Minggu, 30 November 2008

TIDAK MEMANDANG BULU

Minggu, 30 November 2008

Bacaan: Roma 2:1-11

2:1 Karena itu, hai manusia, siapa pun juga engkau, yang menghakimi orang lain, engkau sendiri tidak bebas dari salah. Sebab, dalam menghakimi orang lain, engkau menghakimi dirimu sendiri, karena engkau yang menghakimi orang lain, melakukan hal-hal yang sama.
2:2 Tetapi kita tahu, bahwa hukuman Allah berlangsung secara jujur atas mereka yang berbuat demikian.
2:3 Dan engkau, hai manusia, engkau yang menghakimi mereka yang berbuat demikian, sedangkan engkau sendiri melakukannya juga, adakah engkau sangka, bahwa engkau akan luput dari hukuman Allah?
2:4 Maukah engkau menganggap sepi kekayaan kemurahan-Nya, kesabaran-Nya dan kelapangan hati-Nya? Tidakkah engkau tahu, bahwa maksud kemurahan Allah ialah menuntun engkau kepada pertobatan?
2:5 Tetapi oleh kekerasan hatimu yang tidak mau bertobat, engkau menimbun murka atas dirimu sendiri pada hari waktu mana murka dan hukuman Allah yang adil akan dinyatakan.
2:6 Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya,
2:7 yaitu hidup kekal kepada mereka yang dengan tekun berbuat baik, mencari kemuliaan, kehormatan dan ketidakbinasaan,
2:8 tetapi murka dan geram kepada mereka yang mencari kepentingan sendiri, yang tidak taat kepada kebenaran, melainkan taat kepada kelaliman.
2:9 Penderitaan dan kesesakan akan menimpa setiap orang yang hidup yang berbuat jahat, pertama-tama orang Yahudi dan juga orang Yunani,
2:10 tetapi kemuliaan, kehormatan dan damai sejahtera akan diperoleh semua orang yang berbuat baik, pertama-tama orang Yahudi, dan juga orang Yunani.
2:11 Sebab Allah tidak memandang bulu.

Surat Paulus kepada Jemaat Roma ditujukan kepada orang Kristen berbangsa Yahudi dan non-Yahudi di Roma. Mereka tidak mengenal Paulus sebelumnya karena Paulus bukan pendiri Jemaat itu. Besar kemungkinan bahwa Jemaat itu didirikan oleh orang-orang Yahudi yang berasal dari Roma yang menjadi Kristen di Yerusalem pada Hari Pentakosta. Seiring waktu berjalan, jemaat Roma bertumbuh, demikian pula jemaat-jemaat non Yahudi yang lain, dan Paulus adalah rasulnya.

Sebagai rasul non Yahudi Paulus ingin mengunjungi Jemaat Roma untuk menyampaikan pengajaran-pengajaran yang diwahyukan Allah kepadanya melalui Roh Kudus dan Kitab Suci. Dan pengajaran Paulus tidak hanya berisi kecaman terhadap orang-orang berdosa seperti bangsa Roma yang mayoritas adalah penyembah berhala, orang-orang yang percaya kepada dewa-dewa dan kepada kaisar, tetapi, juga kepada anggota jemaat yang tidak bertobat meskipun mereka adalah keturunan Abraham atau bangsa Yahudi.

Bacalah sekali lagi ayat 3 s/d 9 Roma pasal 2. Paulus mengatakan bahwa Allah menghendaki pertobatan setiap orang tanpa kecuali apakah orang itu adalah bangsa Yahudi, bangsa Yunani, atau bangsa non-Yahudi. Demikian pula orang-orang bertobat akan mendapatkan upah berupa kemuliaan, kehormatan dan damai sejahtera bukan saja bagi orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani. Sedangkan orang yang tidak bertobat dan berbuat jahat akan ditimpa penderitaan dan kesesakan, bukan saja orang Yunani tetapi juga orang Yahudi.

Paulus mengantisipasi sikap hati orang Kristen yang self righteous yang hanya melihat kesalahan orang lain, penyembah berhala dan penyembah dewa-dewa sedangkan mereka sendiri tidak bertobat dari dosa-dosanya. Memang sangat mungkin bagi seorang Kristen yang tinggal di Roma menganggap dirinya lebih baik daripada para penyembah berhala, dewa-dewa dan kaisar di sana. Apalagi bangsa Roma juga mempunyai banyak budak yang yang dimanfaatkan untuk bekerja paksa demi membangun bangunan-bangunan dan fasilitas umum, jalan, jalur transportasi, saluran dan lain-lain seperti Amphi Theater, Arena Maximus, Apolo Temple, Istana Julius Caesar, dan lain-lain.

Kesimpulannya, apa pun kebangsaan seseorang, apakah ia bangsa Yahudi atau non-Yahudi, ia harus bertobat supaya ia berkenan kepada Allah dan memperoleh janji-janji-Nya. Jika tidak, maka orang itu akan tidak selamat dan binasa. Tidak peduli apa dan siapakah orang tersebut. Sebab Allah tidak memandang bulu.

Doa:
Tuhan terima kasih atas pelajaran pagi ini. Mampukan hamba agar dapat senantiasa hidup dalam pertobatan sehingga hamba berkenan kepada Engkau dan memperoleh janji-janji-Mu. Di dalam nama Yesus Kristus. Amin.

Tidak ada komentar: