yang jauh lebih besar.

Tuhan ingin manusia dapat menjadi satu di dalam Dia bukan dalam kepercayaan atau keyakinan yang salah atau yang palsu. Segala kekuatan dan kemampuan manusia termasuk peningkatan pengetahuan dan teknologi tanpa sikap takut, tunduk dan hormat kepada Tuhan akan membawa kehancuran.

Peristiwa serupa bisa terjadi di zaman modern ini. Ide tentang satu pemerintahan dunia yang popular di masa kini sesungguhnya dapat menimbulkan berbagai masalah di masa depan. Misalnya, jika dunia mempunyai kekuatan militer yang tunggal, itu akan dapat disalahgunakan untuk mengalahkan atau menindas orang-orang tertentu yang seharusnya mendapat penjagaan, perlindungan, atau pembelaan.

Kitab Wahyu berbicara tentang persatuan yang tidak rohani pada akhir zaman. Pada masa itu akan ada kekuatan tunggal yaitu antikris yang akan menguasai agama, politik dan ekonomi dunia. Ia akan berbuat semena-mena bahkan memaksa orang untuk menyembah dia. Ia akan mengadakan siksaan yang dahsyat terhadap orang-orang yang tidak menuruti apa yang ia inginkan.

Persatuan yang tidak alkitabiah bukan saja tidak baik tetapi sangat berbahaya. Menara Babel bukanlah hal yang baik. Ia mendorong ke arah satu pemerintahan dunia yang tidak percaya kepada Allah tetapi kekuasaannya sendiri. Yesus tidak pernah berdoa untuk persatuan yang duniawi tetapi Ia berdoa agar supaya murid-muridNya menjadi satu di dalam Dia dan satu di dalam Bapa (band. Yoh 17). Kita harus menaruh iman kita kepada Allah dan mengikuti perintah-perintah-Nya dan menghindari pembangunan Menara Babel baru. Kita tidak boleh mengikuti atau mendukung hal-hal seperti itu melainkan harus percaya hanya kepada Allah saja. Harapan kita bukan dalam hikmat manusia tetapi dalam kebijaksanaan Kristus. Lebih baik berlindung pada Tuhan daripada percaya pada manusia. Tuhanlah yang akan mengalahkan Iblis dan mengalahkan pemerintahannya pada akhir zaman.

Masalah yang ketiga adalah Pendidikan yang Tidak Alkitabiah. Plato berkata bahwa negara harus bertanggung jawab terhadap pendidikan anak dan memilih profesi bagi mereka. Carl Marx menyusul kemudian mengatakan hal yang sama bahwa negara harus meningkatkan dan mendidik anak-anak. John Dewey menyebutkan bahwa system pendidikan harus digunakan oleh negara untuk meng-indoktrinasi anak. Tetapi Alkitab berkata bahwa pendidikan anak adalah tanggung jawab orang tua. Mereka tidak boleh diajarkan oleh non-orang percaya di dalam hal iman.

Pandangan atau pendapat-pendapat tadi menandakan bahwa sistem pendidikan dunia pun telah sekian lama dalam keadaan yang dipengaruhi oleh hal-hal duniawi termasuk oleh gerakan New Age dan imigran dari Tengah dan Timur Jauh. Sebaliknya, ajaran-ajaran Alkitab atau kekristenan dikeluhkan. Sepuluh Perintah Allah mulai dibawa keluar dari semua sekolah. Anak-anak diajarkan tentang evolusi bukan penciptaan. Mereka diajar untuk menyembah bumi sebagai pencipta besar, bukan Allah.

Keadaan ini menimbulkan kebingungan. Nilai-nilai moral Kristen semakin digeser dari lingkungan sekolah dan pendidikan. Anak-anak mempelajari standar ganda yaitu yang mereka peroleh dari sekolah dan dari gereja atau sekolah minggu.

Sistem pendidikan dunia sekarang tampaknya bergerak lebih ke arah pemikiran New Age (zaman baru) dan jauh dari tradisi dan nilai-nilai Kristen. Orang Kristen harus melakukan yang terbaik untuk mendidik anak-anak mereka menjadi dewasa dengan pengetahuan Alkitab yang baik, dan teori-teori yang baik seperti pengelolaan financial dan bagaimana ber-fungsi dalam masyarakat. Sehingga, anak-anak tahu mana yang benar dan mana yang salah dan memungkinkan mereka tumbuh dalam masyarakat yang selalu berubah.


(bersambung)


Copyright (c) 2009 by Naek @ NEVER MISSING QUIET TIME
http://www.nevermissingqt.blogspot.com/

Selasa, 15 Desember 2009

Yesus Kristus - KebaikanNya

Allah itu ada tetapi manusia tidak dapat melihatNya dengan mata. Ia sangat penting dan berguna bagi manusia tetapi sesungguhnya manusia tidak tahu, tidak mengerti, dan tidak mengenal Dia. Keberadaan dan pentingNya Tuhan di dalam hidup manusia membuat studi tentang Allah atau teologi menjadi sangat penting dan dibutuhkan oleh manusia.

Allah dapat dipelajari karena Ia memang menyediakan diriNya untuk hal tersebut tetapi sesungguhnya manusia tidak dapat mengetahui Dia sepenuhNya karena Ia adalah Allah yang tidak terbatas atau infinite. Dengan kata lain, manusia hanya dapat mempelajari tentang Dia sesuai dengan penyataan yang telah Ia anugerahkan kepada manusia.

Dalam pelajaran ini, saya membahas 6 (enam) hal yang dianugerahkan Allah kepada orang-orang yang percaya kepadaNya:
1. Mengenal Dia melalui penyataanNya.
2. Memperoleh penebusan dari/ olehNya.
3. Bertumbuh di dalam Dia.
4. Memperoleh Janji-JanjiNya.
5. Memperoleh informasi penting tentang akhir zaman.
6. Memperoleh perlindungan atau pengangkatan dari/ olehNya.

1. Mengenal Allah
Ada terdapat tiga jenis studi tentang Allah. Yang pertama adalah teologi Alkitab, yang kedua adalah sejarah teologi, dan yang ketiga adalah teologi sistematis. Studi tentang Allah dapat melibatkan rasionalisme, empirisme, dan iman.

Studi tentang Allah menjadi sangat mungkin karena manusia memiliki sifat moral yang memungkinkan kita untuk percaya pada Tuhan dan untuk mengetahui yang benar dari yang salah. Di samping itu, alam semesta diciptakan dalam mode logis dan mengikuti aturan tertib, dengan demikian menunjuk kepada pencipta yang cerdas. Meskipun manusia tidak dapat diselamatkan oleh bukti-bukti alam tetapi itu dapat menghantarkan manusia untuk mencari informasi lebih lanjut.

Alkitab adalah salah satu sumber utama. Allah menyatakan firman-Nya kepada penulis Alkitab. Melalui tulisan-tulisan di dalam Alkitab kita bisa menggambarkannya dalam istilah manusia yang terbatas. Allah adalah Roh. Dia adalah pribadi ilahi yang hidup, aktif, tidak terbatas, abadi, dan tidak dapat diubah. Tetapi, walaupun Dia adalah transenden dan imanen, kita masih bisa berhubungan dengan-Nya. Allah memiliki kesadaran diri, Dia sangat cerdas, dan Dia bisa merasakan emosi. Ia mempunyai atribut yang sangat banyak, mungkin tidak terbatas juga banyaknya. Ia tidak terbatas, rohani, tidak terukur, unik, mahakuasa, mahatahu, dan maha hadir. Ia juga setia, benar, berdaulat, dan adil. Ia adalah sumber kehidupan. NamaNya berbeda-beda menunjukkan sisi yang berbeda dari diriNya. Ia adalah Elohim, El Shaddai, El Elyon, Yahweh, Adonai, Theos, kurios, Despotes, dan Bapa. Ia adalah trinitas, satu dalam esensi dan tiga pribadi.

Allah adalah pribadi yang mempunyai rencana. Ada tiga sikap yang dapat ditemukan tentang bagaimana Allah menyikapi atau mewujudkan rencanaNya. Yang pertama, overruling, yang kedua permisif, dan yang ketiga memberikan petunjuk.

2. Memperoleh Penebusan dari/ olehNya
Dosa adalah masalah manusia yang paling serius dan terbesar. Fakta ini nyata dan dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari baik secara langsung ataupun melalui media. Isu tentang penebusan Kristus sangat relevan dan beralasan. Manusia membutuhkan penebusan, pengampunan dan rekonsiliasi dari dan oleh Tuhan yang Maha Kudus. PenebusanNya adalah sempurna, melindungi manusia dari penghakiman. Ia juga menghapus dosa dan rasa bersalah dari dalam diri manusia. Yudaisme tidak mempercayai ini tetapi juga mempunyai banyak pertanyaan tentang nubuat-nubuat tentang Mesias dan Penebusan yang belum tergenapi menurut mereka hingga saat ini.

3. Bertumbuh di dalam Dia
Selain mengenal Dia dan memperoleh penebusan dari/ olehNya, Allah juga menganugerahkan pertumbuhan di dalam Dia. Orang Kristen pasti bertumbuh dari waktu ke waktu. Salah satunya adalah bertumbuh di dalam pengetahuan dan pengertian akan Dia seperti yang seringkali disebutkan rasul Paulus dalam pengharapannya.

Orang Kristen di masa kini dapat juga bertumbuh di dalam pengetahuan dan pengertiannya melalui studi teologi. Salah satunya adalah Biblical Systematic Theology yaitu pengetahuan tentang Allah dan hubungan-Nya kepada alam semesta, yang berasal dari wahyu Alkitab, dan disusun secara logis untuk membentuk sistem yang teratur.

Studi ini berbeda dengan studi teologi yang lain. Ia memperhatikan hubungan antara alam dan Alkitab. Meski demikian, studi ini penting dan juga berasal dari Allah karena Ia menyatakan diriNya melalui keduanya yaitu alam dan Alkitab.

Studi ini juga tidak untuk semua orang tetapi orang Kristen tertentu yang Tuhan karuniakan untuk itu. Ia harus punya kemampuan mental yang kuat, logis, sistematis, cinta belajar, memiliki latar belakang yang baik dalam pendidikan, dan pikiran yang seimbang, moral yang kuat, cinta kebenaran, taat kepada Allah, sabar dan rohani. Ia harus percaya bahwa Alkitab tidak mungkin salah. Tetapi, ia juga harus menyadari keterbatasannya dan bergantung kepada kuasa firman Allah dan doa.

4. Memperoleh Janji-JanjiNya
Alkitab menginformasikan bahwa Tuhan adalah Tuhan yang berjanji dan Tuhan yang menggenapi janjiNya. Mulai dari kitab Kejadian, di sana disebutkan tentang Edenic Covenant yaitu janji Allah kepada Adam. Jika ia menaati Allah, maka ia akan hidup. Jika ia tidak mematuhi maka ia akan dihukum. Tuhan juga berjanji kepada Nuh bahwa ia akan menyelamatkan mereka dan bahwa Ia tidak akan mendatangkan air bah lagi, kepada Abraham bahwa ia akan mempunyai keturunan yang sangat banyak, kepada Musa bahwa Ia akan membawa mereka keluar dari perbudakan, dan kepada Daud bahwa ia akan mempunyai keturunan seorang raja yaitu Mesias atau Anak Allah. Dan yang terakhir adalah bahwa Allah berjanji kepada manusia dalam/ melalui Perjanjian Baru bahwa Ia akan memperdamaikan manusia dengan Allah, mengadakan transformasi bagi manusia dari yang lama menjadi baru, dan menebus manusia dari hamba menjadi merdeka di dalam Dia.

5. Memperoleh Informasi Penting tentang Akhir Zaman
Selain mengenal Dia, memperoleh penebusan, bertumbuh, dan memperoleh janji-janji Tuhan, orang-orang Kristen juga memperoleh anugerah untuk mengetahui informasi penting tentang akhir zaman.

Alkitab menginformasikan kita tentang hal ini yaitu akhir zaman. Banyak tanda-tanda yang diberikan dan satu demi satu terbukti nyata di dalam kehidupan sehari-hari. Di dalam suratnya kepada Timotius, rasul Paulus menginformasikan tentang masa depan yang penuh dengan orang-orang yang egois, narsis dan tidak suka atau tidak cinta kepada Tuhan. Injil Matius pasal 24 menginformasikan tanda-tanda fisik seperti bencana alam, gempa bumi, perang, dan lain sebagainya. Setelah itu akan terjadi kesusahan yang besar saat anti-Christ masuk dan berdiri di tempat kudus.

6. Memperoleh Perlindungan dan Pengangkatan dari/ olehNya
Menurut Injil Matius dan Wahyu, ada terdapat tiga informasi penting tentang akhir zaman. Yang pertama adalah bahwa akan terjadi siksaan yang dahysat oleh anti-Christ, yang kedua adalah bahwa Kristus akan datang untuk kedua kalinya, dan yang ketiga adalah penghakiman dan pengangkatan oleh Tuhan.

Teolog-teolog Kristen masih mempunyai perbedaan pendapat tentang waktu pengangkatan dan masing-masing mendasari pendapatnya dengan tulisan-tulisan di Alkitab. Mungkin juga bahwa pengangkatan itu terjadi pada waktu yang berbeda yaitu pada masa tribulasi dan setelahnya. Tetapi satu hal yang pasti bahwa kita tidak akan tahu waktu atau tanggalnya. Itu akan terjadi seperti ‘waktu pencuri’ tiba-tiba dan tanpa peringatan. Kita tidak tahu kapan akhir jaman akan datang. Sikap yang terpenting adalah berjaga-jaga dan bersiap sedia.

Kesimpulannya, Allah sangat baik kepada kita. Ia ingin kita mengenal Dia, memperoleh penebusan dariNya, bertumbuh di dalam Dia, memperoleh Janji-JanjiNya, memperoleh informasi penting tentang akhir zaman, dan memperoleh perlindungan atau pengangkatan olehNya.


Copyright (c) 2009 by Naek @ NEVER MISSING QUIET TIME
http://www.nevermissingqt.blogspot.com/

Senin, 07 Desember 2009

Yesus Kristus - Kain Kafan Turin

Bacaan: Ibrani 11:1

Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.

Bagi saya, Ibrani pasal 11 ayat 1 cukup untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan saya tentang Kain Kafan Turin - bahwa iman adalah dasar bukan bukti. Sebaliknya, bukti bukanlah dasar. Ia tidak pernah lahir sebelum iman. Contohnya, jika seseorang saat ini sudah berada di Sorga bersama dengan Yesus, melihat Dia dan berbincang-bincang denganNya, sudah tentu saat ini ia tidak lagi membutuhkan iman terhadap Yesus. Hal serupa terjadi dengan orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat yang selalu meminta tanda atau bukti tanpa pernah beriman. Hasilnya, mereka tidak pernah memperoleh bukti bagi diri mereka meskipun sesungguhnya bukti itu telah ada (band. Mat 28:12-13). Demikian pula halnya dengan bukti-bukti arkeologis, meskipun itu baik adanya, ia tidak dapat menghasilkan iman tetapi pendengaran akan firman Tuhan, itulah yang menghasilkan iman (band. Roma 10:17).

Lagipula, sejarah kain kafan Turin mengandung celah-celah perdebatan. Tetapi, sebelum melanjutkan pembahasan lebih jauh tentang hal tersebut, mari baca dan perhatikanlah sejarah singkat dari kain kafan Turin berikut ini:

Sejarah kain kafan Turin*:
a. Pada tahun 348 St. Sirilus, uskup Yerusalem, membuktikan kebangkitan Yesus dengan menunjukkan kepada umatnya kain kafan Yesus.

b. Pada tahun 670 uskup Arkulfus dari Britani Perancis menulis dalam buku hariannya bahwa ia melihat, mencium dan mengukur panjang kain kafan itu.

c. Pada tahun 1005 Yerusalem diserang dan diduduki oleh orang-orang Turki. Orang-orang kristiani melarikan diri ke Konstantinopel (Istambul sekarang); harta Gereja dan barang-barang suci yang sangat berharga mereka bawa serta, termasuk kain kafan Yesus.

d. Pada tahun 1147 raja Louis VII dari Perancis datang ke Konstantinopel dan menghormati Kain kafan. Berkali-kali Konstantinopel menjadi rebutan antara raja-raja kristiani dan raja-raja Islam dan Turki. Tetapi kain kafan Turin masih tetap aman dan utuh dan selama Perang-perang Salib berikutnya diamankanlah barang-barang suci dari Konstantinopel.

e. Pada tahun 1353 kain kafan diketahui berada di keluarga Geoffrey de Charny dari Perancis, di kota Lirey.

f. Pada tahun 1452 kain kafan itu dipertukarkan dengan sebuah puri dan tanah yang mengelilinginya. Pemilik kain kafan selanjutnya adalah Pangeran Louis Savoie. Kain kafan dipindah dari Lirey ke Chambery di sebuah kapel yang indah. Kain kafan disimpan dalam sebuah peti perak, dilipat rapi.

g. Pada tahun 1532 terjadi kebakaran di sakristi kapel itu. Sebagian tutup peti perak itu terbakar. Lelehan perak menjatuhi kain kafan dan menghanguskan lipatan-lipatannya.

h. Pada tahun 1534 suster-suster Klaris dari Chambery diberi tugas memperbaiki kain kafan itu.

i. Pada tahun 1578 Emmanuele Filibert II, Raja Savoie, memindahkan kain kafan ke Turin di gereja St. Laurensius, di dalam kapel Bunda Berdukacita.

j. Pada tahun 1649 kain kafan dipindahkan ke kapel yang dirancang dan dibangun oleh Guarino Guarini di dekat Katedral Turin.

k. Pada Perang Dunia II, kain kafan Turin sempat diamankan ke kota Napels.

l. Pada tahun 1946 kain kafan dibawa kembali ke Turin dan disimpan di sana hingga sekarang. Kain kafan tetap menjadi milik keluarga Savoie dengan tiga instansi sebagai pemegang kuncinya yaitu keturunan keluarga Savoie sendiri, Uskup Agung Turin, dan Pemerintah di Turin.

Dari waktu kebangkitan Yesus sampai dengan tahun 348 tidak ada berita atau informasi sedikitpun tentang kain kafan tersebut baik dari dokumen-dokumen Perjanjian Baru maupun dokumen sekuler. Sesuatu semacam missing link di dalam teori evolusi. Hal ini mengakibatkan kain kafan Turin menjadi sesuatu yang tidak jelas dan kurang meyakinkan.

Pada waktu kain kafan Turin berada pada keluarga Geoffrey de Charny pada tahun 1353, ada terjadi banyak pemalsuan setelah keluarga miskin Perancis Tengah tersebut memamerkan kain kafan itu kepada masyarakat luas. Ini menandakan bahwa kain kafan Turin mempunyai potensi wisata dan bisnis. Dengan kata lain, upaya memertahankan kain kafan tersebut sebagai benda sejarah hingga saat ini mungkin sangat subyektif karena ia berpotensi sebagai obyek wisata dan menghasilkan bisnis yang cukup besar.

Kebakaran di sakristi kapel pada tahun 1532 mungkin dapat memengaruhi kain atau gambar kain kafan Turin dan pada tahun 1534 suster-suster Klaris dinyatakan sudah memperbaiki kain kafan tersebut. Peristiwa ini juga dapat menimbulkan keraguan atau kecurigaan terhadap keaslian atau otentisitas dari kain kafan sebelumnya.

Selain dari sejarah kain kafan Turin, penelitian-penelitian terhadap kain kafan tersebut pun mengandung cukup banyak celah untuk diperdebatkan. Baca dan perhatikanlah penelitian-penelitian berikut di bawah ini sebelumnya.

Penelitian Kain Kafan Turin*
a. Pada tahun 1898 oleh seorang fotografer Italia bernama Secondo Pia meneliti kain kafan bermula dengan pembuatan foto kain kafan itu. Ia memperbesar negatifnya dan terkejut karena menemukan gambar positif dari wajah pada kain kafan itu, sebuah gambar yang jauh lebih jelas

b. Pada tahun 1900 seorang seniman Perancis dan ahli biologi, Paul Vignon, menetapkan bahwa kain kafan Turin bukanlah lukisan atau celupan dan menyatakan bahwa gambar itu diproyeksikan oleh sebuah tubuh manusia.

c. Pada tahun 1931 seseorang bernama Joseph Enrie membuat foto lagi atas kain kafan dengan hasil yang lebih jelas dan lengkap.

d. Paus Johannes Paulus II menginstruksikan agar kain kafan diselidiki secara ilmiah dengan test carbon 14 yang dikenal sebagai cara yang baik untuk menentukan umur dari barang purbakala. Test dilakukan oleh tiga Universitas (satu di Amerika, satu di Inggris dan satu di Swis) dan dikoordinasi oleh Direktur dari British Museum, Dr. Tite.

e. Pada tahun 1969 Uskup Agung Turin, Kardinal Pellegrino, membentuk suatu komisi penelitian untuk mempelajari lebih mendalam.

f. Pada tahun 1973 Prof. Gilbert Raes dari Universitas Gent diBelgium membuktikan bahwa benang dari kain kafan dipintal dengan tangan. Prof. Raes masih menyimpan sepotong dari kain kafan itu dan dikirim ke Universitas di California (Amerika Serikat) untuk diselidiki dengan test-Carbon-14. Hasilnya, kain kafan itu dibuat lebih kurang 200 tahun sebelum Yesus lahir.

g. Pada tahun 1973 tanggal 22 dan 23 November, Kain kafan dipertunjukkan di layar televisi untuk pertama kalinya. Giovanni Battista Judica-Cordiglia membuat foto baru kain kafan dengan teknik-teknik fotografi yang lebih maju.

h. Pada tahun 1976 Monsignor Giulio Ricci terpilih menjadi presiden Centro Romano di Sindonologia (Pusat Sindonologi Roma) dan dipandang sebagai seorang ahli terkemuka tentang kain kafan. Ia mengabdikan diri kepada penelitian kain kafan sejak tahun 1950 dan membuat foto-foto dari kain kafan untuk meneruskan penyelidikan-penyelidikannya.

i. Pada tahun 1976 team dari Amerika menyelidiki kain kafan. Hasil penyelidikan mereka dipelajari di Amerika oleh lebih dari 400 orang ahli sains. Mereka semua berpendapat, bahwa kain kafan bukan penipuan tetapi sungguh cetakan dari jenasah seorang yang disiksa seperti diceriterakan dalam Injil, dan bukan lukisan juga. Tidak ketemu kesalahan anatomis dan ilmu anatomi yang tepat baru berumur 150 tahun. Luka pada tangan Yesus ketemu pada pergelangan tangan, bukan ditengah-tengah tangan seperti lukisan-lukisan dari abad pertengahan. Luka pada lambung Yesus ketemu disebelah kanan bawah, bukan kiri atas seperli patung salib biasa.

j. Pada tahun 1978 terbentuk kelompok ilmuwan dari Amerika Serikat yang disebut Proyek Penelitian kain kafan Turin termasuk Kenneth Stevenson, seorang insinyur dan bekas perwira angkatan udara, dan Gary Habermas, seorang profesor sejarah dan filsafat. Penemuan Kenneth Stevenson dan Gary Habermas membuktikan bahwa kain kafan Turin ditenun di Timur Tengah dan sudah diproduksi 2000 tahun yang lalu, dan bahwa Kain kafan Turin itu pernah berada di Palestina, di Turki dan di kawasan Laut Tengah.

Dari penelitian-penelitian yang dilakukan, ada terdapat tuduhan di antara para peneliti yaitu Dr. Bruno Bonnet-Eymard terhadap Dr. Tite. Dr. Tite disebut sebagai pelaku penipuan dengan cara menukar potongan kain kafan dengan potongan kain lain yang diambil dari Korkap Santo Louis, Uskup dari Anjou pada abad ke-14. Diawali dengan pernyataan Dr. Bruno, maka test Cabon 14 diulang lagi dengan penjagaan ketat. Pada waktu yang sama, hasil penelitian yang diumumkan pada bulan Oktober yang melibatkan Dr. Tite, yang menyatakan bahwa kain kafan di Torino adalah berasal dari abad 14, dinilai sebagai hasil yang tidak valid atau palsu. Sesuatu yang kurang sedap didengar karena seorang peneliti mulai diragukan integritasnya bahkan oleh seseorang yang setara dengannya. Orang awam akan mengalami kesulitan untuk mempercayai peneliti yang mana yang harus mereka percayai dan mungkin pula peneliti-peneliti yang lain pun diragukan pula hasil penelitiannya.

Selain hal-hal tadi, kain kafan Turin juga tidak mendapat peneguhan atau konfirmasi dari rasul-rasul. Padahal, injil Yohanes pasal 17 ayat 10 mengatakan:”…Aku telah dipermuliakan di dalam mereka (para rasul).”. Kisah Para Rasul pasal 2 ayat 42 mengatakan:”…mereka (jemaat) bertekun dalam pengajaran rasul-rasul…” Efesus pasal 2 ayat 20 mengatakan:”…(jemaat)…dibangun di atas dasar para rasul...” Dengan kata lain, kain kafan Turin tidak dapat disebut sebagai kain kafan Yesus hanya dengan menggunakan carbon 14. Jika para rasul tidak mengkonfirmasi atau meneguhkannya di dalam tulisan atau dokumentasi dari mereka, maka tidak ada alasan yang cukup dan kuat untuk mengatakan “ya” kepada kain kafan Turin.

Kesimpulan saya, terbukti atau tidaknya kain kafan Turin tidak akan mempengaruhi iman Kristen. Dan selama Anda dan saya masih hidup di dunia ini, saya percaya, bahwa pasti selalu ada ruang di dalam diri Anda dan saya untuk “iman” kepadaNya.


Reference/ Related Links:
http://en.wikipedia.org/wiki/Shroud_of_Turin
* http://media.isnet.org/kristen/Kafan/Manusia.html

Copyright © 2009 by Naek @ NEVER MISSING QUIET TIME
http://www.nevermissingqt.blogspot.com/

Minggu, 06 Desember 2009

Yesus Kristus - KebangkitanNya

Bacaan: Matius 28:1-15

Banyak pendapat yang dapat dilontarkan tentang kebangkitan Yesus. Pendapat itu mungkin menyatakan bahwa Yesus tidak bangkit karena Ia tidak mati tetapi koma. Ada yang mungkin menyatakan bahwa Yesus tidak bangkit karena Ia tidak berada di kubur sejak diturunkan dari salib pada hari Jumat. Itulah sebabnya mengapa kubur kosong pada hari Minggu. Ada juga yang mungkin menyatakan bahwa kebangkitan Yesus hanyalah halusinasi murid-murid-Nya saja. Atau, yang mungkin menyatakan bahwa sebenarnya Yesus tidak bangkit tetapi apa yang tampak hanyalah bayangan yang sengaja Tuhan kirimkan. Sesuatu seperti roh gentayangan. Ada juga yang bilang bahwa Yesus tidak bangkit tetapi dicuri oleh murid-murid-Nya. Ada pula yang menyatakan bahwa Yesus tidak bangkit, Ia hanya digantikan oleh orang lain, dari awal sejak ditangkap, dianiaya, disalibkan sampai mati lalu dikuburkan. Dari pendapat-pendapat tadi tentu saja tidak semuanya dapat menjadi benar secara bersamaan.

Mari pelajari apa jawab alkitab tentang pendapat-pendapat tersebut.
1. Yesus tidak bangkit karena Ia tidak mati tetapi koma
Penyaliban adalah tuntas. Orang yang disalibkan pasti mati. Kalau tidak, tidak akan diturunkan apalagi dikuburkan. Injil mencatat bahwa prajurit Roma menusuk tubuh Yesus dengan tombak sehingga mengeluarkan darah dan air. Katakan saja Yesus koma waktu itu. Pertanyaannya, apakah orang yang koma punya cukup energi untuk bangun, berdiri kemudian membuka pintu kubur yang di “seal”. Menghadapi prajurit-prajurit penjaga kubur. Mungkin bertinju dengan mereka. Setelah itu berjalan sekian jauh jaraknya dari pekuburan menuju ke kota. Bukankah tubuh Yesus bersimbah darah karena dicambuk, dipukul, dimahkotai duri, tergantung di kayu salib selama enam jam, dan ditombak. Ingat juga bahwa sejak berdoa di taman Getsemani Ia tidak tidur, dibawa ke sana sini, dari persidangan yang satu ke persidangan yang lain, memikul salib, tidak makan dan minum. Apakah seorang yang koma dapat melakukan hal-hal semacam itu, apalagi tanpa bantuan atau pertolongan medis?

2. Yesus tidak bangkit karena sejak awal yaitu Jumat malam Ia memang tidak ada dikubur itu.
Pendapat ini juga mempunyai kelemahan yang sangat jelas. Mengapa? Karena jika demikian, begitu bodohnya kah para petinggi Yahudi dan pemerintah Roma menyegel kuburan yang tidak ada isinya. Apalagi menempatkan prajurit-prajurit untuk menjaga atau berjaga-jaga di tempat itu.

3. Yesus tidak bangkit. Itu adalah halusinasi murid-murid-Nya saja.
Pendapat ini pun tidak benar karena setelah bangkit Yesus bertemu dengan rasul-rasul dan kepada lebih kurang 500 murid-Nya. Masakan 500 orang itu mengalami halusinasi pada waktu dan tempat yang sama?

4. Yesus tidak bangkit. Itu bayangan saja. Sesuatu seperti roh gentayangan dari Tuhan.
Ini bukan ciri khas atau kebiasaan Tuhan. Ia bukan pribadi yang licik, suka berbohong atau manipulatif dengan mengatakan bahwa Ia bangkit padahal tidak. Hanya bayangan. Sesuatu seperti roh gentayangan.

5. Yesus tidak bangkit. Ia dicuri murid-murid-Nya.
Ini juga tidak benar. Murid-murid-Nya tidak seperti itu. Ketika Yesus ditangkap di taman Getsemani, murid-murid-Nya lari terbirit-birit. Petrus yang mengadakan perlawanan pada awalnya, akhirnya mengendap-endap di balik pepohonan dan kerumunan orang-orang bahkan menyangkal Yesus dan bersumpah bahwa ia tidak mengenal Dia.

Setelah Yesus mati, murid-murid-Nya kembali bekerja seperti dulu. Menjadi nelayan. Menangkap ikan di laut. Reaksi semacam itu sangat bertentangan dengan “mencuri Yesus dari kubur”. Tidak ada indikasi bahwa mereka menentang atau mengadakan perlawanan terhadap para petinggi agama Yahudi dan pemerintah Romawi. Melainkan pasrah kepada keadaan, kecewa, putus asa, dan mengasihani diri. Itulah sebabnya mengapa mereka kembali bekerja sebagai nelayan dan menangkap ikan.

6. Yesus tidak bangkit. Ia digantikan oleh orang lain sejak penangkapan atau sejak penyaliban sampai kematian.
Ini pun tidak benar. Siapa orang yang mau melakukan hal itu? Menggantikan Yesus disalib dan mati? Adakah orang yang lebih baik daripada-Nya? Seorang yang tampil secara tiba-tiba menggantikan Dia? Apakah Yesus mau digantikan seperti itu? Mengorbankan orang lain demi diri sendiri? Sangat jelas bahwa Yesus tidak mencirikan sifat atau karakteristik yang seperti itu. Alkitab berkata bahwa Yesus bukan saja tidak berbohong atau berdusta tetapi Ia adalah kudus dan tidak berdosa sama sekali. Berulangkali bahkan setan atau roh-roh jahat sekalipun menyebutNya sebagai Yang Kudus dari Allah (band. Luk 5:34). Jika setan atau roh-roh jahat saja menyebutNya demikian, apalagi kita, bukan?

Ada terdapat sejumlah alasan yang alkitabiah mengapa hal kebangkitan Yesus adalah benar. Yang pertama adalah bahwa hal itu telah dinubuatkan dan tertulis di dalam Kitab Suci. Di Lukas pasal 24 ayat 27 disebutkan bahwa Yesus menjelaskan kepada dua orang muridNya di tengah perjalanan ke Emaus apa yang tertulis tentang Dia di dalam seluruh Kitab Suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi.

Alasan yang kedua adalah bahwa Ia kudus dan tidak berdosa sehingga maut tidak dapat menguasai atau mengalahkan Dia. Roma pasal 6 ayat 23 mengatakan bahwa upah dosa adalah maut. Dengan kata lain, maut atau kematian hanya dapat menang terhadap dosa tetapi tidak terhadap yang kudus dan tidak berdosa. Oleh sebab itu, manusia yang berdosa butuh penebusan atau pengampunan. Mereka membutuhkan Kristus tetapi sebaliknya Kristus tidak membutuhkannya. Mengapa? Sekali lagi, karena Ia kudus dan tidak berdosa. Di Yohanes pasal 8 ayat 46, Yesus berkata:”Siapakah di antaramu yang membuktikan bahwa Aku berbuat dosa? Apabila Aku mengatakan kebenaran, mengapakah kamu tidak percaya kepada-Ku?” Ayat-ayat yang lain yaitu Ibrani pasal 7 ayat 26, 1 Petrus pasal 2 ayat 22, dn 1 Yohanes pasal 3 ayat 5 juga menyatakan hal yang sama yaitu bahwa Yesus tidak berdosa. Ia adalah Imam Besar yang saleh, tanpa salah dan noda.

Alasan yang ketiga adalah bahwa Ia adalah Anak Allah yang Maha Tinggi (band. Lukas 1:32, 35). Dengan kata lain, tidak ada kekuatan atau kuasa yang lebih tinggi baik di dunia, di sorga atau pun di neraka dibandingkan dengan Dia. Itulah sebabnya mengapa Ia bangkit dan tidak dapat dikalahkan oleh kekuatan apapun atau kuasa manapun.

Kesimpulannya, Yesus adalah benar telah bangkit dari mati. Ia menunjukkan bekas luka ditangan-Nya kepada murid-murid-Nya. Ia bertemu dengan mereka, makan bersama-sama, berbincang-bincang, mengajarkan atau menjelaskan Kitab Suci dan terangkat ke Sorga. Ia tidak koma, tidak dicuri, tidak gentayangan, dan tidak digantikan melainkan bangkit seperti yang dijanjikan oleh Kitab Suci. Yesus sendiri pernah berkata, “Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali.”

Jadi, jika Anda percaya bahwa Yesus Kristus adalah benar telah bangkit, Roma pasal 10 ayat 9 mengatakan:”Akuilah dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percayalah dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan."


(direvisi dari artikel NMQT "Kebenaran tentang Kebangkitan Yesus" tanggal 11 April 2009)



Copyright (c) 2009 by Naek @ NEVER MISSING QUIET TIME
http://www.nevermissingqt.blogspot.com/

Kamis, 03 Desember 2009

Yesus Kristus - Study dan Sikap terhadap Dia

The Jesus Seminar adalah sekelompok orang yang mencoba menemukan dan melaporkan konsensus ilmiah mengenai keaslian peristiwa sejarah dan perkataan yang diucapkan Yesus dalam Injil. Dari hasil penemuan dan laporan tersebut, mereka kemudian menarik kesimpulan tentang profil individu Yesus.

The Jesus Seminar identik dengan sekelompok orang Kristen liberal yang berjumlah sekitar 150 orang anggota yang terdiri dari sarjana dengan gelar studi-studi Alkitab, agama atau bidang-bidang terkait serta penulis yang terkenal dalam bidang agama, yang didirikan pada tahun 1985 oleh almarhum Robert Funk dan John Dominic Crossan di bawah naungan Westar Institute.

Meskipun The Jesus Seminar tampaknya terdiri dari orang-orang yang terpelajar dan berpendidikan, tetapi, setelah saya membaca dan memperoleh informasi tentang The Jesus Seminar, saya menemukan kejanggalan-kejanggalan mengenai penilaian, cara atau upaya yang mereka lakukan. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:

Yang pertama, The Jesus Seminar menganggap bahwa Injil Thomas adalah tulisan atau naskah yang otentik. Hal ini sangat bertentangan dengan kanonisasi yang telah dilakukan pada abad kedua dan ketiga yang tidak pernah menyertakan Injil Thomas ke dalam kanon Alkitab. Dengan kata lain, Injil Thomas yang meskipun menggunakan nama rasul, besar kemungkinannya dinilai oleh Bapa-Bapa Gereja sebagai tulisan yang tidak berasal dari rasul Thomas.

Ada terdapat dua kriteria penting dalam menentukan kanon Alkitab yaitu yang pertama adalah bahwa tulisan tersebut adalah berasal dari para rasul, dan yang kedua adalah bahwa tulisan-tulisan tersebut dipakai di gereja-gereja pada masa pra-kanonisasi ataupun pasca kanonisasi..

Yang kedua adalah bahwa penilaian otentik atau tidaknya naskah tersebut mereka dasarkan atas voting atau pemungutan suara dari anggota-anggota The Jesus Seminar. Dari hasil voting atau pemungutan suara tersebut maka mereka menerbitkan temuan-temuan berupa buku-buku seperti: "The Five Gospels: The Search for the Authentic Words of Jesus," dan "The Acts of Jesus: The Search for the Authentic Deeds." Cara atau upaya ini adalah sangat tidak obyektif dan tidak ilmiah sebagaimana yang mereka canangkan atau cita-citakan. Di samping itu, cara atau upaya semacam itu besar kemungkinannya juga akan mengurangi tulisan dan pesan firman Tuhan. Wahyu pasal 22 ayat 19 mengatakan:”…jikalau seorang mengurangkan sesuatu dari perkataan-perkataan dari kitab nubuat ini, maka Allah akan mengambil bagiannya dari pohon kehidupan dan dari kota kudus, seperti yang tertulis di dalam kitab ini.” Dengan kata lain, mengurangi perkataan atau firman Tuhan bukan saja salah tetapi juga sangat berbahaya bagi orang yang melakukannya. Lagipula, kebenaran atau ke-otentikan firman tidak ditentukan atau dipengaruhi oleh jumlah suara terbanyak atau mayoritas.

Yang ketiga, The Jesus Seminar tidak menggunakan bukti di dalam pertimbangan, penilaian, kesimpulan, dan keputusannya, melainkan dengan asumsi. Kelompok tersebut berasumsi bahwa ke-empat kitab Injil ditulis setelah tahun 70 M yaitu setelah Bait Allah dihancurkan. Dengan demikian, mereka menyatakan bahwa nubuat Yesus yang menyatakan Bait Allah akan runtuh atau hancur hanyalah merupakan rekayasa dari orang-orang tertentu atau yang mempunyai kepentingan tertentu saja.

Yang keempat, The Jesus Seminar tidak menghormati dan menjunjung tinggi “iman” yang dihasilkan dari atau oleh tulisan atau naskah Alkitab. Roma pasal 10 ayat 17 – “iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.” Ibrani pasal 11 ayat 6 berkata:”…tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah…” Dengan kata lain, The Jesus Seminar mengabaikan unsur iman. Mereka menyatakan bahwa tidak ada supranatural di dunia ini. Segala sesuatu yang terjadi memiliki penyebab alami.

Yang kelima, The Jesus Seminar bersikap prejudis dan tidak fair di dalam penilaiannya. Mereka menganggap Injil adalah palsu atau bohong sampai ia terbukti benar. Ini sangat menyedihkan karena sikap seperti ini sesungguhnya adalah sikap yang salah dalam mencari Tuhan dan kebenaranNya. The Jesus Seminar seolah-oleh mendudukkan Injil atau Alkitab di kursi terdakwa dan menganggapnya sebagai tersangka. Padahal, semestinya orang-orang yang mencari kebenaran firman Tuhan haruslah dengan sikap yang sungguh-sungguh, tulus, rendah hati, dan takut akan Tuhan. (band. Kis 8, 10, 17; Yer 29:13).

Yang ke-enam, para anggota The Jesus Seminar percaya tentang adanya dokumen Q yang kemungkinan besar terdiri dari suatu kumpulan ucapan-ucapan Yesus dan dianggap menjadi sumber tekstual dari Injil Matius dan Injil Lukas yang hilang. Ini adalah sesuatu yang lucu. Di satu sisi mereka adalah orang yang tampaknya sangat sukar untuk percaya tanpa bukti tetapi di sisi lain mereka dapat percaya dan yakin dengan sesuatu yang tidak ada buktinya. Dokumen Q adalah sebuah dokumen yang tidak ada buktinya bahwa ia pernah pernah ada. Sementara dokumen Perjanjian Baru terbukti berisi ribuan salinan kuno yang hampir identik. Tulisan-tulisan tersebut tidak ada bandingnya ditinjau dari jumlah salinannya. Bahkan, tulisan-tulisan Plato pun hanya berjumlah 7 (tujuh) salinan saja. Dengan kata lain, Perjanjian Baru semestinya dinilai sebagai tulisan yang jauh lebih dapat diandalkan.

Yang ketujuh, para anggota The Jesus Seminar menyatakan bahwa Yesus tidak dinilai sebagai Allah di masa hidupNya tetapi didewakan di abad setelahnya. Tidak heran mereka menyatakan demikian karena sebelumnya mereka sudah menolak Alkitab dengan menilainya sebagai tulisan yang palsu atau bohong. Tetapi, satu hal yang sangat lucu dan menarik adalah apa yang terdapat di Lukas pasal 4 ayat 34. Di sana dicatat bahwa setan atau roh jahat saja menyebut Yesus sebagai Yang Kudus dari Allah. Dengan kata lain, berdasarkan ayat tersebut, maka itu berarti bahwa The Jesus Seminar lebih buruk theology atau christology-nya dibandingkan dengan setan atau roh jahat.

Di 2 Petrus pasal 1 ayat 20 sampai 21, rasul Petrus berkata:”…bahwa nubuat-nubuat dalam Kitab Suci tidak boleh ditafsirkan menurut kehendak sendiri sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah.” Di 1 Tesalonika pasal 5 ayat 20 rasul Paulus berkata:”…janganlah anggap rendah nubuat-nubuat.” dan di Galatia pasal 1 ayat 8 rasul Paulus juga berkata:”…sekalipun kami atau seorang malaikat dari sorga yang memberitakan kepada kamu suatu injil yang berbeda dengan Injil yang telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia.” Dengan kata lain, manusia semestinya jangan menganggap rendah firman Tuhan, jangan salah memperlakukannya dan jangan menganggap diri lebih tinggi daripadanya, bahkan malaikat pun jangan.

The Jesus Seminar adalah salah satu contoh tentang orang-orang yang menerjemahkan Alkitab dengan cara dan sikap yang salah. Mereka mempelajari Alkitab dengan sikap yang sombong, prejudis, tidak hormat, dan tidak takut akan Tuhan.

Baca dan perhatikanlah gambaran, profil atau model orang-orang yang mencari kebenaran firmanNya dengan sikap yang benar. Bandingkanlah dengan sikap The Jesus Seminar, maka Anda akan menemukan perbedaan yang sangat besar, jelas dan nyata di antara mereka. Di Kisah Para Rasul pasal 8 tercatat tentang seorang sida-sida dari Ethiophia yang tulus dan rendah hati mencari Tuhan dan kebenaranNya dan Tuhan menolongnya dengan mengutus Filipus untuk menjelaskan firman Tuhan kepadanya. Di Kisah Para Rasul pasal 10 tercatat tentang seorang perwira bernama Kornelius yang tekun dan setia mencari Tuhan dan Tuhan mengutus rasul Petrus untuk datang ke rumahnya. Di Kisah Para Rasul pasal 17 tercatat tentang orang-orang Berea yang menguji ajaran, perkataan, atau pendapat orang lain terhadap Alkitab bukan sebaliknya menguji Alkitab dengan cara voting. Dengan kata lain, mereka percaya kepada Alkitab dan memposisikannya sebagai tulisan yang otoritatif. Tetapi, berbeda halnya dengan yang terdapat di Kisah Para Rasul pasal 9, di sana tercatat tentang seorang agamawan yang terpelajar, terpandang, terkenal, dan terhormat yang bernama Saulus. Ia ditemui Yesus saat sedang menganiaya Dia (JemaatNya). Semoga The Jesus Seminar pun demikian, seperti Saulus yang akhirnya sadar, bertobat dan memuliakan Tuhan dengan dahsyat dan luar biasa.


Related Links:
http://en.wikipedia.org/wiki/Jesus_Seminar


Copyright © 2009 by Naek @ NEVER MISSING QUIET TIME
http://www.nevermissingqt.blogspot.com/

Selasa, 01 Desember 2009

B'rikanku Hati S'perti...



Singer: Pierre Jacobs
Song by Pierre Jacobs
Lyrics by Tuberta Lase
Copyright (c) 2009 by Berean Recording