Rabu, 08 Juli 2009

Menjawab CHRISTIAN SCIENTIST

Saya menemukan hal yang menarik tentang Christian Scientist dan tentang pemimpin dan pengajarnya yaitu Mary Ann Morse Baker. Setelah membaca sejarah ringkas tentang aliran tersebut, saya teringat tentang wanita-wanita di Alkitab. Tidak ada satu pun dari antara mereka yang mirip Mary Ann Morse Baker kecuali wanita-wanita yang dominan di jemaat Korintus dan nabiah-nabiah pembawa ajaran palsu.

Karakteristik wanita-wanita rohani di Alkitab seperti Ribka, Ester, Rut, atau Maria Magdalena adalah patuh, taat, setia, penurut, lemah lembut, dan bijaksana. Ada juga yang mempunyai karakter yang kuat seperti Deborah dan Priskila, tetapi mereka tidak mengindikasikan karakteristik yang tidak patuh, tidak mau bekerjasama atau super independent.

Berbeda halnya dengan Mary yang menikah sebanyak tiga kali, dan salah satunya yaitu yang kedua berakhir dengan perceraian. Sesuatu yang menandakan karakteristik Mary yang dominan dan kuat. Jika tidak demikian, tentulah ia tidak menjadi pembawa ajaran Christian Scientist dengan jumlah pengikut sebanyak 4000 orang di masa hidupnya.

Ajaran Mary yaitu Christian Scientist sangat diwarnai atau dipengaruhi oleh pengalaman-pengalaman hidupnya. Dimulai sejak anaknya yang menderita sakit, kemudian dirinya yang mendapat kesembuhan. Mary sangat kagum dan terpesona dengan kesembuhannya. Sesuatu yang sangat manusiawi. Tetapi, yang kemudian menjadi masalah, adalah Mary sepertinya terlalu senang dan gembira dengan pengalaman kesembuhan tersebut, hingga akhirnya melahirkan ajarannya yang baru yaitu Christian Scientist.

Secara umum dan gamblang, saya perhatikan bahwa Mary tidak mengartikan atau menginterpretasikan ayat-ayat Kitab Suci sebagaimana tertulis. Sebaliknya, ia mencoba menyesuaikan alkitab dengan ide atau pendapat pribadinya. Contohnya mengenai kesakitan, kematian, dosa, dan sakit-penyakit, Mary menyatakan semua itu hanyalah ilusi. Surga dan neraka pun bukanlah tempat yang nyata menurut pembawa ajaran Christian Science tersebut.

Padahal, Alkitab jelas menyatakan bahwa manusia telah jatuh ke dalam dosa. Manusia akan mati karenanya, sebab, upah dosa adalah maut. Ada kematian tubuh jasmani, ada ‘kematian’ jiwa. Kematian tubuh atau jasmani dikenal dengan “from dust to dust”, dari debu kembali ke debu. Sedangkan kematian jiwa adalah kekal. Jiwa yang diselamatkan masuk ke dalam sorga, dan yang tidak diselamatkan ke dalam neraka.

Dosa, kejahatan, Iblis dan kematian adalah nyata. Kristus, TUHAN, dan Sorga juga adalah nyata. Iblis bapa segala dusta dan kejahatan menggoda manusia sehingga jatuh ke dalam dosa. Tuhan mengetahui dan menggunakannya demi tujuan dan rancangan-Nya sesuai dengan hikmat dan kebijaksanaan-Nya. Sejak saat itu, melalui kejadian tersebut, TUHAN menyatakan diri-Nya. Menyatakan kasih, kemurahan dan pengampunan-Nya melalui salib Kristus. Menyatakan kuasa-Nya melalui kedatangan Anak-Nya, mujizat-mujizat dan kebangkitan-Nya pada hari yang ketiga, dan menyatakan kekudusan, kemarahan dan keadilan-Nya melalui neraka. Melalui orang-orang dan bangsa pilihan-Nya, para nabi dan para rasul. Sehingga, melalui semua itu TUHAN semakin dinyatakan dan semakin dimuliakan.

Alkitab jelas menyatakan adanya dosa, adanya kematian, dan adanya kebangkitan. Semua nyata, bukan ilusi. Ada manusia yang akan masuk sorga dan ada yang masuk neraka. Ada yang selamat dan ada yang tidak selamat. Semua demi kemuliaan Allah. Manusia yang tidak mau bertobat dan tetap hidup di dalam dosa mengikuti jejak Iblis menuju neraka. Sedangkan, manusia yang bertobat, akan diselamatkan dan mendapat hidup baru. Ia adalah ciptaan yang baru dan warga Kerajaan Sorga.

Sekali lagi, Christian Scientist jelas sangat memaksakan ide dan pendapat pribadinya terhadap alkitab. Intepretasi Mary tampak sangat jauh melenceng dari tulisan-tulisan alkitab yang semestinya disampaikan dengan jelas dan mudah diartikan. Tetapi, tampaknya Mary tidak mau menerimanya karena mungkin ia menganggap bahwa ide atau pendapat pribadinya tampak lebih cemerlang, menarik, indah dan mengesankan. Pesan firman tidak lebih keras terdengar di hatinya ketimbang suara-suara pikirannya sendiri. Dan sangat mungkin Mary bukanlah pembaca alkitab yang baik dan teliti.

Rasul Paulus mengingatkan kita sebagai orang-orang Kristen hari ini termasuk Christian Scientist untuk tidak menganggap remeh atau men-downgrade pesan yang diilhamkan Allah (band. 1 Tes 5:20). Secara praktis berarti bahwa sebagai pendengar firman-Nya, menguji segala sesuatu apakah benar sesuai dengan pesan murni alkitab atau tidak, berpegang teguh dan melindungi “pesan atau ajaran yang benar”, dan menjauhkan diri dari segala kejahatan (lihat. 1 Tes 5:20-22). Sebagai pengajar, pengkhotbah atau pemberita firman-Nya, mengajarkan dan memberitakan kebenaran-Nya saja yaitu firman-Nya semata, bukan yang lain.

Christian Scientist patut dikasihi melalui pengajaran dan penjelasan alkitabiah dan doa.



Related Bible Verses:
Yesaya 29:16; Yesaya 45:9; Yesaya 64:8; Yeremia 18:4; Roma 9:20-23



Copyright (c) 2009 by Naek http://www.nevermissingqt.blogspot.com/

Tidak ada komentar: