Selasa, 22 Desember 2008
Bacaan: Gal 1:1, 11-12, 16-17
1:1 Dari Paulus, seorang rasul, bukan karena manusia, juga bukan oleh seorang manusia, melainkan oleh Yesus Kristus dan Allah, Bapa, yang telah membangkitkan Dia dari antara orang mati,
1:11 Sebab aku menegaskan kepadamu saudara-saudaraku, bahwa Injil yang kuberitakan itu bukanlah injil manusia.
1:12 Karena aku bukan menerimanya dari manusia, dan bukan manusia yang mengajarkannya kepadaku, tetapi aku menerimanya oleh penyataan Yesus Kristus.
1:16 …, supaya aku memberitakan Dia di antara bangsa-bangsa bukan Yahudi, maka sesaat pun aku tidak minta pertimbangan kepada manusia;
1:17 juga aku tidak pergi ke Yerusalem mendapatkan mereka yang telah menjadi rasul sebelum aku,…
Paulus menyebutkan kata “manusia” berulangkali di dalam suratnya kepada jemaat-jemaat di Galatia. Mengapa? Karena ia sedang mengadakan penekanan yang sangat serius tentang sumber atau asal usul pengajarannya.
Ada 2 (dua) .hal penting yang ditekankan Paulus di dalam suratnya kepada jemaat-jemaat di Galatia yakni sebagai berikut:
1. Kerasulan Paulus bukan diperoleh dari manusia, karena manusia atau oleh manusia tetapi dari Allah, karena Allah, dan oleh Allah saja.
2. Injil yang diberitakan atau diajarkan Paulus tidak berasal dari manusia, tidak berasal dari dirinya, atau pun juga dari rasul-rasul yang lain, tetapi oleh penyataan Yesus Kristus.
Sedangkan latar belakang surat Paulus kepada jemaat-jemaat di Galatia terdapat di Kisah Para Rasul pasal 15. Dari sana dapat ditemukan bahwa pada masa itu ada satu isu terbesar yang sedang dipersoalkan antara Paulus, Jemaat Galatia dan orang-orang Kristen mantan Farisi. Isu tersebut adalah bahwa orang-orang Kristen non Yahudi harus disunat untuk mendapatkan keselamatan. Jika tidak mereka tidak akan selamat.
Berbeda halnya dengan Paulus, orang-orang Kristen mantan Farisi itu menyampaikan pengajarannya berdasarkan opini atau mungkin berdasarkan interpretasi pribadi terhadap Alkitab Perjanjian Lama, sedang Paulus berdasarkan penyataan Yesus Kristus.
Di samping itu, kesungguhan pernyataan Paulus ditegaskan pula oleh hidupnya. Bacalah dan perhatikanlah sketsa hidup Paulus melalui kutipan ayat berikut ini:
Selanjutnya janganlah ada orang yang menyusahkan aku, karena pada tubuhku ada tanda-tanda milik Yesus (Gal 6:17).
Sebutan “tanda-tanda milik Yesus” sesungguhnya mewakili penderitaan, kesusahan dan perjuangan Paulus sebagai hamba Kristus. Maksud saya, sangat tidak mungkin ia mau menderita, ditolak, dihina, dikucilkan, diteror, dicambuk, disiksa, kelaparan, mengalami karam kapal, dipenjara, dan dipenggal kepalanya hanya untuk satu kebohongan. Sangat sukar dibayangkan bukan? Jika ternyata memang ia melakukan semua itu, alangkah bodohnya ia?
Apalagi, Paulus meninggalkan jabatannya sebagai orang Farisi, seorang Sanhendrin, murid dari guru terkemuka yaitu Gamaliel, dan berasal dari suku Benyamin. Bukannya dari seorang pengangguran atau pencundang tetapi ia sangat terpandang dan sangat dihormati sebelumnya. Sekali lagi, bukankah sangat sukar dipahami jika ia mau melakukan semua itu hanya untuk satu kebohongan?
Yang benar adalah ini: bahwa Paulus benar dan sungguh-sungguh telah dipilih Allah menjadi rasulnya dan memperoleh pengajaran dan pemberitaannya dari Dia bukan dari manusia.
Sebagai orang-orang Kristen, Anda dan saya patut mempunyai damai sejahtera di dalam hati karena pengajaran yang kita terima dari Paulus adalah berasal dari Allah bukan opini atau interpretasi subjektif, yang tidak powerful dan yang tidak dapat membawa atau menuntun Anda dan saya ke dalam kebenaran Allah yang sejati.
Jadi, marilah berpegang teguh dan setia kepada pengajaran dan pemberitaan Allah bukan manusia, bukan celebrities, atau yang lain atau malaikat sekalipun (band. Gal 1:8)
Doa:
Tuhan terima kasih atas pelajaran pagi ini. Mampukan hamba agar dapat senantiasa berpegang teguh terhadap pengajaran dan pemberitaan yang berasal dari Engkau bukan yang lain. Di dalam nama Yesus Kristus. Amin.
Bacaan: Gal 1:1, 11-12, 16-17
1:1 Dari Paulus, seorang rasul, bukan karena manusia, juga bukan oleh seorang manusia, melainkan oleh Yesus Kristus dan Allah, Bapa, yang telah membangkitkan Dia dari antara orang mati,
1:11 Sebab aku menegaskan kepadamu saudara-saudaraku, bahwa Injil yang kuberitakan itu bukanlah injil manusia.
1:12 Karena aku bukan menerimanya dari manusia, dan bukan manusia yang mengajarkannya kepadaku, tetapi aku menerimanya oleh penyataan Yesus Kristus.
1:16 …, supaya aku memberitakan Dia di antara bangsa-bangsa bukan Yahudi, maka sesaat pun aku tidak minta pertimbangan kepada manusia;
1:17 juga aku tidak pergi ke Yerusalem mendapatkan mereka yang telah menjadi rasul sebelum aku,…
Paulus menyebutkan kata “manusia” berulangkali di dalam suratnya kepada jemaat-jemaat di Galatia. Mengapa? Karena ia sedang mengadakan penekanan yang sangat serius tentang sumber atau asal usul pengajarannya.
Ada 2 (dua) .hal penting yang ditekankan Paulus di dalam suratnya kepada jemaat-jemaat di Galatia yakni sebagai berikut:
1. Kerasulan Paulus bukan diperoleh dari manusia, karena manusia atau oleh manusia tetapi dari Allah, karena Allah, dan oleh Allah saja.
2. Injil yang diberitakan atau diajarkan Paulus tidak berasal dari manusia, tidak berasal dari dirinya, atau pun juga dari rasul-rasul yang lain, tetapi oleh penyataan Yesus Kristus.
Sedangkan latar belakang surat Paulus kepada jemaat-jemaat di Galatia terdapat di Kisah Para Rasul pasal 15. Dari sana dapat ditemukan bahwa pada masa itu ada satu isu terbesar yang sedang dipersoalkan antara Paulus, Jemaat Galatia dan orang-orang Kristen mantan Farisi. Isu tersebut adalah bahwa orang-orang Kristen non Yahudi harus disunat untuk mendapatkan keselamatan. Jika tidak mereka tidak akan selamat.
Berbeda halnya dengan Paulus, orang-orang Kristen mantan Farisi itu menyampaikan pengajarannya berdasarkan opini atau mungkin berdasarkan interpretasi pribadi terhadap Alkitab Perjanjian Lama, sedang Paulus berdasarkan penyataan Yesus Kristus.
Di samping itu, kesungguhan pernyataan Paulus ditegaskan pula oleh hidupnya. Bacalah dan perhatikanlah sketsa hidup Paulus melalui kutipan ayat berikut ini:
Selanjutnya janganlah ada orang yang menyusahkan aku, karena pada tubuhku ada tanda-tanda milik Yesus (Gal 6:17).
Sebutan “tanda-tanda milik Yesus” sesungguhnya mewakili penderitaan, kesusahan dan perjuangan Paulus sebagai hamba Kristus. Maksud saya, sangat tidak mungkin ia mau menderita, ditolak, dihina, dikucilkan, diteror, dicambuk, disiksa, kelaparan, mengalami karam kapal, dipenjara, dan dipenggal kepalanya hanya untuk satu kebohongan. Sangat sukar dibayangkan bukan? Jika ternyata memang ia melakukan semua itu, alangkah bodohnya ia?
Apalagi, Paulus meninggalkan jabatannya sebagai orang Farisi, seorang Sanhendrin, murid dari guru terkemuka yaitu Gamaliel, dan berasal dari suku Benyamin. Bukannya dari seorang pengangguran atau pencundang tetapi ia sangat terpandang dan sangat dihormati sebelumnya. Sekali lagi, bukankah sangat sukar dipahami jika ia mau melakukan semua itu hanya untuk satu kebohongan?
Yang benar adalah ini: bahwa Paulus benar dan sungguh-sungguh telah dipilih Allah menjadi rasulnya dan memperoleh pengajaran dan pemberitaannya dari Dia bukan dari manusia.
Sebagai orang-orang Kristen, Anda dan saya patut mempunyai damai sejahtera di dalam hati karena pengajaran yang kita terima dari Paulus adalah berasal dari Allah bukan opini atau interpretasi subjektif, yang tidak powerful dan yang tidak dapat membawa atau menuntun Anda dan saya ke dalam kebenaran Allah yang sejati.
Jadi, marilah berpegang teguh dan setia kepada pengajaran dan pemberitaan Allah bukan manusia, bukan celebrities, atau yang lain atau malaikat sekalipun (band. Gal 1:8)
Doa:
Tuhan terima kasih atas pelajaran pagi ini. Mampukan hamba agar dapat senantiasa berpegang teguh terhadap pengajaran dan pemberitaan yang berasal dari Engkau bukan yang lain. Di dalam nama Yesus Kristus. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar