Selasa, 04 November 2008

KARUNIA SAJA TIDAK CUKUP

Rabu, 5 November 2008

Bacaan: I Kor 14:10-12

14:10 Ada banyak – entah berapa banyak macam bahasa di dunia; sekalipun demikian tidak ada satu pun di antaranya yang mempunyai bunyi yang tidak berarti.
14:11 Tetapi jika aku tidak mengetahui arti bahasa itu, aku menjadi orang asing bagi dia yang mempergunakannya dan dia orang asing bagiku.
14:12 Demikian pula dengan kamu: Kamu memang berusaha untuk memperoleh karunia-karunia Roh, tetapi lebih dari pada itu hendaklah kamu berusaha mempergunakannya untuk membangun Jemaat.

Karunia adalah potensi, kekuatan atau kemampuan yang ada di dalam diri seseorang yang ia peroleh dari Allah. Sesuatu yang unik, khas dan istimewa di dalam diri setiap orang Kristen. Tetapi, mempunyai karunia Roh saja tidak cukup. Jika seorang Kristen tidak mempergunakan karunianya untuk membangun jemaat maka sia-sia saja karunia yang ia miliki.

Di zaman yang sangat tinggi tingkat persaingannya seperti sekarang ini, orang-orang cenderung menggunakan potensi, kekuatan atau kemampuan yang mereka miliki untuk kepentingan dan keuntungan diri sendiri. Jangankan untuk membangun orang lain, tidak sedikit orang yang merugikan sesamanya.

Sebut saja tentang pencemaran lingkungan, kecurangan perdagangan makanan dengan mencampur unsur kimiawi yang tidak sehat bahkan berbahaya, pembajakan produk, penyalahgunaan jabatan atau kekuasaan, korupsi, dan lain-lain.

Nyaring suara orang-orang yang menyerukan tentang tekad untuk membangun saat kampanye pemilihan presiden atau pemilihan pimpinan-pimpinan lainnya. Sayangnya, propaganda atau semboyan-semboyan semacam itu disuarakan hanya pada waktu-waktu tertentu saja. Dan tidak sedikit yang mengandung muatan atau kepentingan lain bukannya bertujuan menjadi berguna dan membangun orang lain tanpa pamrih, dengan tulus dan ikhlas.

Orang Kristen semestinya mempunyai mentalitas, jiwa dan roh yang berbeda sama sekali dengan orang-orang duniawi pada umumnya. Mereka semestinya tulus, murni, penuh kasih dan pengorbanan. Karena Guru dan Teladan orang Kristen adalah Yesus Kristus. Perhatikan saja tindakan Yesus melalui kutipan Alkitab berikut ini:

Ia, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama seperti manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib,...(band. Filipi 2: 6-8).

Orang Kristen yang egois, narsis, mementingkan diri sendiri, merugikan atau mengorbankan orang lain bukanlah orang Kristen yang sejati. Mereka patut mempertanyakan Ke-Kristenan mereka, bertobat dan kembali kepada kehendak dan kebenaran Firman Allah.

Bukan yang kuat. Bukan pula yang cepat. Bukan yang berbakat. Bukan pula yang memikat. Bukan yang hebat. Tetapi, yang berguna, yang membangun Jemaat, yang dikehendaki Allah. Sekali lagi, karunia adalah potensi, kekuatan atau kemampuan yang ada di dalam diri seorang Kristen. Tetapi kasih yang ada di dalam diri orang tersebut-lah yang menjadikannya berguna dan dapat memungkinkannya membangun Jemaat.

Doa:
Tuhan terima kasih atas pelajaran pagi ini. Mampukan hamba agar senantiasa penuh kasih dan pengorbanan sehingga dapat berguna dan membangun Jemaat Engkau. Di dalam nama Yesus Kristus. Amin.

Tidak ada komentar: