Senin, 17 November 2008

ATAS DASAR KASIH

Selasa, 18 November 2008

Bacaan: I Kor 16:19-24

16:19 Salam kepadamu dari Jemaat-jemaat di Asia Kecil. Akwila, Priskila, dan Jemaat di rumah mereka menyampaikan berlimpah-limpah salam kepadamu.
16:20 Salam kepadamu dari saudara-saudara semuanya. Sampaikanlah salam seorang kepada yang lain dengan cium kudus.
16:21 Dengan tanganku sendiri aku menulis ini. Salam dari Paulus.
16:22 Siapa yang tidak mengasihi Tuhan, terkutuklah ia. Maranata!
16:23 Kasih karunia Tuhan Yesus menyertai kamu.
16:24 Kasihku menyertai kamu sekalian dalam Kristus Yesus.

Menurut Kis 18:1-11, Paulus adalah pendiri Jemaat Korintus. Di sana ia bertemu dengan Priskila dan Akwila. Dan membaptis Krispus, kepala rumah ibadat dan keluarganya setelah beberapa waktu berbicara dan berusaha meyakinkan orang-orang Yahudi dan Yunani di rumah ibadat (band. I Kor 1:14).

Sungguh sangat mengesankan tentang bagaimana Paulus meyakinkan Krispus, kepala rumah ibadat. Setelah orang-orang memusuhi dan menghujatnya, Paulus tidak kecewa, sakit hati atau pun mengasihani diri sendiri. Tetapi, ia datang mengunjungi rumah seorang bernama Titius Yustus, yang letaknya bersebelahan dengan rumah ibadat. Di sanalah Krispus mendapat penjelasan atau pengajaran dari Paulus dan dibaptis.

Setelah Paulus tinggal selama satu tahun enam bulan di Korintus, ia meninggalkan kota itu untuk berlayar ke Siria, menjelajah daerah-daerah pedalaman, dan menuju Efesus. Sementara itu Apolos menjadi murid Kristus di kota yang baru saja Paulus tinggalkan (band. Kis 18:18-19). Atas bimbingan Priskila dan Akwila, ia yang sebelumnya telah fasih berbicara dan sangat mahir soal-soal Kitab Suci, menjadi seorang yang sangat berguna bagi jemaat di Korintus (band. Kis 18:24-28). Di sanalah Apolos mendapat pujian dan penghargaan yang tinggi bahkan terlalu tinggi dari anggota-anggota jemaat tertentu. Sehingga mengakibatkan jemaat terbagi menjadi golongan yang menyebut diri mereka sebagai golongan Apolos atau golongan Paulus (band. I Kor 2:4-8).

Tidak heran mengapa Paulus menyebutkan nama Akwila dan Priskila dan menyampaikan salam mereka kepada Jemaat Korintus. Karena tentu saja Akwila dan Priskila mempunyai hubungan yang akrab dan penuh kenangan dengan jemaat.

Paulus mengungkapkan perasaan hatinya bahwa ia sangat mengasihi jemaat pada akhir tulisan atau penutup suratnya. Hal ini menunjukkan bahwa di atas semua teguran, nasihat dan pengajarannya, Paulus sangat mengasihi Jemaat Korintus. Artinya juga bahwa teguran, nasihat dan pengajarannya ia sampaikan dengan dasar atau motif karena ia mengasihi Jemaat. Suatu teladan yang patut ditiru oleh setiap orang Kristen saat menegur, menasihati, mengajar, ber-khotbah atau pun saat mengkritisi orang lain. Atas dasar kasih bukan kemarahan.

Doa:
Tuhan terima kasih atas pelajaran pagi ini. Mampukan hamba agar dapat senantiasa mengasihi sebagai dasar atau motif dalam menyampaikan teguran, nasihat dan pengajaran. Di dalam nama Yesus Kristus. Amin.

Tidak ada komentar: