Bacaan: 2 Timotius 2:2, 24
Apa yang telah engkau dengar dari padaku di depan banyak saksi, percayakanlah itu kepada orang-orang yang dapat dipercayai, yang juga cakap mengajar orang lain.
sedangkan seorang hamba Tuhan tidak boleh bertengkar, tetapi harus ramah terhadap semua orang. Ia harus cakap mengajar, sabar
Kesalahan atau penyimpangan sekte-sekte di dunia Kristen sangat berkaitan erat dengan Alkitab dan otoritasnya. Ditinjau dari pesan atau ajarannya, kesalahan dapat berasal dari pengkhotbah atau pengajar yang asal, yang tidak alkitabiah, bahkan duniawi. Mereka tidak menyampaikan pesan Alkitab yang sebenarnya tetapi yang lain yang mungkin tampak rohani dengan kemasan nuansa atau jargon-jargon Kristiani. Ditinjau dari pembicaranya, seorang pengkhotbah atau pengajar sangat mungkin menjadi self-centered, yang disadari atau tidak, telah men-sentralisir pujian, penyembahan dan kemuliaan kepada diri sendiri bukan kepada Tuhan dan kemuliaan-Nya. Sehingga, secara otomatis keadaan semacam ini juga mempengaruhi kualitas rohani dari anggota, organisasi, institusi, atau sekte-sekte tersebut.
Christian Scientist, misalnya, menganut pengajaran yang dilatarbelakangi oleh pengalaman kesembuhan dari pengajarnya yaitu Mary Ann Morse Baker. Dari sana, Mary menarik kesimpulan-kesimpulan yang macam-macam yang tidak alkitabiah, sehingga, tanpa disadari Christian Science telah menjadi semacam ajaran Gnostic. Penganut ajaran Mormon pun, disadari atau tidak telah menggeser pesan Alkitab dengan cara menerbitkan dan meyakini kitabnya yang baru yaitu Kitab Mormon. Meskipun disebutkan bahwa kitab atau lempengan yang berisi tulisan, ilham atau wahyu tersebut diperoleh Joseph Smith dari malaikat, semestinya tidak boleh menggeser satu inchi pun posisi Alkitab sebagai otoritas satu-satunya, seperti yang disampaikan rasul Paulus di Galatia 1:8
Tetapi sekalipun kami atau seorang malaikat dari sorga yang memberitakan kepada kamu suatu injil yang berbeda dengan Injil yang telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia.
Science of the Mind pun demikian, menjadi berbeda pengertian dan kepercayaannya karena menganggap biasa atau enteng tentang setiap kata atau tulisan di dalam Kitab Suci. Mereka tidak percaya bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat, tidak percaya akan sorga dan neraka, dan juga tidak percaya akan dosa dan penghakiman. Meski tidak sama, tetapi serupa halnya dengan Saksi Yehuwa, mereka memang tidak menerbitkan Kitab yang baru seperti Mormon, juga tidak se-esktrim Science of the Mind menerjemahkan alkitab, tetapi, mereka menerbitkan terjemahan Alkitab yang lain yang berbeda bernama Terjemahan Dunia Baru. Upaya tersebut dilakukan Saksi Yehuwa demi menyesuaikan kitab tersebut dengan ide, konsep, pemikiran atau ajaran yang mereka diyakini.
Salah satu isu terbesar yang seringkali dipermasalahkan oleh Saksi Yehuwa adalah tentang trinitas atau ketritunggalan Allah. Mereka percaya bahwa Yesus adalah ciptaan yang pertama, yang sulung dari yang segala yang diciptakan termasuk malaikat. Dengan kata lain, Yesus bukanlah Tuhan tetapi tuan. Ia bukanlah satu dari tiga pribadi Allah, dan Ia tidak sama atau setara dengan TUHAN yang bernama YHWH.
Saksi Yehuwa biasanya mengkaitkan ajaran trinitas atau tritunggal sebagai ajaran yang menyimpang akibat kepercayaan agama tertentu atau agama-agama penyembah berhala. Itu sebabnya mengapa kaum mayoritas Trinitarian, atau mainstream sangat anti terhadap pernyataan tersebut. Sehingga, timbul gap yang serius antara Saksi Yehuwa dengan orang Kristen mayoritas Trinitarian atau mainstream. Atas dasar tersebut, orang-orang Kristen mayoritas Trinitarian atau mainstream pun menetapkan Saksi Yehuwa sebagai cult, sekte atau secara sembunyi atau terang-terangan menyebutnya sebagai ajaran sesat atau anti-christ.
Itulah sebabnya mengapa Alkitab mengingatkan kita sebagai Kristen atau pemimpin Kristen untuk tekun menyelidiki Kitab Suci seperti orang Berea, cakap mengajar seperti Timotius dan menjadi teladan yang baik seperti rasul Paulus supaya kita tidak menjadi bingung atau salah kaprah.
Related Links:
http://en.wikipedia.org/wiki/Jehovah_witness
http://en.wikipedia.org/wiki/Charles_Taze_Russell
http://en.wikipedia.org/wiki/Christian_science
http://en.wikipedia.org/wiki/Mary_Baker_Eddy
http://en.wikipedia.org/wiki/Religious_Science
http://www.religiousscience.org/ucrs_site/our_founder/first_religious.html
http://www.religiousscience.org/ucrs_site/philosophy/faq.html
http://en.wikipedia.org/wiki/The_Church_of_Jesus_Christ_of_Latter-day_Saints
http://en.wikipedia.org/wiki/Book_of_Mormon
http://en.wikipedia.org/wiki/Joseph_Smith
Apa yang telah engkau dengar dari padaku di depan banyak saksi, percayakanlah itu kepada orang-orang yang dapat dipercayai, yang juga cakap mengajar orang lain.
sedangkan seorang hamba Tuhan tidak boleh bertengkar, tetapi harus ramah terhadap semua orang. Ia harus cakap mengajar, sabar
Kesalahan atau penyimpangan sekte-sekte di dunia Kristen sangat berkaitan erat dengan Alkitab dan otoritasnya. Ditinjau dari pesan atau ajarannya, kesalahan dapat berasal dari pengkhotbah atau pengajar yang asal, yang tidak alkitabiah, bahkan duniawi. Mereka tidak menyampaikan pesan Alkitab yang sebenarnya tetapi yang lain yang mungkin tampak rohani dengan kemasan nuansa atau jargon-jargon Kristiani. Ditinjau dari pembicaranya, seorang pengkhotbah atau pengajar sangat mungkin menjadi self-centered, yang disadari atau tidak, telah men-sentralisir pujian, penyembahan dan kemuliaan kepada diri sendiri bukan kepada Tuhan dan kemuliaan-Nya. Sehingga, secara otomatis keadaan semacam ini juga mempengaruhi kualitas rohani dari anggota, organisasi, institusi, atau sekte-sekte tersebut.
Christian Scientist, misalnya, menganut pengajaran yang dilatarbelakangi oleh pengalaman kesembuhan dari pengajarnya yaitu Mary Ann Morse Baker. Dari sana, Mary menarik kesimpulan-kesimpulan yang macam-macam yang tidak alkitabiah, sehingga, tanpa disadari Christian Science telah menjadi semacam ajaran Gnostic. Penganut ajaran Mormon pun, disadari atau tidak telah menggeser pesan Alkitab dengan cara menerbitkan dan meyakini kitabnya yang baru yaitu Kitab Mormon. Meskipun disebutkan bahwa kitab atau lempengan yang berisi tulisan, ilham atau wahyu tersebut diperoleh Joseph Smith dari malaikat, semestinya tidak boleh menggeser satu inchi pun posisi Alkitab sebagai otoritas satu-satunya, seperti yang disampaikan rasul Paulus di Galatia 1:8
Tetapi sekalipun kami atau seorang malaikat dari sorga yang memberitakan kepada kamu suatu injil yang berbeda dengan Injil yang telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia.
Science of the Mind pun demikian, menjadi berbeda pengertian dan kepercayaannya karena menganggap biasa atau enteng tentang setiap kata atau tulisan di dalam Kitab Suci. Mereka tidak percaya bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat, tidak percaya akan sorga dan neraka, dan juga tidak percaya akan dosa dan penghakiman. Meski tidak sama, tetapi serupa halnya dengan Saksi Yehuwa, mereka memang tidak menerbitkan Kitab yang baru seperti Mormon, juga tidak se-esktrim Science of the Mind menerjemahkan alkitab, tetapi, mereka menerbitkan terjemahan Alkitab yang lain yang berbeda bernama Terjemahan Dunia Baru. Upaya tersebut dilakukan Saksi Yehuwa demi menyesuaikan kitab tersebut dengan ide, konsep, pemikiran atau ajaran yang mereka diyakini.
Salah satu isu terbesar yang seringkali dipermasalahkan oleh Saksi Yehuwa adalah tentang trinitas atau ketritunggalan Allah. Mereka percaya bahwa Yesus adalah ciptaan yang pertama, yang sulung dari yang segala yang diciptakan termasuk malaikat. Dengan kata lain, Yesus bukanlah Tuhan tetapi tuan. Ia bukanlah satu dari tiga pribadi Allah, dan Ia tidak sama atau setara dengan TUHAN yang bernama YHWH.
Saksi Yehuwa biasanya mengkaitkan ajaran trinitas atau tritunggal sebagai ajaran yang menyimpang akibat kepercayaan agama tertentu atau agama-agama penyembah berhala. Itu sebabnya mengapa kaum mayoritas Trinitarian, atau mainstream sangat anti terhadap pernyataan tersebut. Sehingga, timbul gap yang serius antara Saksi Yehuwa dengan orang Kristen mayoritas Trinitarian atau mainstream. Atas dasar tersebut, orang-orang Kristen mayoritas Trinitarian atau mainstream pun menetapkan Saksi Yehuwa sebagai cult, sekte atau secara sembunyi atau terang-terangan menyebutnya sebagai ajaran sesat atau anti-christ.
Itulah sebabnya mengapa Alkitab mengingatkan kita sebagai Kristen atau pemimpin Kristen untuk tekun menyelidiki Kitab Suci seperti orang Berea, cakap mengajar seperti Timotius dan menjadi teladan yang baik seperti rasul Paulus supaya kita tidak menjadi bingung atau salah kaprah.
Related Links:
http://en.wikipedia.org/wiki/Jehovah_witness
http://en.wikipedia.org/wiki/Charles_Taze_Russell
http://en.wikipedia.org/wiki/Christian_science
http://en.wikipedia.org/wiki/Mary_Baker_Eddy
http://en.wikipedia.org/wiki/Religious_Science
http://www.religiousscience.org/ucrs_site/our_founder/first_religious.html
http://www.religiousscience.org/ucrs_site/philosophy/faq.html
http://en.wikipedia.org/wiki/The_Church_of_Jesus_Christ_of_Latter-day_Saints
http://en.wikipedia.org/wiki/Book_of_Mormon
http://en.wikipedia.org/wiki/Joseph_Smith
Tidak ada komentar:
Posting Komentar