Senin, 1 September 2008
Bacaan: I Kor 5:9-11
5:9 Dalam suratku telah kutuliskan kepadamu, supaya kamu jangan bergaul dengan orang-orang cabul.
5:10 Yang aku maksudkan bukanlah dengan semua orang cabul pada umumnya dari dunia ini atau dengan semua orang kikir dan penipu atau dengan semua penyembah berhala, karena jika demikian kamu harus meninggalkan dunia ini.
5:11 Tetapi yang kutuliskan kepada kamu ialah, supaya kamu jangan bergaul dengan orang, yang sekalipun menyebut dirinya saudara, adalah orang cabul, kikir, penyembah berhala, pemfitnah, pemabuk, atau penipu; dengan orang yang demikian janganlah kamu sekali-kali makan bersama-sama.
Fakta:
Paulus berkata kepada Jemaat Korintus:
• …telah kutuliskan kepadamu, supaya kamu jangan bergaul dengan orang-orang cabul.
• ...bukan dengan semua orang cabul pada umumnya dari dunia ini atau dengan semua orang kikir dan penipu atau dengan semua penyembah berhala, karena jika demikian kamu harus meninggalkan dunia ini.
• ...jangan bergaul dengan orang, yang sekalipun menyebut dirinya saudara, adalah orang cabul, kikir, penyembah berhala, pemfitnah, pemabuk, atau penipu; dengan orang yang demikian janganlah kamu sekali-kali makan bersama-sama.
Pertanyaan:
1. Apakah arti dan tujuan perkataan Paulus tersebut?
2. Apa arti “makan bersama-sama” pada zaman Paulus?
Jawaban:
Paulus mengantisipasi penerimaan dosa dan pengaruhnya di dalam Jemaat sehingga mengakibatkan Jemaat tersebut melakukan hal yang sama, atau menjadi sama seperti si pendosa.
Sepertinya orang berdosa tertentu di dalam Jemaat Korintus tidak mau bertobat, dan menjadi sama seperti dunia. Orang-orang tersebut sudah tidak memiliki sikap, hati, dan karakter seperti murid-murid Kristus di dalam Jemaat. Paulus tidak menganggap mereka saudara asli tetapi saudara palsu.
Paulus adalah rasul yang penuh kasih tetapi ia juga adalah rasul yang tegas. Ia tahu dan cermat menjaga Jemaat Allah dari dosa dan pengaruh saudara palsu, yakni mereka yang sudah tidak memiliki dukacita atau penyesalan terhadap dosa di dalam dirinya.
Di zaman Paulus, makan bersama merupakan bentuk penerimaan, persaudaraan atau kekeluargaan. Dan Paulus tidak menghendaki Jemaat Korintus makan bersama dengan saudara-saudara palsu tersebut.
Doa:
Tuhan terima kasih atas pelajaran pagi ini. Berikan hamba hati yang penuh kasih dan tegas terhadap dosa, dan dapat menerapkannya dengan tepat dan benar. Dalam nama Yesus Kristus. Amin.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar