Jumat, 02 Januari 2009

Santa Claus dan Robin Hood

Minggu, 20 Desember 2008

Bacaan: Lukas 11:11-13

11:11 Bapa manakah di antara kamu, jika anaknya minta ikan dari padanya, akan memberikan ular kepada anaknya itu ganti ikan?
11:12 Atau, jika ia minta telur, akan memberikan kepadanya kalajengking?
11:13 Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya.”

Apakah Santa Claus selamat? Akankah ia masuk ke surga? Bagaimana dengan Robin Hood? Akankah ia ke sorga atau ke neraka? Bukankah mereka adalah orang-orang yang baik? Apakah yang manusia katakan tentang orang-orang yang baik dan apakah yang Yesus katakan tentang hal tersebut?

Bacalah dan perhatikanlah Lukas 18:18-19 berikut ini:

18:18 Ada seorang pemimpin bertanya kepada Yesus, katanya: ”Guru yang baik, apa yang harus aku perbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?”
18:19 Jawab Yesus: ”Mengapa kau katakan Aku baik? Tak seorang pun yang baik selain dari pada Allah saja

Menurut Yesus, hanya Allah saja yang baik. Yesus bertanya “Mengapa kau katakan Aku baik?” adalah untuk menegaskan kepada pemuda kaya tentang siapa yang ia lihat di hadapannya saat itu. Dengan kata lain, Yesus ingin bertanya kepada pemuda itu apakah ia tahu tentang siapa Diri-Nya? Apakah ia telah melihat-Nya meski masih samar di matanya? Ia adalah Allah yang berinkarnasi menjadi manusia. Ia-lah satu-satunya pribadi yang baik. Di samping itu, Yesus juga menghindari pandangan bahwa Diri-Nya hanyalah orang berdosa yang berbuat baik seperti banyak orang yang lain. Melainkan Ia adalah Allah satu-satunya pribadi yang baik dan sumber segala kebaikan dan kebenaran.

Menurut pandangan umum, orang baik biasanya juga dianggap sebagai orang benar. Suatu penilaian yang sentimental dan subyektif terhadap orang yang telah berjasa atau memberikan sesuatu kepada sesamanya. Meski kadangkala keduanya dapat menyatu atau bertukar tempat, istilah “baik” dan “benar” mempunyai perbedaan mendasar. Istilah “baik” biasanya berlaku atau digunakan antar manusia. Sedangkan istilah “benar” biasanya berlaku atau digunakan antara manusia dan Tuhan atau antara manusia dengan hukum. Kesimpulannya, orang baik tidak sama dengan orang benar.

Orang benar adalah orang yang melakukan kehendak Allah dengan sempurna. Sedangkan orang yang tidak benar atau orang berdosa adalah orang-orang yang gagal melakukan kehendak Allah dengan sempurna. Jadi, jika demikian adakah orang yang benar? Atau, siapakah orang yang benar? Tidak ada. Tidak seorang pun (band. Roma 3:23). Bagaimana dengan orang baik? Adakah satu orang saja di mata Tuhan? Tidak ada kecuali Allah yaitu Diri-Nya.

Yesus biasanya menggunakan istilah “orang berdosa” dan “orang yang benar atau yang tidak berdosa” bukan “orang baik” dan “orang yang tidak baik”. Karena menurut Yesus, orang yang berdosa dapat berbuat baik (band. Luk 11:13). Bahkan Ia menyatakan bahwa orang yang jahat tahu memberi pemberian yang baik. Kebenaran tentang hal ini dapat ditemukan di dalam kelompok pencuri, perampok, penjahat atau mafia. Mereka bekerjasama, berjuang, melindungi dan saling menolong terhadap kejaran lawan atau polisi. Persaudaraan atau persahabatan antar penjahat atau mafia sangat akrab dan setia sehingga menginspirasi produser-produser di Holywood untuk mem-film-kannya. Tetapi, apakah pencuri, perampok, penjahat atau mafia adalah orang benar? Tentu saja tidak bukan?

Alkitab menggunakan istilah-istilah berikut ini sebagai sebutan ganti terhadap orang yang benar atau orang-orang yang diselamatkan:
1. Orang yang dibenarkan
2. Orang yang dikuduskan
3. Orang yang beriman
4. Orang yang percaya
5. Orang yang patuh
6. Orang yang setia kepada-Nya
7. Orang yang beroleh kasih karunia
8. Orang yang melakukan kehendak Allah
9. Kristen atau Murid Kristus
10. Dan lain-lain yang mengandung arti bahwa manusia merespon penyataan, panggilan dan kehendak Allah dengan percaya, patuh, tunduk, taat, setia, dengan bertobat dan meninggalkan dosa-dosanya.

Dari istilah-istilah barusan dapat ditemukan arti yang implisit bahwa, benar atau tidak, atau, selamat atau tidaknya manusia juga ditentukan oleh respon mereka terhadap Allah. Apakah manusia percaya kepada-Nya? Apakah manusia beriman? Apakah manusia patuh kepada-Nya? Bertobat dari dosa-dosanya? Apakah manusia setia kepada-Nya? Di samping itu, keselamatan juga adalah pertolongan Allah terhadap manusia dari dosa melalui Kristus oleh kasih ke dalam hidup dengan tujuan kepada buah pertobatan. Dengan demikian manusia yang berdosa dibenarkan atau disebut “orang benar” dan beroleh keselamatan dari Allah.

Jadi, bagaimana dengan Robin Hood dan Santa Claus? Ah, tampaknya pertanyaan itu tidak lebih penting daripada pertanyaan ini:

"Apakah Anda dan saya merespon
panggilan, kehendak dan perintah Tuhan
dengan benar atau tidak?"


Doa:
Tuhan terima kasih atas pelajaran pagi ini. Mampukan hamba agar dapat senantiasa benar seturut dengan firman-Mu bukan yang lain. Di dalam nama Yesus Kristus. Amin.

1 komentar:

Anonymous mengatakan...

Tetapi tentang hari atau saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anak pun tidak, hanya Bapa saja." (Mark 13:32)

Ayat alkitab tidak menyata tentang Yesus tidak memberitahu soal hari kiamat, tapi jelas menyatakan dia tidak tahu . Maka persoalan timbul , apakah tiga tuhan sama darjatya? atau Sang bapa sahaja yang teragung memandang kan pengetahuan sang bapa melangkaui Yesus?

Yesus: "Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorangpun yang baik selain dari pada Allah (Sang bapa?) saja. (Mark 10:18)

Jelas Yesus bukan Allah dan tidak setanding Allah