Rabu, 17 Desember 2008
Bacaan: Kol 4:14; Fil 1:24; II Tim 4:10
Salam kepadamu dari tabib Lukas yang kekasih dan dari Demas. (Kol 4:14)
…dan dari Markus, Aristarkhus, Demas dan Lukas, teman-teman sekerjaku. (Fil 1:24)
…karena Demas telah mencintai dunia ini dan meninggalkan aku. Ia telah berangkat ke Tesalonika. Kreskes telah pergi ke Galatia dan Titus ke Dalmatia. (II Tim 4:10)
Anda mungkin pernah melihat nama Demas tertera di Alkitab tetapi Anda tidak tahu tentang dia, lalu Anda skip, melanjutkan bacaan Anda ke lembar tulisan yang lain di Alkitab. Atau, Anda mungkin bertanya “siapa dia?”, “apa kualitasnya?”, atau “apa yang ia lakukan?”
Menurut Paulus, Demas adalah rekan sekerjanya. Ia setara dengan para penulis Injil yaitu Markus dan Lukas, dan Aristarkus yang dianiaya dan dipenjara bersama dengan Paulus di Tesalonika. Namanya disebutkan sebanyak tiga kali oleh Paulus di dalam surat-surat di Perjanjian Baru. Tentu saja ia bukan orang yang biasa, maksud saya, setidaknya ia mempunyai kualitas-kualitas yang setara, yang rohani seperti Markus, Lukas dan Aristarkus. Pertanyaannya, mengapa ia meninggalkan Paulus? Sangat singkat jawaban Paulus, Demas mencintai dunia (band. II Tim 4:10).
Bagaimana hal ini bisa terjadi? Bagaimana mungkin? Ijinkan saya menjelaskannya dengan menggunakan ilustrasi tentang itik liar dari seorang filsuf terkenal asal Denmark, Soren Kierkegaard.
Pada musim semi, bersama kawan-kawannya, seekor itik liar terbang menuju ke utara melintasi Eropa. Di tengah penerbangannya, ia turun ke sebuah pekarangan gudang pertanian Denmark tempat itik-itik peliharaan berada. Ia makan sedikit dari jagung mereka. Ia tinggal selama satu jam, lalu selama sehari, lalu selama seminggu, lalu selama sebulan, dan akhirnya karena ia menikmati makanan enak dan keamanan pekarangan gudang pertanian itu, ia tinggal sepanjang musim panas. Namun, pada suatu hari di musim gugur ketika kawanan itik liar terbang ke selatan lagi, mereka melintas di atas pekarangan itu, dan kawan mereka mendengar seruan mereka. Itik tadi diluapi dengan suatu getaran sukacita dan kegembiraan yang aneh, dan dengan mengepak-ngepakkan sayap keras-keras membubung naik untuk bergabung dengan sekutu-sekutu lamanya dalam penerbangan mereka.
Namun, itik tersebut mendapati bahwa makanan enaknya telah membuatnya begitu lemah dan berat sehingga ia tidak dapat naik lebih tinggi dari atap gudang pertanian tadi. Lalu, ia jatuh lagi ke pekarangan itu dan berkata kepada dirinya sendiri, “Oh, ya sudahlah, kehidupanku aman di sini, dan makanannya enak.” Setiap musim semi dan musim gugur bila ia mendengar itik-iti liar menguak-nguak, matanya akan berbinar sesaat dan ia akan mulai mengepak-ngepakkan sayapnya. Namun, akhirnya tiba saatnya ketika itik-itik liar terbang di atasnya dan melontarkan seruan mereka, tetapi ia tidak memberi perhatian sedikit pun pada mereka.
Ada 4 (empat) hal yang dapat dijelaskan oleh ilustrasi tadi:
1. Sang itik liar berhenti untuk terbang.
2. Sang itik liar tertarik dengan hal yang lain.
3. Sang itik liar meninggalkan komunitasnya dan bergabung dengan komunitas yang lain yang berbeda dengannya.
4. Sang itik liar mengalami perubahan fisik dan mentalitas. Ia menjadi gemuk, lamban, malas, dan kehilangan semangatnya untuk terbang.
Demikian pula halnya dengan Demas. Ia berhenti bekerja melayani Allah karena ia tertarik kepada dunia. Ia meninggalkan Paulus dan rekan-rekan kerjanya yang lain dan bergabung dengan komunitas yang lain yang tidak rohani. Suatu hasil akhir yang tidak terelakkan jika seseorang tidak mengantisipasinya.
Perhatikanlah apa yang dikatakan Alkitab untuk mengantisipasi perubahan tersebut:
1. Cintailah Tuhan di atas segalanya.
Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu. (Mark 12:30)
2. Berhati-hatilah! Perhatikan pergaulan Anda.
… Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik. (I Korintus 15:33)
3. Pelajari firman-Nya. Praktekkan dan latihlah diri Anda sesuai dengan-Nya.
Segala tulisan yang diilhamkan Allah …bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik (NASB: mendidik = training) orang dalam kebenaran (II Tim 3:16)
4. Tekunlah berlatih di dalam Tuhan. Do your best!
…dalam gelanggang pertandingan semua peserta turut berlari, tetapi … hanya satu orang saja yang mendapat hadiah… Karena itu larilah begitu rupa, sehingga Anda memperolehnya! Tiap-tiap orang yang turut mengambil bagian dalam pertandingan, menguasai dirinya dalam segala hal. Mereka berbuat demikian untuk memperoleh suatu mahkota yang fana, tetapi bagi orang Kristen untuk memperoleh suatu mahkota yang abadi. Sebab itu jangan berlari tanpa tujuan dan jangan jadi petinju yang sembarangan memukul. Latihlah tubuh Anda dan kuasai seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan Anda sendiri ditolak. (diadaptasi dari I Kor 9:24-27).
Doa:
Tuhan terima kasih atas pelajaran pagi ini. Mampukan hamba agar dapat senantiasa mengantisipasi diri, berhati-hati, tekun mempelajari firman dan berlatih di dalam Tuhan. Di dalam nama Yesus Kristus. Amin.
Bacaan: Kol 4:14; Fil 1:24; II Tim 4:10
Salam kepadamu dari tabib Lukas yang kekasih dan dari Demas. (Kol 4:14)
…dan dari Markus, Aristarkhus, Demas dan Lukas, teman-teman sekerjaku. (Fil 1:24)
…karena Demas telah mencintai dunia ini dan meninggalkan aku. Ia telah berangkat ke Tesalonika. Kreskes telah pergi ke Galatia dan Titus ke Dalmatia. (II Tim 4:10)
Anda mungkin pernah melihat nama Demas tertera di Alkitab tetapi Anda tidak tahu tentang dia, lalu Anda skip, melanjutkan bacaan Anda ke lembar tulisan yang lain di Alkitab. Atau, Anda mungkin bertanya “siapa dia?”, “apa kualitasnya?”, atau “apa yang ia lakukan?”
Menurut Paulus, Demas adalah rekan sekerjanya. Ia setara dengan para penulis Injil yaitu Markus dan Lukas, dan Aristarkus yang dianiaya dan dipenjara bersama dengan Paulus di Tesalonika. Namanya disebutkan sebanyak tiga kali oleh Paulus di dalam surat-surat di Perjanjian Baru. Tentu saja ia bukan orang yang biasa, maksud saya, setidaknya ia mempunyai kualitas-kualitas yang setara, yang rohani seperti Markus, Lukas dan Aristarkus. Pertanyaannya, mengapa ia meninggalkan Paulus? Sangat singkat jawaban Paulus, Demas mencintai dunia (band. II Tim 4:10).
Bagaimana hal ini bisa terjadi? Bagaimana mungkin? Ijinkan saya menjelaskannya dengan menggunakan ilustrasi tentang itik liar dari seorang filsuf terkenal asal Denmark, Soren Kierkegaard.
Pada musim semi, bersama kawan-kawannya, seekor itik liar terbang menuju ke utara melintasi Eropa. Di tengah penerbangannya, ia turun ke sebuah pekarangan gudang pertanian Denmark tempat itik-itik peliharaan berada. Ia makan sedikit dari jagung mereka. Ia tinggal selama satu jam, lalu selama sehari, lalu selama seminggu, lalu selama sebulan, dan akhirnya karena ia menikmati makanan enak dan keamanan pekarangan gudang pertanian itu, ia tinggal sepanjang musim panas. Namun, pada suatu hari di musim gugur ketika kawanan itik liar terbang ke selatan lagi, mereka melintas di atas pekarangan itu, dan kawan mereka mendengar seruan mereka. Itik tadi diluapi dengan suatu getaran sukacita dan kegembiraan yang aneh, dan dengan mengepak-ngepakkan sayap keras-keras membubung naik untuk bergabung dengan sekutu-sekutu lamanya dalam penerbangan mereka.
Namun, itik tersebut mendapati bahwa makanan enaknya telah membuatnya begitu lemah dan berat sehingga ia tidak dapat naik lebih tinggi dari atap gudang pertanian tadi. Lalu, ia jatuh lagi ke pekarangan itu dan berkata kepada dirinya sendiri, “Oh, ya sudahlah, kehidupanku aman di sini, dan makanannya enak.” Setiap musim semi dan musim gugur bila ia mendengar itik-iti liar menguak-nguak, matanya akan berbinar sesaat dan ia akan mulai mengepak-ngepakkan sayapnya. Namun, akhirnya tiba saatnya ketika itik-itik liar terbang di atasnya dan melontarkan seruan mereka, tetapi ia tidak memberi perhatian sedikit pun pada mereka.
Ada 4 (empat) hal yang dapat dijelaskan oleh ilustrasi tadi:
1. Sang itik liar berhenti untuk terbang.
2. Sang itik liar tertarik dengan hal yang lain.
3. Sang itik liar meninggalkan komunitasnya dan bergabung dengan komunitas yang lain yang berbeda dengannya.
4. Sang itik liar mengalami perubahan fisik dan mentalitas. Ia menjadi gemuk, lamban, malas, dan kehilangan semangatnya untuk terbang.
Demikian pula halnya dengan Demas. Ia berhenti bekerja melayani Allah karena ia tertarik kepada dunia. Ia meninggalkan Paulus dan rekan-rekan kerjanya yang lain dan bergabung dengan komunitas yang lain yang tidak rohani. Suatu hasil akhir yang tidak terelakkan jika seseorang tidak mengantisipasinya.
Perhatikanlah apa yang dikatakan Alkitab untuk mengantisipasi perubahan tersebut:
1. Cintailah Tuhan di atas segalanya.
Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu. (Mark 12:30)
2. Berhati-hatilah! Perhatikan pergaulan Anda.
… Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik. (I Korintus 15:33)
3. Pelajari firman-Nya. Praktekkan dan latihlah diri Anda sesuai dengan-Nya.
Segala tulisan yang diilhamkan Allah …bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik (NASB: mendidik = training) orang dalam kebenaran (II Tim 3:16)
4. Tekunlah berlatih di dalam Tuhan. Do your best!
…dalam gelanggang pertandingan semua peserta turut berlari, tetapi … hanya satu orang saja yang mendapat hadiah… Karena itu larilah begitu rupa, sehingga Anda memperolehnya! Tiap-tiap orang yang turut mengambil bagian dalam pertandingan, menguasai dirinya dalam segala hal. Mereka berbuat demikian untuk memperoleh suatu mahkota yang fana, tetapi bagi orang Kristen untuk memperoleh suatu mahkota yang abadi. Sebab itu jangan berlari tanpa tujuan dan jangan jadi petinju yang sembarangan memukul. Latihlah tubuh Anda dan kuasai seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan Anda sendiri ditolak. (diadaptasi dari I Kor 9:24-27).
Doa:
Tuhan terima kasih atas pelajaran pagi ini. Mampukan hamba agar dapat senantiasa mengantisipasi diri, berhati-hati, tekun mempelajari firman dan berlatih di dalam Tuhan. Di dalam nama Yesus Kristus. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar