Kamis, 25 September 2008

ALASAN TIDAK MENIKAH

Rabu, 24 September 2008

Bacaan: I Kor 7:35


Semuanya ini kukatakan untuk kepentingan kamu sendiri, bukan untuk menghalang-halangi kamu dalam kebebasan kamu, tetapi sebaliknya supaya kamu melakukan apa yang benar dan baik, dan melayani Tuhan tanpa gangguan.


Fakta:
Paulus berkata kepada Jemaat Korintus: “Semuanya ini kukatakan untuk kepentingan kamu sendiri, bukan untuk menghalang-halangi kamu dalam kebebasan kamu, tetapi sebaliknya supaya kamu melakukan apa yang benar dan baik, dan melayani Tuhan tanpa gangguan.”

Pertanyaan:
Apa arti dan tujuan perkataan Paulus tersebut?

Jawaban:

Paulus memperjelas perkataannya soal pernikahan dan pelayanan, bahwa ia memikirkan kepentingan jemaat. Orang-orang yang menikah akan menanggung beban badani atau jasmani dari pernikahan. Contohnya: mengurus rumah tangga, anak, isteri/ suami, sanak keluarga, dan membiayai kebutuhan atau keperluan keluarga. Sebaliknya orang-orang yang tidak menikah, yang tahan bertarak, dan dapat menguasai kemauannya terbebas dari beban atau gangguan semacam itu. Sehingga, orang-orang seperti itu dapat melayani Allah secara optimal tanpa gangguan.

Pendapat Paulus ini dapat dimengerti dan diterima karena ia mempunyai tujuan yang jelas, yaitu untuk melayani Allah secara optimal. Berbeda dengan orang-orang di zaman modern yang tidak mau menikah karena ingin bersenang-senang dan tidak suka dengan komitmen pernikahan. Dan tidak sedikit dari antara mereka terlibat dalam dosa percabulan, homoseksual, pesta pora, kemabukan, dan lain-lain.

Selama ada tujuan, potensi, dan tekad, keputusan untuk tidak menikah adalah pilihan mulia. Perhatikan saja bagaimana alkitab diterjemahkan oleh William Tyndale. Ia ternyata memang sangat optimal dalam pelayanannya. Ketika ia terancam bahaya dan terror karena menerjemahkan alkitab, ia tidak memiliki anak atau isteri untuk dibawa lari, disembunyikan atau disandera oleh para penentangnya.

Jadi, baik orang yang menikah atau tidak menikah harus memiliki alasan dan tujuan yang jelas di hadapan Allah.

Doa:
Tuhan terima kasih atas pelajaran pagi ini. Mampukan hamba menjadi suami dan kepala keluarga yang baik di hadapan Engkau, yang juga dapat melayani seoptimal mungkin. Dalam nama Yesus Kristus. Amin.

Tidak ada komentar: