Minggu, 23 November 2008
Bacaan: Roma 1:16-17
1:16 Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani.
1:17 Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis:”Orang benar akan hidup oleh iman.”
Menurut Ibrani 1:1-2, pada zaman Perjanjian Lama, Allah berbicara kepada manusia dengan perantaraan para nabi. Pada zaman Perjanjian Baru, Allah berbicara kepada manusia dengan perantaraan Anak-Nya, yaitu Yesus Kristus. Tujuan Allah adalah untuk menyatakan diri-Nya kepada manusia sehingga dapat dikenal, dan menjadi Tuhan dan Penyelamat manusia. Mengapa demikian? Karena Allah mengasihi manusia yang telah jatuh ke dalam dosa, yang mati, yang akan dihakimi, dan akan masuk ke dalam neraka (band. Kej 3; Yoh 3:16; Rom 3:23; 6:23).
Injil adalah cara Allah mengkomunikasikan diri-Nya, kehendak-Nya, janji-Nya, dan cara-Nya untuk menyelamatkan manusia dengan perantaraan para nabi, dengan perantaraan Anak-Nya, yaitu Yesus Kristus, dan para rasul (band. II Tim 3:15).
Sebagai Allah Yang Maha Kuasa, Yang Maha Tahu dan Maha Bijaksana, Allah tentu saja telah mengadakan seleksi dan penilaian terhadap orang-orang-Nya, dan selanjutnya memilih dan menunjuk mereka untuk menyampaikan Firman-Nya baik secara lisan maupun tulisan. Sehingga apa pun yang mereka katakan dan tuliskan adalah sempurna, murni dan benar 100%.
Para Nabi, Yesus Kristus, dan para rasul bukan saja menyampaikan ide, konsep atau pemikiran Allah tetapi mereka menyampaikan kata demi kata dari Allah. Karena bagaimana mungkin menyampaikan ide, konsep atau pemikiran tanpa kata-kata. Jika tidak ada kata, maka tidak ada ide atau pemikiran yang dapat disampaikan. Jadi, jelas bahwa bukan hanya ide, konsep atau pemikirannya saja yang berasal dari Allah tetapi juga kata-katanya. Dengan demikian, setiap kata yang yang dituliskan di dalam Injil atau Alkitab adalah kata-kata Allah yang berasal dari Allah.
Kebenaran ini disampaikan oleh Kitab Yehezkiel 2-3, Surat I Petrus 1:20-21, Surat Paulus, Surat Yohanes yaitu Wahyu 1:19, dan masih banyak lagi. Termasuk Yesus berulang kali mengatakan bahwa apa yang Ia katakan adalah apa yang dikatakan oleh Bapa yaitu Allah. Ia tidak mengatakannya dari diri-Nya sendiri tetapi dari Allah. Bukan ide, konsep atau pemikiran tetapi kata-kata Allah.
Tidak heran mengapa kadang kala para nabi tetap menuliskan apa yang mereka sendiri belum menyaksikan atau mengerti sepenuhnya. Contohnya nubuat-nubuat Yesaya tentang kedatangan Yesus, yang lahir dari perawan, nubuat nabi Mikha tentang Yesus yang akan lahir di Betlehem kota yang kecil, dan lain-lain. Begitu juga di Perjanjian Baru, Yohanes menuliskan surat-surat, lambang-lambang atau gambar-gambar sesuai perintah Allah kepada-Nya (band. Wahyu 1:19).
Ada kata-kata Yosua yang dinilai salah oleh orang Sains yaitu ketika ia meminta kepada Tuhan agar matahari berhenti di atas Gibeon,…(band. Yos 10:12). Padahal sebenarnya bumilah yang bergerak bukan matahari. Tetapi kata-kata atau kasus yang semacamnya yang dianggap sebagai kesalahan oleh sebagian orang sama sekali tidak mengurangi kebenaran Alkitab. Karena pada kasus Yosua, ia berkata-kata sesuai “human perspective”. Seperti halnya orang di masa kini menyebut matahari terbit dengan kata “sun rise” bukan bumi berputar sehingga matahari dapat terlihat. Jelas hal ini tidak berarti dan tidak perlu dibesar-besarkan, bukan?
Singkatnya, Injil atau Alkitab dituliskan kepada manusia agar manusia membacanya, mengerti, percaya, melakukan kehendak-Nya, patuh, tunduk, dan taat kepada-Nya. Maka mereka akan memperoleh keselamatan dari Allah.
Doa:
Tuhan terima kasih atas pelajaran pagi ini. Mampukan hamba agar dapat senantiasa tekun membaca Kitab Suci sehingga hamba mengerti, percaya, melakukan kehendak-Engkau, patuh, tunduk, dan taat kepada-Mu. Di dalam nama Yesus Kristus. Amin.
Bacaan: Roma 1:16-17
1:16 Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani.
1:17 Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis:”Orang benar akan hidup oleh iman.”
Menurut Ibrani 1:1-2, pada zaman Perjanjian Lama, Allah berbicara kepada manusia dengan perantaraan para nabi. Pada zaman Perjanjian Baru, Allah berbicara kepada manusia dengan perantaraan Anak-Nya, yaitu Yesus Kristus. Tujuan Allah adalah untuk menyatakan diri-Nya kepada manusia sehingga dapat dikenal, dan menjadi Tuhan dan Penyelamat manusia. Mengapa demikian? Karena Allah mengasihi manusia yang telah jatuh ke dalam dosa, yang mati, yang akan dihakimi, dan akan masuk ke dalam neraka (band. Kej 3; Yoh 3:16; Rom 3:23; 6:23).
Injil adalah cara Allah mengkomunikasikan diri-Nya, kehendak-Nya, janji-Nya, dan cara-Nya untuk menyelamatkan manusia dengan perantaraan para nabi, dengan perantaraan Anak-Nya, yaitu Yesus Kristus, dan para rasul (band. II Tim 3:15).
Sebagai Allah Yang Maha Kuasa, Yang Maha Tahu dan Maha Bijaksana, Allah tentu saja telah mengadakan seleksi dan penilaian terhadap orang-orang-Nya, dan selanjutnya memilih dan menunjuk mereka untuk menyampaikan Firman-Nya baik secara lisan maupun tulisan. Sehingga apa pun yang mereka katakan dan tuliskan adalah sempurna, murni dan benar 100%.
Para Nabi, Yesus Kristus, dan para rasul bukan saja menyampaikan ide, konsep atau pemikiran Allah tetapi mereka menyampaikan kata demi kata dari Allah. Karena bagaimana mungkin menyampaikan ide, konsep atau pemikiran tanpa kata-kata. Jika tidak ada kata, maka tidak ada ide atau pemikiran yang dapat disampaikan. Jadi, jelas bahwa bukan hanya ide, konsep atau pemikirannya saja yang berasal dari Allah tetapi juga kata-katanya. Dengan demikian, setiap kata yang yang dituliskan di dalam Injil atau Alkitab adalah kata-kata Allah yang berasal dari Allah.
Kebenaran ini disampaikan oleh Kitab Yehezkiel 2-3, Surat I Petrus 1:20-21, Surat Paulus, Surat Yohanes yaitu Wahyu 1:19, dan masih banyak lagi. Termasuk Yesus berulang kali mengatakan bahwa apa yang Ia katakan adalah apa yang dikatakan oleh Bapa yaitu Allah. Ia tidak mengatakannya dari diri-Nya sendiri tetapi dari Allah. Bukan ide, konsep atau pemikiran tetapi kata-kata Allah.
Tidak heran mengapa kadang kala para nabi tetap menuliskan apa yang mereka sendiri belum menyaksikan atau mengerti sepenuhnya. Contohnya nubuat-nubuat Yesaya tentang kedatangan Yesus, yang lahir dari perawan, nubuat nabi Mikha tentang Yesus yang akan lahir di Betlehem kota yang kecil, dan lain-lain. Begitu juga di Perjanjian Baru, Yohanes menuliskan surat-surat, lambang-lambang atau gambar-gambar sesuai perintah Allah kepada-Nya (band. Wahyu 1:19).
Ada kata-kata Yosua yang dinilai salah oleh orang Sains yaitu ketika ia meminta kepada Tuhan agar matahari berhenti di atas Gibeon,…(band. Yos 10:12). Padahal sebenarnya bumilah yang bergerak bukan matahari. Tetapi kata-kata atau kasus yang semacamnya yang dianggap sebagai kesalahan oleh sebagian orang sama sekali tidak mengurangi kebenaran Alkitab. Karena pada kasus Yosua, ia berkata-kata sesuai “human perspective”. Seperti halnya orang di masa kini menyebut matahari terbit dengan kata “sun rise” bukan bumi berputar sehingga matahari dapat terlihat. Jelas hal ini tidak berarti dan tidak perlu dibesar-besarkan, bukan?
Singkatnya, Injil atau Alkitab dituliskan kepada manusia agar manusia membacanya, mengerti, percaya, melakukan kehendak-Nya, patuh, tunduk, dan taat kepada-Nya. Maka mereka akan memperoleh keselamatan dari Allah.
Doa:
Tuhan terima kasih atas pelajaran pagi ini. Mampukan hamba agar dapat senantiasa tekun membaca Kitab Suci sehingga hamba mengerti, percaya, melakukan kehendak-Engkau, patuh, tunduk, dan taat kepada-Mu. Di dalam nama Yesus Kristus. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar