Senin, 22 September 2008
Bacaan: I Kor 7:12-14
7:12 Kepada orang-orang lain aku, bukan Tuhan, katakan: kalau ada seorang saudara beristerikan seorang yang tidak beriman dan perempuan itu mau hidup bersama-sama dengan dia, janganlah saudara itu menceraikan dia.
7:13 Dan kalau ada seorang isteri bersuamikan seorang yang tidak beriman dan laki-laki itu mau hidup bersama-sama dengan dia, janganlah ia menceraikan laki-laki itu.
7:14 Karena suami yang tidak beriman itu dikuduskan oleh isterinya dan isteri yang tidak beriman itu dikuduskan oleh suaminya. Andaikata tidak demikian, niscaya anak-anakmu adalah anak cemar, tetapi sekarang mereka adalah anak-anak kudus
Fakta:
Paulus berkata kepada Jemaat Korintus:
• ...aku, ...katakan: kalau ada seorang saudara beristerikan seorang yang tidak beriman dan perempuan itu mau hidup bersama-sama dengan dia, janganlah saudara itu menceraikan dia.
• ... kalau ada seorang isteri bersuamikan seorang yang tidak beriman dan laki-laki itu mau hidup bersama-sama dengan dia, janganlah ia menceraikan laki-laki itu.
• ...suami yang tidak beriman itu dikuduskan oleh isterinya dan isteri yang tidak beriman itu dikuduskan oleh suaminya.
• Andaikata suami atau istri menceraikan pasangannya yang tidak beriman, niscaya anak-anak mereka adalah anak cemar, tetapi sekarang mereka adalah anak-anak kudus.
Pertanyaan:
Apa arti “...suami yang tidak beriman itu dikuduskan oleh isterinya dan isteri yang tidak beriman itu dikuduskan oleh suaminya”?
Jawaban:
Perceraian memposisikan seseorang berada dalam situasi kondisi yang lebih mudah jatuh ke dalam dosa percabulan atau perzinahan. Mengapa? Karena jika orang tersebut tidak tahan bertarak, besar kemungkinannya ia akan menikah lagi atau melakukan hubungan seks di luar pernikahan, dengan orang lain yang bukan istri atau suaminya.
Jadi, jika seorang Kristen tidak menceraikan istri atau suami yang tidak beriman, berarti ia telah menjaga dan melindungi pasangannya dari dosa percabulan. Dengan cara demikian, ia telah menguduskan pasangannya.
Hal-hal yang dapat mengakibatkan Jemaat jatuh ke dalam dosa, baik secara langsung ataupun tidak, baik dalam waktu dekat atau pun jangka panjang, diantisipasi oleh Paulus. Demikianlah seharusnya seorang Kristen menentukan langkah, pilihan dan keputusannya.
Doa:
Tuhan terima kasih atas pelajaran pagi ini. Mampukan hamba agar senantiasa dapat menentukan langkah, pilihan dan keputusan yang benar di hadapan Engkau. Di dalam nama Yesus Kristus. Amin.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar