Kamis, 12 Maret 2009

THE HISTORICAL BOOKS

Dapat dibayangkan apa jadinya jika alkitab hanya berisi tentang prosa, puisi, mazmur, atau statement-statement kebenaran seperti amsal. Tanpa sejarah. Tanpa tanggal, tahun, jumlah, nomor, nama, atau yang lain yang historical. Tidak lengkap, bukan? Manusia pasti bertanya-tanya tentang asal-usul, sejarah, data, fakta, dan lain-lain. Mengapa demikian? Karena manusia butuh akan hal-hal tersebut.

Manusia punya kebutuhan akan bukti atau fakta seperti halnya juga membutuhkan hal-hal yang emosional atau relasional.

Untuk memperjelas kebenaran ini, mari pelajari sedikit tentang Personality Plus yang menjelaskan tentang 4 (empat) jenis kepribadian manusia ditinjau dari psikologi atau filsafat. Manusia dapat digolongkan atau dikategorikan ke dalam salah satu dari 4 jenis kepribadian yaitu Sanguinis, Plegmatic, Melankolis dan Koleris. Dua jenis pertama cenderung tertarik atau menaruh perhatiannya terhadap hal-hal yang emosional dan relasional. Sedangkan dua jenis yang terakhir cenderung tertarik atau menaruh perhatiannya kepada fakta, logika dan rasio.

Terlepas dari benar atau salah pendapat tersebut, Alkitab PL yang terdiri dari The Pentateuch, Historical Books, The Poetical Books, The Major Prophets dan The Minor Prophets memang dapat memenuhi kebutuhan manusia secara fakta, bukti, rasio, emosi, dan relasi.

Di samping itu, manusia terbukti sangat efektif melangkah ke masa depan dengan cara belajar dari sejarah. Dari sana, mereka bisa belajar dari masa lalu. Tentang kemenangan dan kekalahan. Tentang keberhasilan dan kegagalan.

Di dalam bidang kepemimpinan, mengetahui sejarah berarti juga mengenali serah terima tongkat estafet kepemimpinan. Sejarah tentang kepemimpinan Kristen di masa lalu dapat dijadikan pelajaran bagi kepemimpinan Kristen di zaman modern. Bahwa pemimpin adalah pelayan, bukan otoriter, bukan penguasa yang menyalahgunakan kekuasaan. Pemimpin adalah hamba Allah yang mengabdi kepada Allah, yang memimpin berdasarkan prinsip, nilai-nilai Alkitab dan Roh Kudus.

Melalui sejarah, manusia dapat mengetahui tentang asal-usul, kronologi atau sistematika. Sebaliknya tanpa itu manusia pasti akan bertanya-tanya. Dari sejarah orang Kristen dapat belajar tentang konsistensi Allah. Ia adalah sama dari dulu hingga sekarang. Penyertaan-Nya. Kesetiaan-Nya. Bagaimana Ia memegang janji-janji-Nya. Ia dapat dipercaya. Ia dapat dijadikan tempat untuk bergantung dan bersandar.

Allah pun menggunakan sejarah. Ia menyebut diri-Nya kepada Musa sebagai Allah Abraham, Isak dan Yakub. Rasul-rasul dan murid-murid di abad pertama pun demikian. Mereka sering menggunakan sejarah perjanjian lama untuk mengajarkan kebenaran Allah. Paulus misalnya, ia mengingatkan, merujuk dan menyebutkan tentang Adam, Abraham, tentang bangsa Israel yang keluar dari Mesir, mengembara di padang gurun, dan lain sebagainya untuk menjelaskan pesan dan kehendak Allah.

Selain itu sejarah juga penting untuk menemukan otentisitas dan fakta. Dan lagi, penyataan, kerja, kuasa, dan kasih Allah juga dapat ditemukan melalui sejarah yang tertulis di Kitab Suci.

Berikut ini adalah ringkasan isi Historical Books yang terdiri dari: Yosua, Hakim-Hakim, Rut, 1 & 2 Samuel, 1 & 2 Raja-Raja, 1 & 2 Tawarikh, Ezra, Nehemiah, dan Ester. Semuanya berisi tentang sejarah sejak Yosua menerima tongkat estafet dari Musa untuk memimpin bangsa Israel. Di kitab Yosua dikisahkan tentang perjuangan bangsa Israel melawan bangsa-bangsa lain dari menuju tanah Kanaan hingga tiba di sana.

Allah memberi petunjuk atau panduan kepada Yosua yang tampaknya tidak sama seperti cara atau strategi perang pada umumnya. Allah menekankan kepada Yosua agar ia membaca Kitab Suci dengan tekun, konsisten dan teliti. Agar ia berhati -hati mengikutinya. Jangan menyimpang ke kanan atau ke kiri maka Yosua dan bangsa Israel yang dipimpinnya akan menang seperti yang dijanjikan oleh Tuhan.

Demikian pula ketika berperang melawan bangsa Yerikho, Allah menyuruh Yosua mengelilingi tembok satu kali selama 6 hari dan 7 kali pada hari yang ke tujuh. Bersama dengan 7 (tujuh) imam yang meniup sangkakala di depan tabut Tuhan setiap hari dan pada hitungan terakhir bangsa Israel bersorak secara serentak bersama-sama. di depan tabut Tuhan.

Sedangkan Hakim-Hakim adalah tentang perjuangan yang belum berakhir di tanah Kanaan. Karena di sana masih terdapat bangsa-bangsa lain yang tidak percaya kepada Tuhan tetapi kepada berhala atau dewa-dewa. Hakim-hakim adalah juga tentang pasang surutnya kerohanian dan pasang surutnya kepemimpinan. Saat Allah menghadirkan pemimpin, situasi kondisi berubah menjadi lebih kondusif. Bangsa Israel di-ingatkan untuk kembali kepada Tuhan. Tetapi ketika tidak ada pemimpin, bangsa Israel pun berubah menjadi seperti bangsa lain di sekiling mereka yang percaya dan menyembah berhala dan dewa-dewa. Melalui kitab Hakim-Hakim dapat ditemukan kesetiaan Tuhan terhadap umat-Nya. Perhatian dan kepedulian-Nya terhadap kepemimpinan. Ia mengangkat atau menghadirkan pemimpin demi pemimpn yaitu hakim-hakim dari waktu ke waktu.

Mengenai Rut, di injil Matius tercatat bahwa Rut adalah nenek moyang Yesus. Kesetiaan, ketulusan, dan pengabdiannya sangat membanggakan dan inspirasional teristimewa bagi kaum wanita.

1 & 2 Samuel berisi tentang imam Eli dan anak-anaknya yang korup. Allah menggantikan dia dengan Samuel. Demikian pula setelah Allah meng-iya-kan bangsa Israel yang meminta agar diberikan raja melalui Samuel, terdapat raja Saul yang korup yang akhirnya digantikan oleh raja Daud.

1 Raja-Raja sampai dengan 2 Tawarikh berisi tentang raja-raja dan kerajaan-kerajaan di sepanjang sejarah bangsa Israel. Mereka kalah dan menang. Kalah saat tidak percaya, tidak patuh, dan tidak bersandar kepada Tuhan. Dan menang pada waktu mereka taat, tunduk dan mengandalkan Dia. Pesan, penyertaan, perlindungan dan kuasa Tuhan disampaikan Allah melalui nabi-nabi seperti Natan, Yesaya, Yeremia, Yehezkiel, Elia, dan Elisa.

Bagaimana dengan Ezra dan Nehemia? Ezra adalah tentang pembangunan kembali Bait Allah oleh remnant yaitu orang-orang yang kembali dari pembuangan. Sedangkan Nehemia adalah tentang pembangunan kembali Tembok Yerusalem. Secara fisik, Bait Allah dan Tembok Yerusalem didirikan atau dibangun kembali tetapi secara rohani bangsa Israel dibangun kembali kepercayaan dan hubungannya kepada Allah Yahweh.

Dan yang terakhir adalah Ester yang adalah perjuangan dan kemenangan di keheningan, di balik layar. Tanpa memperdengarkan nama Tuhan secara eksplisit. Bukan dengan tentara atau pasukan. Bukan dengan pria yang kuat dan gagah perkasa seperti Simson. Tetapi melalui seorang wanita yang cantik paras dan hatinya di hadapan Tuhan, Allah berpihak dan memenangkan umat-Nya.



2 komentar:

Ricky Suhendratmono mengatakan...

Neak ini sa-te (saat teduh) kamu?
wah asik ya ,sate kamu..
gimana kabar kamu?
maksutnya keadaan kamu?
email saya neak...
ricky suhendratmono /anak ibu elis surabaya...
ayo yang masih JKPN mision team pertama di Jakarta Pasti kamu kenal saya..

Ricky Suhendratmono mengatakan...

Neak ini sa-te (saat teduh) kamu?
wah asik ya ,sate kamu..
gimana kabar kamu?
maksutnya keadaan kamu?
email saya neak...
ricky suhendratmono /anak ibu elis surabaya...
ayo yang masih JKPN mision team pertama di Jakarta Pasti kamu kenal saya..