Selasa, 4 November 2008
Bacaan: I Kor 14:1-5
14:1 Kejarlah kasih itu dan usahakanlah dirimu memperoleh karunia-karunia Roh, terutama karunia untuk bernubuat.
14:2 Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, tidak berkata-kata kepada manusia, tetapi kepada Allah. Sebab tidak ada seorang pun yang mengerti bahasanya; oleh Roh ia mengucapkan hal-hal yang rahasia.
14:3 Tetapi siapa yang bernubuat, ia berkata-kata kepada manusia, ia membangun, menasihati dan menghibur.
14:4 Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, ia membangun dirinya sendiri, tetapi siapa bernubuat, ia membangun Jemaat.
14:5 Aku suka, supaya kamu semua berkata-kata dengan bahasa roh, tetapi lebih daripada itu, supaya kamu bernubuat. Sebab orang yang bernubuat lebih berharga dari pada orang yang berkata-kata dengan bahasa roh, kecuali kalau orang itu juga menafsirkannya, sehingga Jemaat dapat dibangun.
Paulus pernah mengatakan bahwa karunia Roh tanpa kasih adalah tidak berguna. Tidak heran, sebelum mendorong Jemaat Korintus untuk berusaha memperoleh karunia-karunia Roh ia mengatakan “Kejarlah Kasih”.
Menurut Paulus, karunia yang paling utama adalah karunia bernubuat. Ia tidak menjelaskan dengan lebih detil tentang apa dan bagaimanakah bernubuat itu. Karena mungkin bagi orang-orang Kristen di zaman Paulus istilah “bernubuat” adalah istilah yang familiar dan mudah dimengerti. Tidak demikian halnya di zaman modern seperti sekarang ini, istilah atau sebutan “karunia bernubuat” merupakan istilah religius, yang tidak familiar di telinga masyarakat bahkan mungkin tidak dimengerti sama sekali. Tetapi melalui ayat ke 3 pasal 14, ia mengatakan bahwa bernubuat adalah berkata-kata kepada manusia, membangun, menasihati dan menghibur. Dengan kata lain, bernubuat adalah upaya membangun, menasihati dan menghibur orang lain dengan cara berkata-kata. Sesuatu upaya yang mungkin persis atau sama dampaknya dengan “ber-fellowship” yaitu membangun, menasihati dan menghibur.
Paulus mengadakan perbandingan antara bernubuat dengan berbahasa roh. Ia menyimpulkan bahwa:
1. Karunia bernubuat adalah karunia yang utama yang lebih berharga dari pada berbahasa roh (band. I Kor 14:1; 5b).
2. Berbahasa roh adalah berkata-kata kepada Allah tetapi bernubuat adalah berkata-kata kepada manusia.
3. Berbahasa roh adalah mengucapkan hal-hal yang rahasia terhadap manusia. Tetapi bernubuat adalah membangun, menasihati dan menghibur dengan cara berkata-kata kepada manusia.
4. Berbahasa roh membangun diri sendiri. Bernubuat membangun jemaat.
5. Bahasa roh perlu ditafsirkan agar dapat dimengerti oleh Jemaat. Bernubuat tidak.
6. Setiap orang Kristen dapat memperoleh karunia bernubuat tetapi sangat sedikit orang yang berbahasa roh dan yang menafsirkannya.
Pengukuran atau penilaian terhadap karunia-karunia mana yang lebih utama atau lebih berharga ditinjau Paulus dari efektifitas dan kegunaan dari pada karunia-karunia tersebut.
Karunia bernubuat lebih utama dan lebih berharga daripada karunia berbahasa roh. Karena karunia tersebut sangat efektif dan berguna untuk membangun Jemaat melalui perkataan atau kata-kata dari tiap-tiap orang kepada yang lain. Sedangkan karunia berbahasa roh tidak. Ia lebih condong untuk membangun diri sendiri dengan berkata-kata kepada Allah dengan bahasa yang berbeda, yang tidak dimengerti oleh orang lain. Atau dengan kata lain, berbahasa roh adalah berdoa kepada Allah dengan bahasa yang tidak dimengerti oleh orang lain yang ada di dekatnya.
Kesimpulannya, karunia saja tidak cukup. Karena tanpa kasih karunia tidak berguna. Dan karunia yang kurang berguna adalah karunia yang kurang penting dan kurang berharga.
Tidak semua orang dapat ber-bahasa roh tetapi semua orang dapat berkata-kata untuk membangun, menasihati dan menghibur. Untungnya, karunia bernubuat lebih berharga dari pada karunia ber-bahasa roh.
Doa:
Tuhan terima kasih atas pelajaran pagi ini. Mampukan hamba agar dapat memperoleh karunia yang utama dan berharga yang dibarengi dengan kasih sehingga dapat berguna dan membangun Jemaat Engkau. Di dalam nama Yesus Kristus. Amin.
Bacaan: I Kor 14:1-5
14:1 Kejarlah kasih itu dan usahakanlah dirimu memperoleh karunia-karunia Roh, terutama karunia untuk bernubuat.
14:2 Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, tidak berkata-kata kepada manusia, tetapi kepada Allah. Sebab tidak ada seorang pun yang mengerti bahasanya; oleh Roh ia mengucapkan hal-hal yang rahasia.
14:3 Tetapi siapa yang bernubuat, ia berkata-kata kepada manusia, ia membangun, menasihati dan menghibur.
14:4 Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, ia membangun dirinya sendiri, tetapi siapa bernubuat, ia membangun Jemaat.
14:5 Aku suka, supaya kamu semua berkata-kata dengan bahasa roh, tetapi lebih daripada itu, supaya kamu bernubuat. Sebab orang yang bernubuat lebih berharga dari pada orang yang berkata-kata dengan bahasa roh, kecuali kalau orang itu juga menafsirkannya, sehingga Jemaat dapat dibangun.
Paulus pernah mengatakan bahwa karunia Roh tanpa kasih adalah tidak berguna. Tidak heran, sebelum mendorong Jemaat Korintus untuk berusaha memperoleh karunia-karunia Roh ia mengatakan “Kejarlah Kasih”.
Menurut Paulus, karunia yang paling utama adalah karunia bernubuat. Ia tidak menjelaskan dengan lebih detil tentang apa dan bagaimanakah bernubuat itu. Karena mungkin bagi orang-orang Kristen di zaman Paulus istilah “bernubuat” adalah istilah yang familiar dan mudah dimengerti. Tidak demikian halnya di zaman modern seperti sekarang ini, istilah atau sebutan “karunia bernubuat” merupakan istilah religius, yang tidak familiar di telinga masyarakat bahkan mungkin tidak dimengerti sama sekali. Tetapi melalui ayat ke 3 pasal 14, ia mengatakan bahwa bernubuat adalah berkata-kata kepada manusia, membangun, menasihati dan menghibur. Dengan kata lain, bernubuat adalah upaya membangun, menasihati dan menghibur orang lain dengan cara berkata-kata. Sesuatu upaya yang mungkin persis atau sama dampaknya dengan “ber-fellowship” yaitu membangun, menasihati dan menghibur.
Paulus mengadakan perbandingan antara bernubuat dengan berbahasa roh. Ia menyimpulkan bahwa:
1. Karunia bernubuat adalah karunia yang utama yang lebih berharga dari pada berbahasa roh (band. I Kor 14:1; 5b).
2. Berbahasa roh adalah berkata-kata kepada Allah tetapi bernubuat adalah berkata-kata kepada manusia.
3. Berbahasa roh adalah mengucapkan hal-hal yang rahasia terhadap manusia. Tetapi bernubuat adalah membangun, menasihati dan menghibur dengan cara berkata-kata kepada manusia.
4. Berbahasa roh membangun diri sendiri. Bernubuat membangun jemaat.
5. Bahasa roh perlu ditafsirkan agar dapat dimengerti oleh Jemaat. Bernubuat tidak.
6. Setiap orang Kristen dapat memperoleh karunia bernubuat tetapi sangat sedikit orang yang berbahasa roh dan yang menafsirkannya.
Pengukuran atau penilaian terhadap karunia-karunia mana yang lebih utama atau lebih berharga ditinjau Paulus dari efektifitas dan kegunaan dari pada karunia-karunia tersebut.
Karunia bernubuat lebih utama dan lebih berharga daripada karunia berbahasa roh. Karena karunia tersebut sangat efektif dan berguna untuk membangun Jemaat melalui perkataan atau kata-kata dari tiap-tiap orang kepada yang lain. Sedangkan karunia berbahasa roh tidak. Ia lebih condong untuk membangun diri sendiri dengan berkata-kata kepada Allah dengan bahasa yang berbeda, yang tidak dimengerti oleh orang lain. Atau dengan kata lain, berbahasa roh adalah berdoa kepada Allah dengan bahasa yang tidak dimengerti oleh orang lain yang ada di dekatnya.
Kesimpulannya, karunia saja tidak cukup. Karena tanpa kasih karunia tidak berguna. Dan karunia yang kurang berguna adalah karunia yang kurang penting dan kurang berharga.
Tidak semua orang dapat ber-bahasa roh tetapi semua orang dapat berkata-kata untuk membangun, menasihati dan menghibur. Untungnya, karunia bernubuat lebih berharga dari pada karunia ber-bahasa roh.
Doa:
Tuhan terima kasih atas pelajaran pagi ini. Mampukan hamba agar dapat memperoleh karunia yang utama dan berharga yang dibarengi dengan kasih sehingga dapat berguna dan membangun Jemaat Engkau. Di dalam nama Yesus Kristus. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar