Rabu, 10 September 2008

MENIKAH BUKAN KEHARUSAN?

Rabu, 10 September 2008

Bacaan: I Kor 7:7-9

7:7 Namun demikian alangkah baiknya, kalau semua orang seperti aku; tetapi setiap orang menerima dari Allah karunianya yang khas, yang seorang karunia ini, yang lain karunia itu.
7:8 Tetapi kepada orang-orang yang tidak kawin dan kepada janda-janda aku anjurkan, supaya baiklah mereka tinggal dalam keadaan seperti aku.
7:9 Tetapi kalau mereka tidak dapat menguasai diri, baiklah mereka kawin. Sebab lebih baik kawin dari pada hangus karena hawa nafsu.


Fakta:
Paulus berkata kepada Jemaat Korintus:
• …alangkah baiknya, kalau semua orang seperti aku; tetapi setiap orang menerima dari Allah karunianya yang khas, yang seorang karunia ini, yang lain karunia itu.
• …kepada orang-orang yang tidak kawin dan kepada janda-janda aku anjurkan, supaya baiklah mereka tinggal dalam keadaan seperti aku.
• …kalau orang-orang dewasa yang belum menikah atau janda-janda tidak dapat menguasai diri, baiklah mereka menikah.
• …lebih baik kawin dari pada hangus karena hawa nafsu.

Pertanyaan:

Apakah arti atau tujuan dari perkataan Paulus tersebut?

Jawaban:
Paulus menilai bahwa lebih baik tidak menikah jika memang seseorang memiliki karunia “tidak menikah” dan dapat menguasai diri dari hawa nafsu. Sebaliknya, bagi yang tidak memiliki karunia tersebut, adalah lebih baik bagi mereka jika mereka menikah.

Dengan demikian orang-orang yang memiliki karunia “tidak menikah” akan lebih optimal atau lebih efektif dalam pelayanan. Demikian pula halnya dengan orang-orang yang tidak memiliki karunia tersebut dapat terhindar dari percabulan melalui pernikahan kudus, sehingga orang-orang itu pun dapat melayani Allah tanpa gangguan.

Dengan kata lain, menikah atau tidak menikah bukan menjadi soal. Tetapi yang lebih penting adalah bagaimana agar seseorang dapat hidup kudus dan lebih optimal melayani Allah.

Doa:
Tuhan terima kasih atas pelajaran pagi ini. Berikan hamba keyakinan yang dalam hal ini sehingga hamba dapat dimampukan menangani persoalan-persoalan “menikah atau tidak menikah” dengan efektif. Dalam nama Yesus Kristus. Amin.

Tidak ada komentar: