Kamis, 21 Agustus 2008
Bacaan: I Kor 3:18-19
3:18 Janganlah ada orang yang menipu dirinya sendiri. Jika ada di antara kamu yang menyangka dirinya berhikmat menurut dunia ini, biarlah ia menjadi bodoh, supaya ia berhikmat.
3:19 Karena hikmat dunia ini adalah kebodohan bagi Allah. Sebab ada tertulis: "Ia yang menangkap orang berhikmat dalam kecerdikannya.
Fakta:
Paulus berkata:
• Jangan… menipu dirinya sendiri.
• Jika ada di antara kamu yang menyangka dirinya berhikmat menurut dunia ini, biarlah ia menjadi bodoh, supaya ia berhikmat.
• ...hikmat dunia ini adalah kebodohan bagi Allah.
• …ada tertulis:”Ia yang menangkap orang berhikmat dalam kecerdikannya.”
Pertanyaan:
Apa arti dan tujuan perkataan Paulus tersebut?
Jawaban:
Paulus menasihati Jemaat Korintus agar mereka tidak salah menilai hikmat dan menilai diri sendiri. Hikmat dunia adalah kebodohan di mata Allah, sedangkan hikmat Allah adalah kebodohan di mata dunia. Hikmat dunia yang dimaksud sangat erat kaitannya dengan hal-hal yang tidak kudus, sedangkan hikmat Allah adalah kudus (band I Kor 3:16-17).
Berikut di bawah ini adalah contoh-contoh hikmat dunia dan hikmat Allah:
• Cara mencapai sukses menurut hikmat dunia adalah dengan menghalalkan segala cara, curang, merugikan orang lain, menjegal, dan lain-lain. Cara Allah adalah kinerja optimal, seimbang, adil, jujur, sinergis, koperatif, dan kudus.
• Cara menemukan kebahagiaan menurut hikmat dunia adalah egoistis, narsis, dan lain-lain. Cara Allah adalah percaya, patuh, taat, berupaya sebaik mungkin, berserah, berbagi, memberi dan bersyukur.
Doa:
Tuhan terima kasih atas pelajaran pagi ini. Berikan keyakinan yang dalam akan hikmat Engkau dan mampukan hamba hidup atau tinggal di dalam hikmat Mu. Dalam nama Yesus Kristus. Amin.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar