Rabu, 22 April 2009

AROMA YANG MENYENANGKAN TUHAN


Tiga bulan dari tahun ini telah berlalu. Anda mungkin merasakan beban yang berat untuk melangkah ke depan. Keadaan semacam itu sangat mungkin dipengaruhi oleh kondisi Anda sebelumnya. Anda mungkin tidak semangat secara rohani selama tiga bulan terakhir. Tetapi, tetaplah bersemangat dan berilah yang terbaik. Jangan lihat ke belakang. Lihatlah sembilan bulan ke depan. Berdoalah dan bergantung kepada Tuhan dan bersungguh-sungguhlah terhadap Dia.

Saat ini saya ingin mengajak Anda untuk mempelajari Indra Penciuman Rohani. Bacalah Alkitab di Efesus 5:1-2:

5:1 Sebab itu jadilah penurut-penurut Allah, seperti anak-anak yang kekasih
5:2 dan hiduplah di dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu dan telah menyerahkan diri-Nya untuk kita sebagai persembahan dan korban yang harum bagi Allah.


Sesuai yang tertulis di sana, jadilah anak-anak dan penurut-penurut Allah yang saling mengasihi. Seperti Kristus yang mengasihi dan menyerahkan diri-Nya demi menebus dosa sehingga kita terlepas dari maut. Kasih dan pengorbanan-Nya adalah persembahan yang HARUM bagi Allah. Apakah Tuhan punya hidung seperti kita? Mengapa perbuatan Yesus itu HARUM bagi Allah?

Secara fisik, bau tidak dapat dilihat. Dari semua 5 indra, indra penciumanlah yang baru-baru ini lebih dimengerti para ahli. Para ahli baru mengerti bahwa molekul-molekul yang beterbangan kemudian dideteksi oleh syaraf reseptor di hidung yang terhubung dengan otak yaitu bagian MEMORI dan EMOSI. Sebagai buktinya, saya masih mengingat bau yang khas dari sebuah gedung tempat kebaktian yang kami sewa beberapa tahun yang lalu. Mungkin meski dengan mata yang tertutup saya dapat mengenalinya. Mengapa? Karena penciuman erat kaitannya dengan emosi dan memori saya. Contoh yang lain adalah tentang bau badan. Orang-orang dapat dikenali dari bau badannya, terlebih orang-orang tertentu dengan bau yang sangat kuat dan dominan.

Bau mempunyai peran yang penting dan sangat berarti. Coba bayangkan 2 kejadian. Kejadian pertama seandainya anda pergi ke sebuah restoran yang indah dan mewah, musiknya enak, makanannya enak tetapi ketika anda tiba, restorannya berbau menyengat dan tak sedap, apakah Anda ingin berada di sana untuk waktu yang lama? Tentu saja tidak bukan? Anda bahkan ingin meninggalkan tempat tersebut secepatnya bukan? Apa memori anda terhadap restoran tersebut? Kejadian yang kedua adalah suatu hari anda sedang mengalami pengalaman yang kurang baik dan melelahkan. Tetapi ketika anda tiba di rumah, istri anda telah menyediakan makanan dan sup yang sangat harum dan mengundang lapar anda. Bagaimana perasaan anda? Bau makanan dan perasaan yang menyenangkan akan anda ingat bukan?

Bagaimana dengan bau atau aroma yang harum? Anda pasti menyukainya karena menyegarkan dan menyenangkan Anda. Contohnya bau lavender yang diteliti dapat memberikan relaksasi dan kini telah tersedia di berbagai klinik kecantikan ataupun spa treatment.

Intinya, bau adalah sesuatu yang SANGAT berpengaruh, bukan saja bagi manusia, tetapi juga bagi Tuhan. Mari perhatikan ayat Kejadian 8:18-21 berikut ini:

8:18 Lalu keluarlah Nuh bersama-sama dengan anak-anaknya dan isterinya dan isteri anak-anaknya.
8:19 Segala binatang liar, segala binatang melata dan segala burung, semuanya yang bergerak di bumi, masing-masing menurut jenisnya, keluarlah juga dari bahtera itu.
8:20 Lalu Nuh mendirikan mezbah bagi TUHAN; dari segala binatang yang tidak haram dan dari segala burung yang tidak haram diambilnyalah beberapa ekor, lalu ia mempersembahkan korban bakaran di atas mezbah itu.
8:21 Ketika TUHAN mencium persembahan yang harum itu, berfirmanlah TUHAN dalam hati-Nya: "Aku takkan mengutuk bumi ini lagi karena manusia, sekalipun yang ditimbulkan hatinya adalah jahat dari sejak kecilnya, dan Aku takkan membinasakan lagi segala yang hidup seperti yang telah Kulakukan


Melalui ayat ini dapat kita temukan bahwa Tuhan ingin atau rindu mencium wangi pesembahan yang harum. Tadinya, Ia ingin melenyapkan manusia, tetapi karena Nuh, Tuhan berjanji untuk tidak mendatangkan air bah lagi. Dan sebagai tandanya, Ia menampilkan pelangi yang indah di atas langit yang biru. Dengan demikian, benarlah pernyataan ini:

Persembahan yang harum menggerakkan hati dan emosi Tuhan.

Dalam sejarah bangsa Israel di Perjanjian Lama, yaitu Keluaran 30 berisi persyaratan ukupan persembahan supaya menjadi HARUM bagi Tuhan:
SESUAI KEINGINAN TUHAN (BUKAN YANG KITA SUKA) (ay 34). Permintaan Tuhan terhadap suatu wangi-wangian yang sangat spesifik dan Ia memberitahu resep dan ramuannya.

30:34 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Ambillah wangi-wangian, yakni getah damar, kulit lokan dan getah rasamala, wangi-wangian itu serta kemenyan yang tulen, masing-masing sama banyaknya

Hal ini berlaku dalam hidup kekristenan Anda dan saya. Semestinya kita bukan mempersembahkan apa yang Anda dan saya sukai tetapi apa yang di-inginkan Tuhan. Persembahan adalah soal apa yang Tuhan mau, bukan yang kita suka atau asumsikan. Contohnya: kebaktian, doa, dan lain-lain. Apakah caranya kita atau Tuhan? Sukanya kita atau yang Tuhan suka?

HATI YANG KUDUS (ay 35-37). Harus digarami, murni dan kudus. Ada terdapat 3 (tiga) kali kata kudus muncul di sana. Artinya bukan soal kebaktian yang megah atau lighting yang gemerlap, tetapi soal kita kudus apa tidak? Apakah kita bermain dengan dosa, kebaktian tanpa fellowship, gereja yang tidak menjalankan pemuridan, kekristenan tanpa pertobatan, tentu saja tidak di-inginkan oleh Tuhan.

Secara pribadi, saya di-ingatkan untuk tanggap dan cermat meraih setiap momen dalam hidup saya sehingga menjadi persembahan yang harum bagi Tuhan. Bukannya mengabaikan satu atau dua moment dan berpikir “It’s ok. No problem”. Karena bukankah dengan satu momen yang tidak diabaikan Nuh telah mengubah sejarah manusia hingga saat ini. Karena persembahannya yang harum, Tuhan mengubah keputusannya tentang air bah.

HATI YANG SIAP DIBENTUK (ay 36). Satu hal yang penting disadari adalah bahwa bukan korban nya semata yang di-inginkan Tuhan tetapi hati yang hancur sebelum mempersembahannya. Perhatikanlah kisah tentang perempuan yang mencurahkan minyak wangi seharga satu tahun gaji ke atas kepada Yesus. Hatinya hancur dan bertobat dari dosa-dosanya. Bukan harga atau nilai minyak wanginya secara materi.

HANYA UNTUK TUHAN (ay 37). Wangi-wangian itu bukan untuk dinikmati oleh manusia sendiri tetapi hanya bagi Tuhan. Arti rohaninya adalah bahwa Tuhan-lah yang paling disembah dan ditinggikan oleh manusia. Dia-lah yang paling tahu dan yang menilai atau menentukan yang mana yang berkenan kepada-Nya, bukan manusia.

Persembahan adalah untuk Tuhan dan hanya untuk Tuhan bukan manusia. Seperti juga halnya ibadah atau pertemuan hendaknya menyenangkan Dia bukan orang lain. Dalam konteks penginjilan, hendaknya orang Kristen pun tidak sedang berupaya meng-entertain orang lain demi pencapaian pribadi, kelompok atau golongan.

Ringkasnya, ingatlah kebenaran-kebenaran tentang persembahan yang harum bagi Tuhan dan bagaimana sikap Tuhan terhadap manusia SANGAT DIPENGARUHI oleh harum tidaknya persembahan kita bagiNya:
1. Tidak semua persembahan berkenan kepada Tuhan. Ada yang Tuhan terima dan ada yang tidak. Contoh: persembahan Kain dan Habel; 250 orang yang ditelan bumi karena dosa dan pemberontakan meski mempersembahkan ukupan (band. Bil 16:31-33).
2. Tidak berkenan-nya Tuhan terhadap persembahan bukan hanya berlaku atau terjadi di Perjanjian Lama tetapi juga Perjanjian Baru. Contoh: Ananias dan Safira
3. Tuhan punya penciuman ilahi dan rohani. Ia ingin persembahan yang harum bukan yang bau.
4. Persembahan bagi Tuhan semestinya hanya diperuntukkan bagi Tuhan bukan manusia.
5. Persembahan yang disertai pertobatan dan hati yang hancur dapat menyurutkan atau memadamkan murka TUHAN yang berkobar (band. Bil 16:46)

Anda dapat melakukan tindakan-tindakan praktis sebagai persembahan yang harum bagi Tuhan:
1. Minta nasihat demi pertobatan dan perubahan hidup rohani
2. Bergumul, menyangkal diri dan setia kepada Tuhan
3. Jika Anda adalah orang Kristen yang egois, hendaknya Anda berubah.
4. Jika tiap minggu orang harus melayani Anda, cobalah bertanya kepada yang lain, apakah pendapat mereka tentang Anda? Bertobatlah dan layanilah Tuhan.
5. Bertobat dari dosa-dosa Anda. Berbuat dosa terhadap orang lain sesungguhnya adalah sesuatu yang bau di hadapan Tuhan.

Saya ingin menutup pelajaran ini dengan ceritera yang menarik tentang seorang guru kreatif dan murid-murid yang menyukainya. Suatu kali, guru kreatif tersebut menyiapkan permainan dart game yang special. Bukan dengan sejumlah lingkaran dengan titik tengah sebagai tempat nilai tertinggi. Tetapi, dengan sasaran yang digambar oleh murid-muridnya. Sasaran itu harus berupa gambar dari orang-orang yang mereka benci seperti: musuh, tetangga, ayah, ibu, kakak, adik, atau siapa saja yang tidak mereka sukai. Permainan pun berlangsung seru, penuh luapan emosi dan kemarahan seolah benar-benar melemparkan besi dart yang tajam itu kepada orang yang mereka benci. Setelah selesai, sang guru menarik gambar sasaran yang penuh lubang dan sobekan kertas itu dan tinggallah gambar Yesus yang ada dibelakangnya. Penuh lubang dan sobekan di sana-sini. Murid-murid pun tersentak dan terdiam. Sang guru pun mulai menjelaskan bahwa dosa-dosa terhadap orang lain sesungguhnya adalah dosa terhadap Tuhan. Semua itu bau bagi-Nya.

Oleh karena itu, bertobatlah! Jadilah bau yang harum dari/ bagi Kristus (band. II Korintus 2:15-16) dan persembahkanlah tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus, dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati (band. Roma 12:1).

(Catatan khotbah BEREAN; Pembicara: Harliem Salim; Minggu, 5 April 2009)

Tidak ada komentar: