Senin, 01 September 2008

KEKUDUSAN ATAU KEADILAN?

Rabu, 3 September 2008

Bacaan: I Kor 6:7-9a

6:7 Adanya saja perkara di antara kamu yang seorang terhadap yang lain telah merupakan kekalahan bagi kamu. Mengapa kamu tidak lebih suka menderita ketidakadilan? Mengapakah kamu tidak lebih suka dirugikan?
6:8 Tetapi kamu sendiri melakukan ketidakadilan dan kamu sendiri mendatangkan kerugian, dan hal itu kamu buat terhadap saudara-saudaramu.
6:9a Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang yang tidak adil tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah?


Fakta:
Paulus berkata kepada Jemaat Korintus:
• Adanya…perkara di antara kamu yang seorang terhadap yang lain telah merupakan kekalahan bagi kamu.
• Mengapa kamu tidak lebih suka menderita ketidakadilan? Mengapakah kamu tidak lebih suka dirugikan?
• …kamu sendiri melakukan ketidakadilan dan kamu sendiri mendatangkan kerugian, dan hal itu kamu buat terhadap saudara-saudaramu.
• …orang-orang yang tidak adil tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah?

Pertanyaan:
Apakah arti perkataan Paulus berikut: “Mengapa kamu tidak lebih suka menderita ketidakadilan? Mengapakah kamu tidak lebih suka dirugikan?”

Jawaban:
Paulus menilai bahwa menjadi korban ketidakadilan atau dirugikan oleh saudara-saudara di dalam Jemaat adalah lebih baik daripada menjadi pelaku ketidakadilan atau kerugian itu sendiri.

Dengan kata lain, Paulus menjaga hati Jemaat Korintus dari dosa kebencian, kepahitan, dendam atau dosa lainnya.

Ia, yang dahulu adalah seorang Sanhendrin, penganiaya orang Kristen, penganut mata ganti mata, gigi ganti gigi, telah diubahkan oleh kasih Kristus.

Bukan saja terinspirasi oleh kasih dan pengampunan-Nya, Paulus telah hidup seperti Kristus, bahkan mengatakan bahwa Kristus hidup di dalam dirinya (band. Gal 2: 20).

Ayat Renungan:
Gal 2: 20

Doa:
Tuhan terima kasih atas pelajaran pagi ini. Mampukan hamba agar senantiasa dapat memilih untuk menjadi kudus dan benar meski harus menerima ketidakadilan. Dalam nama Yesus Kristus. Amin.

Tidak ada komentar: