Kamis, 25 September 2008

TUJUAN ILAHI

Jumat, 26 September 2008

Bacaan: I Kor 7:39-40

7:39 Isteri terikat selama suaminya hidup. Kalau suaminya telah meninggal, ia bebas untuk kawin dengan siapa saja yang dikehendakinya, asal orang itu adalah seorang yang percaya.
7:37 Tetapi menurut pendapatku, ia lebih berbahagia, kalau ia tetap tinggal dalam keadaannya. Dan aku berpendapat, bahwa aku juga mempunyai Roh Allah.


Fakta:
Paulus berkata kepada Jemaat Korintus:
• Isteri terikat selama suaminya hidup. Kalau suaminya telah meninggal, ia bebas untuk kawin dengan siapa saja yang dikehendakinya, asal orang itu adalah seorang yang percaya.
• …menurut pendapatku, ia lebih berbahagia, kalau ia tetap tinggal dalam keadaannya.
• …aku berpendapat, bahwa aku juga mempunyai Roh Allah.

Pertanyaan:
Paulus mengatakan “…aku berpendapat, bahwa aku juga mempunyai Roh Allah.” Apa hubungan pendapat itu dengan pendapat Paulus mengenai “suami-isteri”?

Jawaban:
Paulus sangat berhati-hati dan teliti dalam memberikan nasihat kepada Jemaat Korintus. Khususnya dalam membedakan antara pendapat pribadi dan firman Allah.

Ia pun sangat bertujuan, memiliki prinsip dan pendirian yang teguh. Terkesan dari setiap perkataan atau nasihatnya. Ia selalu mempertimbangkan apakah seorang janda Kristen menikah dengan orang percaya atau tidak. Atau, jika janda tersebut tidak menikah, apa dan bagaimana ia dapat hidup lebih berbahagia.

Dengan mengatakan bahwa ia pun mempunyai Roh Allah, Paulus hendak mengatakan bahwa pendapatnya secara eksplisit atau implisit, langsung atau tidak langsung, dipengaruhi oleh kehendak atau kebenaran Allah.

Pada kasus atau permasalahan tertentu, orang Kristen perlu mempertimbangkan apakah solusi atau keputusan yang diambil memiliki tujuan ilahi. Apakah konsekuensi, akibat atau hasil akhir dari keputusan dan solusi tersebut akan menjadikan seseorang menjadi lebih berbahagia, lebih rohani dan lebih optimal melayani Allah? Contohnya, orang Kristen yang akan pindah rumah, pindah kerja atau memilih pasangan hidup, perlu mempertimbangkan apakah kepindahan atau pilihan mereka memiliki tujuan-tujuan ilahi. Jika perubahan, kepindahan atau pilihan tersebut mengakibatkan mereka tidak dapat bersekutu atau berjemaat, atau tidak dapat melayani Allah, maka mereka harus meninggalkan atau melupakan pilihan itu.

Doa:
Tuhan terima kasih atas pelajaran pagi ini. Mampukan hamba agar senantiasa dapat menangani kasus atau permasalahan dengan pertimbangan akan kehenda, tujuan dan kebenaran Engkau. Dalam nama Yesus Kristus. Amin.

Tidak ada komentar: