Kamis, 25 September 2008

ANTARA PENGETAHUAN DAN KASIH

Sabtu, 27 September 2008

Bacaan: I Kor 8:1-3

8:1 Tentang daging persembahan berhala kita tahu:”kita semua mempunyai pengetahuan.” Pengetahuan yang demikian membuat orang menjadi sombong, tetapi kasih membangun.
8:2 Jika ada seorang menyangka, bahwa ia mempunyai sesuatu “pengetahuan”, maka ia belum juga mencapai pengetahuan, sebagaimana yang harus dicapainya..
8:3 Tetapi orang yang mengasihi Allah, ia dikenal oleh Allah.


Fakta:
Paulus berkata kepada Jemaat Korintus:
• …kita semua mempunyai pengetahuan tentang daging persembahan berhala.
• Pengetahuan tentang daging persembahan berhala itu membuat orang menjadi sombong, tetapi kasih membangun.
• Jika ada seorang menyangka, bahwa ia mempunyai sesuatu “pengetahuan”, maka ia belum juga mencapai pengetahuan, sebagaimana yang harus dicapainya.
• …orang yang mengasihi Allah, ia dikenal oleh Allah.

Pertanyaan:
• Apa arti “pengetahuan” pada perkataan Paulus?
• Mengapa Paulus menghubungkan pengetahuan dengan kasih?

Jawaban:

Banyak orang menyembah berhala di Korintus pada zaman Paulus. Dari antara mereka ada yang menjadi murid Kristus dan anggota Jemaat Korintus. Kebiasaan atau pikiran tentang penyembahan berhala mungkin tidak hilang begitu saja dari dalam diri mereka. Mungkin masih terdapat kepercayaan atau pemikiran yang tidak prinsipil terhadap ajaran Kristen namun bersifat sensitif, dan dapat berakibat serius terhadap hubungan antar sesama anggota Jemaat dan dengan Allah.

Salah satu praktik penyembahan berhala adalah membawa makanan di depan patung berhala kemudian mengkonsumsinya. Dengan cara seperti itu mereka percaya bahwa mereka telah berinteraksi, atau menjalin hubungan dengan “allah” mereka. Selanjutnya mungkin mengajukan permintaan atau permohonan ini dan itu kepada “allah” tersebut.

Orang-orang Kristen di Korintus mengkonsumsi daging persembahan itu tanpa kepercayaan atau tujuan apa-apa. Sedangkan mantan penyembah berhala yang turut memakannya menjadi terngiang atau teringat akan agama mereka sebelumnya, bahkan mungkin dapat kembali lagi kepadanya.

Paulus menasihati anggota Jemaat Korintus tertentu untuk tidak hanya memperhatikan diri sendiri dan keuntungan pribadi dari daging persembahan berhala. Tetapi memperhatikan dampak atau akibat tindakan mereka yang mungkin mengancam kerohanian murid Kristus, mantan penyembah berhala.

Kekristenan bukan saja mengenai diri sendiri, tetapi juga mengenai orang lain, dan mengenai Allah, mengenai kehendak dan kasihNya, terlebih kepada jemaat-Nya. Orang Kristen yang mengasihi Allah akan membangun dan mengupayakan kebaikan-kebaikan bagi Jemaat-Nya, meskipun terkadang perlu mengorbankan keinginan atau kebebasan pribadi.

Doa:
Tuhan terima kasih atas pelajaran pagi ini. Mampukan hamba agar senantiasa dapat menguasai keinginan atau kebebasan yang mungkin mengganggu atau menyandung jemaat-Mu. Dalam nama Yesus Kristus. Amin.

Tidak ada komentar: