Rabu, 13 Januari 2010

Rencana dan Tujuan Tuhan

Bacaan: Matius 4:12-17

4:12 Tetapi waktu Yesus mendengar, bahwa Yohanes telah ditangkap, menyingkirlah Ia ke Galilea.
4:13 Ia meninggalkan Nazaret dan diam di Kapernaum, di tepi danau, di daerah Zebulon dan Naftali,
4:14 supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya:
4:15 "Tanah Zebulon dan tanah Naftali, jalan ke laut, daerah seberang sungai Yordan, Galilea, wilayah bangsa-bangsa lain, --
4:16 bangsa yang diam dalam kegelapan, telah melihat Terang yang besar dan bagi mereka yang diam di negeri yang dinaungi maut, telah terbit Terang."
4:17 Sejak waktu itulah Yesus memberitakan: "Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!"


Yesus menyingkir dari Nazaret ke Galilea setelah mendengar bahwa Yohanes ditangkap oleh raja Herodes. Sekilas mungkin tampak seolah Yesus melakukannya karena didorong oleh perasaan takut terhadap raja tersebut – jangan-jangan Ia juga akan mengalami hal yang sama seperti Yohanes Pembaptis. Tetapi tidak demikian artinya jika kita memperhatikan ayat 14 sampai 16. Di sana disebutkan bahwa Yesus melakukannya untuk menggenapi firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya (lih. Yes 8:23-9:1).

Yesus tidak merasa takut terhadap raja Herodes dan tidak dihantui perasaan kalau-kalau Ia akan mengalami hal yang sama seperti Yohanes Pembaptis yang ditangkap, dipenjarakan dan dipenggal kepalanya. Yesus tahu kapan dan bagaimana Ia akan mati. Di Matius pasal 26 ayat 45, Yesus berkata:”…Lihat, saatnya sudah tiba, bahwa Anak Manusia diserahkan ke tangan orang-orang berdosa.” Dengan kata lain, waktu Yesus mendengar bahwa Yohanes Pembaptis ditangkap Ia tidak berpikir bahwa Ia juga akan mengalami hal yang sama pada waktu itu. Yesus tahu dengan jelas saat-saat kematianNya dan sesuai dengan nubuat-nubuat di Perjanjian Lama Ia akan mati dengan cara disalibkan bukan dipenjara dan dipenggal kepalanya seperti Yohanes Pembaptis.

Mengapa kepindahan Yesus ke Galilea tampaknya sangat spesial bahkan dinubuatkan oleh nabi Yesaya? Karena di sana orang-orang yang bukan Yahudi juga akan melihat, menyaksikan dan mendengar Yesus. Galilea meskipun sesungguhnya merupakan daerah atau wilayah bangsa Israel tetapi ia justru dikenal sebagai Galilee of the Gentiles - tempat orang-orang non-Yahudi bukan orang-orang Yahudi. Kota tersebut biasanya dilalui oleh bangsa-bangsa lain ketika masuk atau keluar dari Israel. Dengan kata lain, nabi Yesaya seolah mengatakan bahwa orang-orang non-Yahudi akan mendapat kesempatan yang istimewa dari Yesus. Ia akan membawa keselamatan juga kepada mereka.

Ayat 16 mengatakan:”bangsa yang diam dalam kegelapan, telah melihat Terang yang besar dan bagi mereka yang diam di negeri yang dinaungi maut, telah terbit Terang.” Artinya adalah bahwa bangsa-bangsa yang tidak mengenal Tuhan akan melihat Dia dan kebenaranNya. Siapakah mereka itu? Mereka adalah bangsa-bangsa non-Yahudi yang ada di sekitar Galilea yang percaya kepada politheisme, panteisme, animisme, mistisisme, dan kepercayaan-kepercayaan lainnya. Mereka yang dahulu juga gelap secara moralitas dan rohani akan mengalami perubahan atau transformasi hidup karena Tuhan.

Di ayat 13 disebutkan bahwa Yesus diam di Kapernaum. Di sana Ia memanggil hampir separuh dari rasul-rasul-Nya yaitu Simon Petrus, Andreas, Yakobus, Yohanes dan Matius.

Kesimpulannya, setiap langkah atau tindakan yang dilakukan oleh Yesus bukanlah merupakan insiden atau kebetulan, bukan tanpa agenda atau rencana. Ia mempunyai alasan, maksud dan tujuan yang jelas. Demikian juga terhadap kita, Tuhan mempunyai rencana dan tujuan yang baik bagi kita. Roma pasal 8 ayat 28 berkata:”…Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.”



Copyright (c) 2010 by Naek @ NEVER MISSING QUIET TIME
http://www.nevermissingqt.blogspot.com/

Tidak ada komentar: