Jumat, 16 Januari 2009

VISI ROHANI (Part 2)

Bacaan: Amsal 29:18

29:18 Bila tidak ada wahyu, menjadi liarlah rakyat. Berbahagialah orang yang berpegang pada hukum

Visi berkaitan erat dengan iman. Mengapa? Karena tidak mungkin seseorang ber-visi besar tanpa beriman. Demikian pula orang yang tidak mempunyai visi yang besar tidak membutuhkan iman. Mungkin sesuatu yang lain yang hebat tetapi bukan iman. Sesuatu seperti positive thinking mungkin? Semangat? Sugesti? Atau yang lain yang bukan iman? Mengapa bukan iman? Karena iman yang kecil seperti biji sesawi saja dapat menghasilkan keluarbiasaan. Mujizat!

Sadarkah Anda bahwa orang-orang Kristen sesungguhnya adalah orang yang bervisi besar dan beriman? Mengapa? Karena mereka bervisi bahwa suatu hari mereka akan berada di surga tinggal berbahagia bersama Tuhan di sana untuk selamanya. Bukankah itu visi yang besar? Bagi saya pribadi, visi yang sangat amat besar. Dengan kata lain, jika seorang Kristen tidak bervisi besar maka baik visi orang tersebut maupun kekristenannya patut dipertanyakan. Mungkin, ia bukanlah seorang Kristen yang beriman. Mungkin, apa yang ia sebut sebagai visi bukanlah visi tetapi hanya “rencana” yang dapat diprediksi, dijangkau dalam waktu relatif singkat secara natural.

Pernyataan ini mungkin menantang Anda bahkan mungkin menyinggung Anda. Tetapi firman bukanlah firman jika ia tidak mengajar Anda kebenaran sesungguhnya, tidak menyatakan kesalahan Anda, tidak memperbaiki kelakuan atau tidak mendidik Anda (band. 2 Tim 3:16-17).

Mari pelajari lebih jauh tentang iman. Ada 4 (empat) hal penting yang patut diketahui tentang iman:
1. Iman bukanlah positive thinking
Iman berdasar atas firman Allah sedangkan positive thinking berdasar atas manusia yaitu tujuan manusia, keinginan manusia, kekuatan dan kemampuan manusia.

2. Iman berdasar atas kekuatan Allah bukan manusia
Kekuatan Allah adalah alasan manusia untuk beriman terhadap hal-hal yang besar bagi mereka, yang mungkin sukar atau tidak terjangkau secara natural dengan mudah dalam waktu yang singkat.

Ditinjau dari percaya atau tidaknya manusia terhadap kekuatan dan kemampuan Allah, iman mempunyai 2 (dua) titik ekstrim yaitu:
• Tidak beriman
Orang yang tidak beriman tidak percaya kepada hal-hal yang bersifat supranatural. Dengan cara demikian mereka membatasi diri hanya kepada hal-hal yang mudah, yang dapat diprediksi, dan yang dapat dicapai secara natural saja.

• Terlalu beriman
Terlalu beriman mempunyai konotasi negatif yang pada hakikatnya sama dengan tidak beriman. Bedanya dengan tidak beriman, orang yang terlalu beriman menginginkan hal-hal yang berbeda dengan tujuan dan kehendak Allah.

Yakobus dan Yohanes ‘yang lama’ adalah contoh orang-orang yang terlalu beriman. Mereka pernah menawarkan 2 (dua) gagasan yang tampaknya sangat beriman tetapi sesungguhnya sangat tidak beriman. Gagasan pertama, kedua putra Zebedeus itu percaya bahwa Allah dapat menurunkan api turun dari langit untuk membinasakan orang Samaria yang tidak menyambut dan menerima Yesus (band. Luk 9:54). Dan gagasan yang kedua, Yohanes dan Yakobus percaya bahwa Yesus akan ditinggikan atau dipermuliakan sehingga mereka akan ditempatkan di sebelah kiri dan kanan Yesus (Markus 10:35).

Keduanya tampak sangat beriman tetapi tidak sesuai dengan tujuan dan kehendak Allah.

3. Iman bukan percaya kepada yang terlihat yang terjangkau secara natural tetapi spiritual
Berkaitan dengan point ke-2, iman adalah sikap hati terhadap hal-hal di luar prediksi, kemampuan atau jangkauan manusia secara umum.

4. Iman adalah keyakinan yang dihasilkan dari pendengaran terhadap firman Allah seutuhnya (band. Roma 10:14).
Iman juga diartikan sebagai pengajaran atau doktrin Alkitab yang utuh yang ada di dalam diri orang Kristen. Arti ini biasanya dipakai untuk menggambarkan orang yang tidak setia terhadap firman Allah yaitu “meninggalkan iman”. Atau, arti tersebut juga dipakai untuk menggambarkan orang yang setia terhadap firman yaitu “memelihara iman” yang berarti menjaga dan melindungi doktrin atau ajaran yang benar.

Anda tidak harus membaca setiap kata di Alkitab untuk dapat memperoleh iman seperti yang baru dijelaskan tadi tetapi Anda butuh mendapatkan pengajaran atau doktrin inti dari Alkitab secara utuh untuk dapat memperoleh iman tersebut. Pernyataan ini tidak berarti bahwa bagi Anda tidak ada gunanya lagi membaca Alkitab, Anda dapat menutupnya dan kemudian membuangnya ke tong sampah. Tentu saja tidak. Pembacaan Alkitab lebih lanjut dapat berguna untuk pemeliharaan dan pertumbuhan iman Anda dari waktu ke waktu sehingga Anda akan semakin dewasa dan bertumbuh di dalam Tuhan.

Sudahkah Anda beriman? Jika belum, berdoalah agar Anda dimampukan Allah untuk mendapatkannya. Ber-imanlah kepada-Nya!

Doa:
Tuhan terima kasih atas pelajaran pagi ini. Mampukan hamba untuk mempunyai iman, menjaganya dan bertumbuh di dalamnya. Di dalam nama Yesus Kristus. Amin.


(diadaptasi dari Khotbah Pdt. Harliem Salim SEEING WITH NEW EYES, Minggu, 11 January 2009)

Available on CD, MP3 and DVD. Only in BEREAN PUBLICATION HOUSE (021 32726785 or naek@gkdi.org)


Tidak ada komentar: