Minggu, 10 Agustus 2008

MENYIKAPI PERBEDAAN DAN PERSAMAAN

Kamis, 14 Agustus 2008

Bacaan: I Kor 3:21-23

3:21 Karena itu janganlah ada orang yang memegahkan dirinya atas manusia, sebab segala sesuatu adalah milikmu:
3:22 baik Paulus, Apolos, maupun Kefas, baik dunia, hidup, maupun mati, baik waktu sekarang, maupun waktu yang akan datang. Semuanya kamu punya.
3:23 Tetapi kamu adalah milik Kristus dan Kristus adalah milik Allah.


Fakta:
Paulus berkata kepada Jemaat Korintus:
• ...janganlah ada orang yang memegahkan dirinya atas manusia (TEV Bible: what men can do),
• ...segala sesuatu adalah milikmu: baik Paulus, Apolos, maupun Kefas, baik dunia, hidup, maupun mati, baik waktu sekarang, maupun waktu yang akan datang. Semuanya kamu punya.
• ...kamu adalah milik Kristus dan Kristus adalah milik Allah.

Pertanyaan:
Apa arti dan tujuan perkataan Paulus tersebut?

Jawaban:

Jemaat Korintus sangat ekstrim mengidolakan pemimpin-pemimpin tertentu seperti Paulus, Apolos, maupun Kefas, sehingga tercipta perbedaan atau gap, bahkan perselisihan di antara mereka. Baik Paulus, Apolos, maupun Kefas tentu saja tidak bermaksud menciptakan situasi seperti itu.

Timbul pertanyaan, mengapa perselisihan tersebut dapat terjadi? Akar permasalahan tampaknya tidak berasal dari Paulus, Apolos, maupun Kefas sebagai pemimpin dan pengajar yang notabene adalah orang-orang yang rohani, tetapi, berasal dari anggota-anggota Jemaat Korintus yang menganggap diri mereka lebih special, lebih berhikmat atau lebih akurat menilai kebenaran.

Pertanyaan yang baru pun muncul pula, salahkah seorang Kristen mempunyai keyakinan yang teguh dan setia kepada apa yang ia percayai? Atau, haruskah setiap orang Kristen menerima atau mengaminkan semua pengajaran meskipun hal itu jelas-jelas bertentangan antara satu dengan yang lainnya? Dengan kata lain, dapatkah seorang Kristen harus mempunyai keyakinan ganda, atau multi convictions? Tampaknya sukar bagi seseorang percaya kepada sesuatu hal dan pada waktu yang sama percaya pula kepada hal yang bertentangan atau yang menentangnya. Mungkin, pada satu atau dua kasus, tetapi tidak dalam semua hal. Misalnya, seseorang tidak dapat begitu yakin akan Calvinisme dan pada waktu dan level yang sama begitu yakin akan Armenianisme.

Jika demikian, bagaimanakah orang-orang Kristen seharusnya menyikapi perbedaan di antara mereka? Pertama-tama yang terpenting tentunya adalah sikap orang Kristen itu sendiri terhadap perbedaan. Tidak mendiskreditkan. Tidak mengintimidasi yang lain. Kedua yang tidak kalah penting adalah sikap orang Kristen terhadap persamaan. Orang Kristen mempunyai dasar yang sama, yakni Kristus, kitab yang sama, yakni Alkitab, dan banyak hal yang sama lainnya yang mungkin bahkan lebih banyak daripada perbedaan di antara mereka. Dan yang ketiga adalah sikap orang Kristen yang seharusnya selalu mau belajar dan bertumbuh, dalam pengertian, dalam melakukan firman, dan dalam kemajuan karakter untuk menjadi seperti Kristus.

Paulus mengakui ada hal-hal tertentu yang akan dinyatakan Allah kemudian, seiring berjalannya waktu, dan ada pula yang bahkan dirahasiakan sampai kelak dinyatakan di sorga nanti.

Doa:
Tuhan terima kasih atas pelajaran pagi ini. Mampukan hamba mempunyai sikap yang benar menghadapi perbedaan dan sebaliknya menggunakan persamaan sebagai langkah maju, bertumbuh, dan memuliakan Engkau. Di dalam nama Yesus Kristus. Amin.

Tidak ada komentar: