Jumat, 22 Agustus 2008
Bacaan: I Kor 3:20
Dan di tempat lain:”Tuhan mengetahui rancangan-rancangan orang berhikmat; sesungguhnya semuanya sia-sia belaka.”
Fakta:
Paulus berkata bahwa Allah mengetahui rancangan-rancangan orang berhikmat; dan sesungguhnya semuanya sia-sia belaka.
Pertanyaan:
Apa arti dan tujuan perkataan Paulus tersebut?
Jawaban:
Paulus mengukur sejauh mana makna atau manfaat kekal daripada rancangan-rancangan orang berhikmat, dan ia mengatakan semuanya sia-sia belaka. Kehidupan manusia dikelilingi oleh keterbatasan waktu, tempat atau kemampuan. Artinya, setiap orang dibatasi oleh usia, dan akan meninggal suatu waktu, pada usia tertentu. Dan, tempat tinggalnya pun terbatas di dunia atau di bumi saja. Begitu juga dengan kemampuan mereka dalam melihat, berpikir dan menjangkau Allah.
Tanpa Ia menyatakan diriNya, dan tanpa mereka melihat dengan kacamata iman, tidak seorang pun yang dapat melihat dan menggapai Dia.
Dalam ruang lingkup waktu, tempat dan kemampuan yang terbatas, mungkin rancangan manusia tampak penuh makna, indah dan mempesona. Tetapi, ketika diperhadapkan kepada kekal tidaknya rancangan tersebut, dan kepada Allah, Si Empunya Kerajaan Sorga, maka akan nyata jelas apakah rancangan itu penuh makna atau justru sia-sia belaka.
Dengan kata lain, lakukanlah hal-hal yang bermakna atau berdampak kekal, seperti yang dikatakan Alkitab: Kumpulkanlah harta di sorga bukan di bumi. Dan dalam hal tersebut saja, banyak orang telah gagal, dengan cara tidak mengutamakan Allah, bahkan menjadi serakah, egois, dan tidak percaya kepada Dia.
Ayat Renungan:
Matius 6: 19-20
Doa:
Tuhan terima kasih atas pelajaran pagi ini. Mampukan hamba menjalani hidup yang penuh makna dan berdampak kekal. Dalam nama Yesus Kristus. Amin.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar