Kamis, 30 April 2009

KEBENARAN TENTANG BAIT SUCI


Bacaan: Yohanes 4:23

Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.

Rasul Yohanes menulis banyak hal yang tidak ditulis oleh Matius, Markus dan Lukas. Hal itu tidak berarti bahwa Injil Yohanes lebih baik ketimbang injil yang lain. Tetapi, fakta ini dapat dijadikan pertanda bahwa Injil Yohanes memang diterbitkan setelah ketiga injil yang lain. Rasul Yohanes tampaknya mencermati apa yang belum dituliskan oleh rekan-rekan kerjanya. Selain itu ada kebenaran-kebenaran yang ditekankan rasul Yohanes sebagai point penting dari penggenapan atau penyempurnaan Perjanjian Lama. Salah satu di antaranya adalah tentang Bait Allah.

Sebelum membahas lebih jauh tentang Bait Allah, saya mengajak Anda untuk mempelajari secara singkat dan sederhana tentang latar belakang Bait Allah di Yerusalem dan di Gerizim. Di dua tempat yang berbeda terdapat Bait Allah yang berbeda pula hingga di zaman Yesus. Hal tersebut dikarenakan permusuhan antara bangsa Israel dan bangsa Samaria yang masih terus berlanjut dan berkepanjangan. Ratusan tahun lamanya mereka telah berpisah dan saling tidak suka satu sama lain.

Sejak dulu, jauh sebelum permusuhan timbul, Kerajaan Israel Utara dan Selatan telah ditaklukkan oleh bangsa lain. Akibatnya, Bait Allah pun hancur dan musnah. Sejumlah besar penduduk dibawa ke tanah penjajah atau sebalinya bangsa jajahan lain dibuang ke wilayah Israel. Di sana orang-orang dijadikan pekerja yang dimanfaatkan tenaganya demi kepentingan bangsa penjajah seperti Assyria atau Babylonia.

Orang Yahudi dari Kerajaan Israel Utara telah kawin campur dengan bangsa jajahan yaitu bangsa-bangsa lain yang ditaklukkan Assyria dan dipindahkan ke wilayah Samaria. Sehingga mereka tidak diakui atau diterima lagi sebagai orang Yahudi asli. Sedang orang-orang Yahudi dari Kerajaan Israel Selatan masih mempertahankan ke-Yahudi-annya. Hingga suatu waktu, atas izin dan bantuan raja Persia, akhirnya salah seorang dari bangsa Israel Selatan yaitu Nehemia pergi ke Yerusalem untuk membangun kembali tembok Yerusalem. Di waktu yang bersamaan, Ezra rekan sebangsa Nehemia membangun Bait Allah.

Di masa pembangunan tersebut, orang-orang Samaria mengulurkan tangan menawarkan diri untuk membantu pembangunan kembali Tembok Yerusalem dan Bait Allah. Mungkin karena rasa kebangsaan dan cinta kepada leluhur, mereka ingin melakukannya. Tetapi sangat menyedihkan karena mereka tidak diterima atau di-izinkan dan dianggap sebagai orang asing atau orang non-Yahudi. Bertolak dari peristiwa tersebut, orang-orang Samaria pun akhirnya membangun Bait Suci yang lain dan yang baru yaitu di Gerizim.

Kembali ke zaman Yesus, orang-orang Yahudi yang ingin pergi ke Yerusalem untuk beribadah di Bait Suci paling cepat dan pintas apabila melewati wilayah Samaria. Tidak jarang mereka digoda untuk beribadah di Gerizim saja.

Tampaknya, Yesus mencermati permasalahan ini. Sehingga bertolak dari permasalahan tersebut, Ia menyatakan satu kebenaran sekaligus penggenapan terhadap Perjanjian Lama bahwa Bait Suci adalah manusia-nya bukan gedungnya. Dengan demikian, manusia dapat menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran. Di mana saja dan kapan saja. Kebenaran ini pun tidak sedang menyatakan bahwa beribadah di gedung yang megah adalah salah.

Atas dasar ini pula, orang-orang Kristen di masa kini termasuk Anda dan saya semestinya jangan merendahkan atau memandang remeh orang-orang Kristen yang beribadah di gedung perkantoran, ruko atau tempat-tempat yang tidak disebut sebagai ‘gedung gereja’. Karena yang paling penting dan mendasar adalah orangnya bukan gedungnya. Hatinya bukan yang lain. Dan, kebenaran ini juga berarti bahwa orang Kristen semestinya jangan bersikap baik, suci atau benar hanya di gedung gereja saja tetapi juga di tempat-tempat yang lain. Termasuk ketika sendiri bahkan ketika punya kesempatan besar untuk berbuat dosa. Karena sesungguhnya, di setiap waktu dan di setiap tempat dalam hidupnya, semestinya setiap orang Kristen senantiasa mempunyai sikap hati yang menyembah Allah.

Doa:
Tuhan terima kasih atas pelajaran pagi ini. Mampukan hamba untuk senantiasa bersikap hati menyembah Engkau di setiap tempat dan di setiap waktu. Di dalam nama Yesus Kristus. Amin.

Tidak ada komentar: