Minggu, 12 Oktober 2008

AMBISI ROHANI

Kamis, 2 Oktober 2008

Bacaan: I Kor 9:20-23


9:20 Demikianlah bagi orang Yahudi aku menjadi seperti orang Yahudi, supaya aku memenangkan orang-orang Yahudi. Bagi orang-orang yang hidup di bawah hukum Taurat aku menjadi seperti orang yang hidup di bawah hukum Taurat, sekalipun aku sendiri tidak hidup di bawah hukum Taurat, supaya aku dapat memenangkan mereka yang hidup di bawah hukum Taurat.
9:21 Bagi orang-orang yang tidak hidup di bawah hukum Taurat aku menjadi seperti orang yang tidak hidup di bawah hukum Taurat, sekalipun aku tidak hidup di luar hukum Allah, karena aku hidup di bawah hukum Kristus, supaya aku dapat memenangkan mereka yang tidak hidup di bawah hukum Taurat.
9:22 Bagi orang-orang yang lemah aku menjadi seperti orang yang lemah, supaya aku dapat menyelamatkan mereka yang lemah. Bagi semua orang aku telah menjadi segala-galanya, supaya aku sedapat mungkin memenangkan beberapa orang dari antara mereka.
9:23 Segala sesuatu ini aku lakukan karena Injil, supaya aku mendapat bagian dalamnya.


Paulus seringkali menyesuaikan dirinya di tengah orang lain tanpa melakukan dosa atau menjadi pendosa. Hal itu ia lakukan semata-mata demi menyelamatkan sebanyak mungkin orang.


Di zaman sekarang, prinsip atau cara seperti ini menjadi ilmu pengetahuan, mata pelajaran atau strategi di bidang psikologi, bisnis, marketing, komunikasi, dan lain-lain. Karena, prinsip atau cara tersebut sangat efektif dalam mengkomunikasikan pesan, mendapat perhatian atau pengaruh dari orang lain. Bedanya, Paulus melakukan hal itu bukan semata-mata sebagai teknik atau metode mempengaruhi orang lain, tetapi, untuk menyelamatkan mereka, untuk sesuatu yang ilahi atau kekal sifatnya, dan karena didorong oleh kasih Allah yang ada di dalam dirinya. Ia sangat mengasihi Allah dan sangat mengasihi sesama manusia.


Seperti yang ia impikan, Paulus memang telah mendapat bagian di dalam Injil. Ia menjadi penulis 13 surat yang merupakan bagian terbesar di dalam Alkitab Perjanjian Baru, menjadi rasul dan pendiri jemaat-jemaat di zaman Perjanjian Baru, dan tentunya ia pun mendapat tempat di sorga bersama dengan Allah.


Melalui ayat ini terkesan jelas ambisi rohani Paulus. Sesuatu yang dapat dipetik sebagai hikmah atau pelajaran bagi orang Kristen, pendeta, atau pekerja full time gereja, yaitu, bahwa impian atau sasaran orang Kristen semestinya bersifat rohani bukan duniawi.


Doa:

Tuhan terima kasih atas pelajaran pagi ini. Berikan ambisi yang rohani di dalam diri hamba senantiasa. Dalam nama Yesus Kristus. Amin.

Tidak ada komentar: