Seperti sebutannya The Major Prophet, Yesaya, Yeremia, Yehezkiel dan Daniel sungguh layak disebut sebagai nabi besar. Bukan saja karena Kitab nya yang tebal dan terdiri dari pasal yang cukup banyak jumlahnya tetapi juga karena pengorbanan, kepatuhan, kerelaan, kemegahan dan keagungan mereka sebagai nabi sangat-sangat mengagumkan.
Mereka bukan saja menyampaikan pesan Tuhan tetapi pengabdian dan ketaatan para nabi tersebut terhadap Dia sangat amat besar. Tidak jarang nyawa mereka terancam mati. Contohnya Daniel yang dimasukkan ke dalam gua singa. Dan teman-temannya yang dimasukkan ke tempat perapian tetapi tidak mati. Bahkan yang sangat mencengangkan adalah bahwa jumlah mereka bertambah 1 (satu) di dalam sana. Seolah menunjukkan penyertaan Tuhan di masa yang sulit dan tempat yang mengancam.
Mari perhatikan kitab-kitab The Major Prophets. Pertama adalah Kitab Yesaya yang terdiri dari 66 pasal. Kitab tersebut berisi banyak tentang Mesias. Nubuat-nubuat tentang Dia di sana digenapi di dalam diri Yesus. Contohnya, bahwa Yesus akan lahir dari rahim perawan yaitu Maria. Bahwa Ia akan mengalami sengsara dan penderitaan bahkan mati di atas kayu salib.
Kemudian Kitab Yeremia yang terdiri dari 52 pasal plus 5 pasal di Ratapan. Di sana tercatat bahwa Yeremia dipilih ketika ia masih sangat muda. Ia adalah nabi yang sangat tabah. Bertahun-tahun berkhotbah di pintu gerbang Yerusalem tetapi tidak seorang pun dari bangsa Israel yang bertobat dan mendengarkannya kecuali Barukh. Pernah satu kali ia menuliskan pesan Tuhan dengan bantuan Barukh asistennya dan menyampaikannya kepada Raja tetapi tulisan tersebut dimusnahkan. Selanjutnya Tuhan menuliskannya kembali melalui Yeremia dan Barukh. Tulisan yang sama persis seperti semula bahkan ditambah dengan penekanan yang lebih teguh dan lebih sungguh.
Melalui kisah ini dapat diperoleh kebenaran bahwa firman Allah tidak akan pernah lenyap (band. Matius 24:35). Tulisan-tulisan di Kitab Yeremia menggambarkan jelas tentang kebenaran dan kuasa Firman-Nya. Tentang bagaimana ia dituliskan dan tentang bagaimana ia akan tetap selalu eksis dan (sekali lagi) tidak akan pernah dapat lenyap. Karena Ia menjaga dan melindunginya.
Kebenaran ini dapat dijadikan dasar bahwa di zaman modern pun Alkitab tidak akan pernah lenyap atau musnah. Meski banyak orang menentangnya bahkan pernah mencoba memusnahkannya. Sejarah mencatat fakta tersebut. Alkitab dibakar. Orang yang menerjemahkannya digantung dan dibunuh. Alkitab di-nilai salah isinya. Diputarbalikkan. Sejarahnya, isinya dan sebagainya. Tetapi tetap saja masih eksis hingga saat ini. Ia adalah buku yang paling banyak dicetak dan direproduksi dan paling banyak diterjemahkan ke dalam berbagai macam bahasa termasuk bahasa-bahasa suku atau daerah.
Sedangkan Ratapan berisi tentang ungkapan tangis, air mata dan dukacita terhadap bangsa Israel. Seperti namanya kitab tersebut berisi tentang keadaan bangsa pilihan Tuhan yang sangat menyedihkan dan mengenaskan. Kekalahan, penindasan, sengsara dan penderitaan yang tak kunjung habis menghujam bangsa tersebut. Dan, kedegilan, ketidakpatuhan, kekerasan hati, pembangkangan dari bangsa tersebut adalah latarbelakang dari tulisan ini.
Bagaimana dengan Kitab Yehezkiel? Ia terdiri dari 48 pasal. Di kitab tersebut digambarkan tentang bagaimana seorang nabi yaitu Yehezkiel menelan gulungan kitab yang terasa manis di lidah tetapi panas membara di dalam hati. Suatu gambaran yang serupa tentang orang Kristen atau umat Tuhan yang merasakan kebaikan Allah melalui firman-Nya (band. Mazmur 34:9) dan Roh Kudus yang bekerja di dalam hati orang yang percaya. Mereka terdorong, termotivasi dengan kebenaran firman Tuhan, penuh sukacita dan semangat di dalam hati untuk memberitakannya.
Yehezkiel juga terkenal dengan kepatuhannya terhadap Tuhan. Bagaimana ia berlaku, bertingkah atau bertindak seperti orang bodoh. Bergaul dengan kotoran manusia. Menumpukan berat badannya ke salah satu lengan di atas tanah dan sebaliknya dengan lengan yang lain dan seterusnya hanya demi menyampaikan pesan Tuhan.
Dan yang terakhir adalah Daniel yang terdiri dari 12 pasal yang berisi tentang penglihatan-penglihatan dan nubuat-nubuat. Beberapa golongan Kristen tertentu biasanya merujuk ke ayat-ayat di dalam Kitab tersebut untuk menjelaskan tentang penggenapannya di zaman ini.
Mengenai background-nya tulisan-tulisan di Kitab Yesaya, Yeremia, dan Ratapan, dan Yehezkiel ada di Kitab Raja-Raja dan Tawarikh. Sedangkan Daniel ada di zaman Raja Nebukadnezar, Raja Belsyazar, Raja Darius, dan pemerintahan Koresh, raja orang Persia. Yesaya dan Yeremia di kerajaan Yudea. Tetapi Yehezkiel dan Daniel di Kerajaan Babel. Tahun-tahunnya adalah sebagai berikut Yesaya: 701 and 681 SM; Yeremia adalah 630 and 580 SM; Ratapan: 586 and 575 SM, dan Yehezkiel 593 and 565 SM. Sedangkan Daniel adalah 540 and 530 SM.
Mereka bukan saja menyampaikan pesan Tuhan tetapi pengabdian dan ketaatan para nabi tersebut terhadap Dia sangat amat besar. Tidak jarang nyawa mereka terancam mati. Contohnya Daniel yang dimasukkan ke dalam gua singa. Dan teman-temannya yang dimasukkan ke tempat perapian tetapi tidak mati. Bahkan yang sangat mencengangkan adalah bahwa jumlah mereka bertambah 1 (satu) di dalam sana. Seolah menunjukkan penyertaan Tuhan di masa yang sulit dan tempat yang mengancam.
Mari perhatikan kitab-kitab The Major Prophets. Pertama adalah Kitab Yesaya yang terdiri dari 66 pasal. Kitab tersebut berisi banyak tentang Mesias. Nubuat-nubuat tentang Dia di sana digenapi di dalam diri Yesus. Contohnya, bahwa Yesus akan lahir dari rahim perawan yaitu Maria. Bahwa Ia akan mengalami sengsara dan penderitaan bahkan mati di atas kayu salib.
Kemudian Kitab Yeremia yang terdiri dari 52 pasal plus 5 pasal di Ratapan. Di sana tercatat bahwa Yeremia dipilih ketika ia masih sangat muda. Ia adalah nabi yang sangat tabah. Bertahun-tahun berkhotbah di pintu gerbang Yerusalem tetapi tidak seorang pun dari bangsa Israel yang bertobat dan mendengarkannya kecuali Barukh. Pernah satu kali ia menuliskan pesan Tuhan dengan bantuan Barukh asistennya dan menyampaikannya kepada Raja tetapi tulisan tersebut dimusnahkan. Selanjutnya Tuhan menuliskannya kembali melalui Yeremia dan Barukh. Tulisan yang sama persis seperti semula bahkan ditambah dengan penekanan yang lebih teguh dan lebih sungguh.
Melalui kisah ini dapat diperoleh kebenaran bahwa firman Allah tidak akan pernah lenyap (band. Matius 24:35). Tulisan-tulisan di Kitab Yeremia menggambarkan jelas tentang kebenaran dan kuasa Firman-Nya. Tentang bagaimana ia dituliskan dan tentang bagaimana ia akan tetap selalu eksis dan (sekali lagi) tidak akan pernah dapat lenyap. Karena Ia menjaga dan melindunginya.
Kebenaran ini dapat dijadikan dasar bahwa di zaman modern pun Alkitab tidak akan pernah lenyap atau musnah. Meski banyak orang menentangnya bahkan pernah mencoba memusnahkannya. Sejarah mencatat fakta tersebut. Alkitab dibakar. Orang yang menerjemahkannya digantung dan dibunuh. Alkitab di-nilai salah isinya. Diputarbalikkan. Sejarahnya, isinya dan sebagainya. Tetapi tetap saja masih eksis hingga saat ini. Ia adalah buku yang paling banyak dicetak dan direproduksi dan paling banyak diterjemahkan ke dalam berbagai macam bahasa termasuk bahasa-bahasa suku atau daerah.
Sedangkan Ratapan berisi tentang ungkapan tangis, air mata dan dukacita terhadap bangsa Israel. Seperti namanya kitab tersebut berisi tentang keadaan bangsa pilihan Tuhan yang sangat menyedihkan dan mengenaskan. Kekalahan, penindasan, sengsara dan penderitaan yang tak kunjung habis menghujam bangsa tersebut. Dan, kedegilan, ketidakpatuhan, kekerasan hati, pembangkangan dari bangsa tersebut adalah latarbelakang dari tulisan ini.
Bagaimana dengan Kitab Yehezkiel? Ia terdiri dari 48 pasal. Di kitab tersebut digambarkan tentang bagaimana seorang nabi yaitu Yehezkiel menelan gulungan kitab yang terasa manis di lidah tetapi panas membara di dalam hati. Suatu gambaran yang serupa tentang orang Kristen atau umat Tuhan yang merasakan kebaikan Allah melalui firman-Nya (band. Mazmur 34:9) dan Roh Kudus yang bekerja di dalam hati orang yang percaya. Mereka terdorong, termotivasi dengan kebenaran firman Tuhan, penuh sukacita dan semangat di dalam hati untuk memberitakannya.
Yehezkiel juga terkenal dengan kepatuhannya terhadap Tuhan. Bagaimana ia berlaku, bertingkah atau bertindak seperti orang bodoh. Bergaul dengan kotoran manusia. Menumpukan berat badannya ke salah satu lengan di atas tanah dan sebaliknya dengan lengan yang lain dan seterusnya hanya demi menyampaikan pesan Tuhan.
Dan yang terakhir adalah Daniel yang terdiri dari 12 pasal yang berisi tentang penglihatan-penglihatan dan nubuat-nubuat. Beberapa golongan Kristen tertentu biasanya merujuk ke ayat-ayat di dalam Kitab tersebut untuk menjelaskan tentang penggenapannya di zaman ini.
Mengenai background-nya tulisan-tulisan di Kitab Yesaya, Yeremia, dan Ratapan, dan Yehezkiel ada di Kitab Raja-Raja dan Tawarikh. Sedangkan Daniel ada di zaman Raja Nebukadnezar, Raja Belsyazar, Raja Darius, dan pemerintahan Koresh, raja orang Persia. Yesaya dan Yeremia di kerajaan Yudea. Tetapi Yehezkiel dan Daniel di Kerajaan Babel. Tahun-tahunnya adalah sebagai berikut Yesaya: 701 and 681 SM; Yeremia adalah 630 and 580 SM; Ratapan: 586 and 575 SM, dan Yehezkiel 593 and 565 SM. Sedangkan Daniel adalah 540 and 530 SM.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar