Rabu, 12 November 2008

SIKAP HATI MEMBERI

Kamis, 13 November 2008

Bacaan: I Kor 16:1-4

16:1 Tentang pengumpulan uang bagi orang-orang kudus, hendaklah kamu berbuat sesuai dengan petunjuk-petunjuk yang kuberikan kepada Jemaat-Jemaat di Galatia.
16:2 Pada hari pertama dari tiap-tiap minggu hendaklah kamu masing-masing – sesuai dengan apa yang kamu peroleh – menyisihkan sesuatu dan menyimpannya di rumah, supaya jangan pengumpulan itu baru diadakan, kalau aku datang.
16:3 Sesudah aku tiba, aku akan mengutus orang-orang, yang kamu anggap layak, dengan surat ke Yerusalem untuk menyampaikan pemberianmu.
16:4 Kalau ternyata penting, bahwa aku juga pergi, maka mereka akan pergi bersama-sama dengan aku.

Sejak Jemaat pertama berdiri di Yerusalem, orang-orang Kristen sudah mengadakan pengumpulan uang dengan cara menjual harta milik mereka dan meletakkannya di depan kaki rasul-rasul (lihat Kis 2:45;5:2).

Demikian pula di Jemaat Korintus. Mereka menyisihkan sejumlah uang dari penghasilan atau gaji mereka, menyimpannya di rumah dan menyampaikannya ke Yerusalem melalui orang-orang yang mereka utus dengan disertai surat dari Jemaat. Dan jika Paulus perlu ke Yerusalem untuk bertemu dengan para rasul atau jemaat di sana, untuk membicarakan tentang penginjilan, tentang jemaat, atau hal penting yang lain, maka ia akan pergi bersama-sama dengan utusan jemaat tersebut.

Paulus tidak menyebut pengumpulan uang itu “perpuluhan”, tetapi, mungkin itu adalah perpuluhan. Karena merupakan penyisihan dari penghasilan atau gaji dan dikumpulkan secara regular, yaitu pada hari pertama tiap-tiap minggu.

Apakah Jemaat-Jemaat pada masa itu men-sentralisir pengumpulan uang mereka di Jemaat Yerusalem sebagai gereja induk atau gereja pusat? Kemudian mengelola keuangan untuk membangun atau mengembangkan tiap-tiap gereja atau menggunakannya sesuai kebutuhan atau keperluan jemaat secara keseluruhan? Mungkin. Apalagi, gereja induk atau gereja pusat pada masa itu ada di bawah penjajahan bangsa Romawi yang mengakibatkan kondisi finansial yang lemah sehingga pengumpulan uang ke Yerusalem adalah sangat tepat dan beralasan.

Paulus bukan hanya memperhatikan apakah Jemaat Korintus mengumpulkan perpuluhan atau tidak tetapi bagaimana mereka mengumpulkannya. Pengumpulan yang diadakan pada saat ia datang, tentu saja akan terburu-buru, tanpa persiapan, dan mungkin saja akan tidak tertib atau tidak teratur. Sedang jika mereka telah menyisihkannya, menyimpan, mengumpulkan, lalu menyampaikannya, akan melahirkan sikap hati yang jauh lebih baik di dalam diri setiap anggota Jemaat.

Sepertinya Paulus sudah terlatih dan terbentuk kebiasaannya yang baik tentang bagaimana cara memberi atau menyampaikan persembahan kepada Allah. Ia adalah mantan Sanhendrin yang tahu tentang persembahan-persembahan dan bagaimana cara atau peraturannya dengan detil.

Dari uraian ini dapat dipetik pelajaran tentang bagaimana semestinya orang-orang Kristen pada masa kini mempersiapkan persembahan perpuluhan mereka, yaitu, bukan pada akhir bulan ketika gaji hampir habis digunakan, tetapi pada awal bulan dan disertai dengan iman (band. Maleakhi 3:10-12).

Doa:
Tuhan terima kasih atas pelajaran pagi ini. Mampukan hamba agar dapat senantiasa memberi dengan sikap hati yang benar di hadapan Engkau. Di dalam nama Yesus Kristus. Amin.

Tidak ada komentar: