Senin, 8 Desember 2008
Bacaan: Roma 10:14-17
10:14 Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya? 10:15 Dan bagaimana mereka dapat memberitakan-Nya, jika mereka tidak diutus? Seperti ada tertulis: "Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!"
10:16 Tetapi tidak semua orang telah menerima kabar baik itu. Yesaya sendiri berkata: "Tuhan, siapakah yang percaya kepada pemberitaan kami?"
10:17 Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.
Menurut ilmu komunikasi terdapat 3 (tiga) unsur penting selama proses komunikasi berlangsung. Unsur pertama adalah penyampai atau pengirim pesan yang biasa disebut sebagai komunikator. Unsur kedua adalah pesan. Dan unsur yang ketiga adalah penerima pesan atau biasa disebut sebagai komunikan.
Ketiga unsur ini bukanlah hal yang baru bagi Alkitab melainkan hal yang sangat familiar dan seringkali disebutkan meskipun mungkin dengan istilah atau sebutan yang berbeda. Alkitab banyak mencatat tentang proses komunikasi antara Allah dengan manusia. Bagaimana Allah mengirimkan pesan-Nya kepada manusia melalui media perantara yaitu para nabi atau para rasul. Dan yang terakhir adalah melalui Anak-Nya yaitu Yesus Kristus. Selain itu Allah juga meninggalkan pesan-pesan-Nya, untuk disampaikan kepada semua bangsa di dunia. Ia dan 40 asisten-Nya yang terdiri dari para nabi dan para rasul menuliskan, mencatatnya ke dalam satu kumpulan buku yang biasa disebut dengan Kitab Suci atau Alkitab.
Bacalah dengan seksama dan bandingkan kebenaran ini dengan Lukas 8:11-15 berikut ini:
8:11 Inilah arti perumpamaan itu: Benih itu ialah firman Allah.
8:12 Yang jatuh di pinggir jalan itu ialah orang yang telah mendengarnya; kemudian datanglah Iblis lalu mengambil firman itu dari dalam hati mereka, supaya mereka jangan percaya dan diselamatkan.
8:13 Yang jatuh di tanah yang berbatu-batu itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menerimanya dengan gembira, tetapi mereka itu tidak berakar, mereka percaya sebentar saja dan dalam masa pencobaan mereka murtad.
8:14 Yang jatuh dalam semak duri ialah orang yang telah mendengar firman itu, dan dalam pertumbuhan selanjutnya mereka terhimpit oleh kekuatiran dan kekayaan dan kenikmatan hidup, sehingga mereka tidak menghasilkan buah yang matang.
8:15 Yang jatuh di tanah yang baik itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menyimpannya dalam hati yang baik dan mengeluarkan buah dalam ketekunan.”
Ada terdapat 3 (tiga) unsur penting di dalam proses pemberitaan pesan Allah atau yang disebut dengan Firman Allah:
1. Benih yaitu Firman Allah.
2. Penabur yaitu murid Kristus termasuk pengkhotbah, pengajar, pelayan, pekerja atau orang yang menyampaikan Firman Allah.
3. Tanah yaitu orang yang mendengarkan Firman Allah.
Bedanya antara pesan Allah dan pesan manusia adalah bahwa pesan Allah memberi hikmat sehingga menuntun manusia kepada keselamatan, mengajar, menyatakan kesalahan, memperbaiki kelakuan, dan mendidik manusia dalam kebenaran (band. II Tim 3:15-16). Sedangkan pesan manusia tidak. Dengan kata lain, pesan Allah bekerja di dalam diri manusia yang mendengar-Nya. Bagi orang yang percaya, bertobat, dan berbalik dari dosa-dosanya kepada Allah akan diselamatkan. Tetapi orang yang tidak percaya akan tetap dalam keadaannya dan mendapat upahnya yaitu maut (band. Roma 6:23).
Dari sini dapat disimpulkan betapa pentingnya menjaga kemurnian pesan Allah, mengkomunikasikannya dengan efektif, tepat dan benar. Karena jika tidak demikian maka akan terjadi salah pengertian. Dan jika orang-orang salah mengerti tentang pesan Allah maka sikap, tindakan atau perbuatan mereka pun akan mengikutinya. Salah juga.
Berikut ini adalah 2 (dua) kesalahan utama selama proses pemberitaan pesan Allah berlangsung:
1. Penabur yaitu pengkhotbah, pengajar, pelayan atau pekerja tidak menaburkan atau menyampaikan pesan atau Firman Allah dengan murni dan benar. Mereka menaburkan filosofi, opini pribadi, hiburan atau entertainment.
2. Tanah yaitu orang yang mendengarkan firman Tuhan tidak teliti, malas, tidak percaya, tidak mau bertobat, kuatir, atau mendua hati sehingga tidak bertumbuh dan tidak berbuah.
Jadi, sebagai orang Kristen yang sejati dan benar, jagalah kemurnian pesan Allah dengan cara membiarkan Alkitab berbicara. Bukan opini atau filosofi Anda. Meskipun kemurnian pesan Allah mungkin akan menegur, mengoreksi atau menantang Anda. Patuhlah, tunduklah, dan takutlah kepada Dia. Beritakanlah pesan-Nya sebenar-benarnya dan seluas-luasnya. Anda mungkin perlu mengubah atau menyesuaikan pendekatan Anda terhadap orang lain tetapi apapun resikonya LET THE BIBLE SPEAK.
Doa:
Tuhan terima kasih atas pelajaran pagi ini. Mampukan hamba agar dapat senantiasa menjaga kemurnian pesan Engkau dan memberitakannya sebenar-benarnya dan seluas-luasnya. Di dalam nama Yesus Kristus. Amin.
Bacaan: Roma 10:14-17
10:14 Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya? 10:15 Dan bagaimana mereka dapat memberitakan-Nya, jika mereka tidak diutus? Seperti ada tertulis: "Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!"
10:16 Tetapi tidak semua orang telah menerima kabar baik itu. Yesaya sendiri berkata: "Tuhan, siapakah yang percaya kepada pemberitaan kami?"
10:17 Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.
Menurut ilmu komunikasi terdapat 3 (tiga) unsur penting selama proses komunikasi berlangsung. Unsur pertama adalah penyampai atau pengirim pesan yang biasa disebut sebagai komunikator. Unsur kedua adalah pesan. Dan unsur yang ketiga adalah penerima pesan atau biasa disebut sebagai komunikan.
Ketiga unsur ini bukanlah hal yang baru bagi Alkitab melainkan hal yang sangat familiar dan seringkali disebutkan meskipun mungkin dengan istilah atau sebutan yang berbeda. Alkitab banyak mencatat tentang proses komunikasi antara Allah dengan manusia. Bagaimana Allah mengirimkan pesan-Nya kepada manusia melalui media perantara yaitu para nabi atau para rasul. Dan yang terakhir adalah melalui Anak-Nya yaitu Yesus Kristus. Selain itu Allah juga meninggalkan pesan-pesan-Nya, untuk disampaikan kepada semua bangsa di dunia. Ia dan 40 asisten-Nya yang terdiri dari para nabi dan para rasul menuliskan, mencatatnya ke dalam satu kumpulan buku yang biasa disebut dengan Kitab Suci atau Alkitab.
Bacalah dengan seksama dan bandingkan kebenaran ini dengan Lukas 8:11-15 berikut ini:
8:11 Inilah arti perumpamaan itu: Benih itu ialah firman Allah.
8:12 Yang jatuh di pinggir jalan itu ialah orang yang telah mendengarnya; kemudian datanglah Iblis lalu mengambil firman itu dari dalam hati mereka, supaya mereka jangan percaya dan diselamatkan.
8:13 Yang jatuh di tanah yang berbatu-batu itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menerimanya dengan gembira, tetapi mereka itu tidak berakar, mereka percaya sebentar saja dan dalam masa pencobaan mereka murtad.
8:14 Yang jatuh dalam semak duri ialah orang yang telah mendengar firman itu, dan dalam pertumbuhan selanjutnya mereka terhimpit oleh kekuatiran dan kekayaan dan kenikmatan hidup, sehingga mereka tidak menghasilkan buah yang matang.
8:15 Yang jatuh di tanah yang baik itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menyimpannya dalam hati yang baik dan mengeluarkan buah dalam ketekunan.”
Ada terdapat 3 (tiga) unsur penting di dalam proses pemberitaan pesan Allah atau yang disebut dengan Firman Allah:
1. Benih yaitu Firman Allah.
2. Penabur yaitu murid Kristus termasuk pengkhotbah, pengajar, pelayan, pekerja atau orang yang menyampaikan Firman Allah.
3. Tanah yaitu orang yang mendengarkan Firman Allah.
Bedanya antara pesan Allah dan pesan manusia adalah bahwa pesan Allah memberi hikmat sehingga menuntun manusia kepada keselamatan, mengajar, menyatakan kesalahan, memperbaiki kelakuan, dan mendidik manusia dalam kebenaran (band. II Tim 3:15-16). Sedangkan pesan manusia tidak. Dengan kata lain, pesan Allah bekerja di dalam diri manusia yang mendengar-Nya. Bagi orang yang percaya, bertobat, dan berbalik dari dosa-dosanya kepada Allah akan diselamatkan. Tetapi orang yang tidak percaya akan tetap dalam keadaannya dan mendapat upahnya yaitu maut (band. Roma 6:23).
Dari sini dapat disimpulkan betapa pentingnya menjaga kemurnian pesan Allah, mengkomunikasikannya dengan efektif, tepat dan benar. Karena jika tidak demikian maka akan terjadi salah pengertian. Dan jika orang-orang salah mengerti tentang pesan Allah maka sikap, tindakan atau perbuatan mereka pun akan mengikutinya. Salah juga.
Berikut ini adalah 2 (dua) kesalahan utama selama proses pemberitaan pesan Allah berlangsung:
1. Penabur yaitu pengkhotbah, pengajar, pelayan atau pekerja tidak menaburkan atau menyampaikan pesan atau Firman Allah dengan murni dan benar. Mereka menaburkan filosofi, opini pribadi, hiburan atau entertainment.
2. Tanah yaitu orang yang mendengarkan firman Tuhan tidak teliti, malas, tidak percaya, tidak mau bertobat, kuatir, atau mendua hati sehingga tidak bertumbuh dan tidak berbuah.
Jadi, sebagai orang Kristen yang sejati dan benar, jagalah kemurnian pesan Allah dengan cara membiarkan Alkitab berbicara. Bukan opini atau filosofi Anda. Meskipun kemurnian pesan Allah mungkin akan menegur, mengoreksi atau menantang Anda. Patuhlah, tunduklah, dan takutlah kepada Dia. Beritakanlah pesan-Nya sebenar-benarnya dan seluas-luasnya. Anda mungkin perlu mengubah atau menyesuaikan pendekatan Anda terhadap orang lain tetapi apapun resikonya LET THE BIBLE SPEAK.
Doa:
Tuhan terima kasih atas pelajaran pagi ini. Mampukan hamba agar dapat senantiasa menjaga kemurnian pesan Engkau dan memberitakannya sebenar-benarnya dan seluas-luasnya. Di dalam nama Yesus Kristus. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar