Jumat, 13 November 2009

Menjadi Kristen yang Sejati (Bagian 3)

Di artikel sebelumnya, kita sudah mempelajari empat tanda atau ciri Kristen yang sejati yaitu bahwa mereka menyangkal diri dan memikul salib setiap hari, bahwa preferensi mereka adalah Kristus, bahwa mereka adalah orang-orang yang belajar menyerupai Kristus dan mereka bertumbuh dari waktu ke waktu.

Sekarang kita sampai kepada tanda yang kelima yaitu bahwa Kristen yang Sejati adalah orang yang rela menderita bersama dengan Kristus. Matius pasal 10 ayat 24 sampai 25 mengatakan:

”Seorang murid tidak lebih dari pada gurunya, atau seorang hamba dari pada tuannya. Cukuplah bagi seorang murid jika ia menjadi sama seperti gurunya dan bagi seorang hamba jika ia menjadi sama seperti tuannya. Jika tuan rumah disebut Beelzebul, apalagi seisi rumahnya.”

Dengan kata lain, jika seseorang, kelompok, golongan, atau suatu bangsa menolak Kristus, tidak menyukaiNya, tidak menghormati atau menghargaiNya, maka murid-muridNya pun akan mengalami hal yang sama. Mereka juga tidak akan dihormati atau dihargai. Seperti halnya seorang hamba yang tinggal di rumah seorang tuan. Jika tuannya disebut “Beelzebul”, maka hamba tersebut tentu saja akan disebut hamba Beelzebul atau semacamnya.

Sejarah mencatat bahwa penganiayaan-penganiayaan terhadap orang-orang Kristen memang terjadi di berbagai belahan dunia di sepanjang masa. Sejak zaman para rasul, zaman ini, dan di masa yang akan datang. Jumlahnya pun dapat mencapai jutaan jiwa per wilayah per masa penganiayaan. Contohnya di Uni Soviet ada terdapat lebih dari 21 juta korban jiwa, di Sudan lebih dari 1,5 juta jiwa, di Anatolia, Syria dan Mesopotamia sekitar 1,5 juta jiwa. Saya tidak dapat menuliskannya satu per satu karena catatannya yang relatif banyak*). Dan bahkan, lebih daripada itu, di Matius pasal 24 ayat 21, Yesus berkata tentang siksaan di masa yang akan datang:

”Sebab pada masa itu akan terjadi siksaan yang dahsyat seperti yang belum terjadi sejak awal dunia sampai sekarang dan yang tidak akan terjadi lagi.”

Terhadap siapakah yang dimaksud dengan “siksaan yang dahsyat” tersebut? Wahyu pasal 6 ayat 9 mengatakan:”…aku (rasul Yohanes) melihat di bawah mezbah jiwa-jiwa mereka yang telah dibunuh oleh karena firman Allah dan oleh karena kesaksian yang mereka miliki.” Dengan kata lain, siksaan yang dahsyat tersebut adalah terhadap orang-orang Kristen.

Anda mungkin bertanya, apakah alasannya sehingga orang-orang Kristen mengalami hal semacam itu? Yohanes 15 ayat 25 mengatakan:”…mereka membenci Aku tanpa alasan.” Ayat 18 mengatakan:”Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu.” Ayat 21:”…semuanya itu akan mereka lakukan terhadap kamu karena namaKu…” Di Yohanes 17 ayat 15, Yesus berkata bahwa murid-muridNya bukan dari dunia, sama seperti Dia bukan dari dunia. Dengan kata lain, alasan mengapa orang-orang Kristen disiksa dan dianiaya adalah hanya karena Kristus bukan yang lain.

Saya percaya bahwa Yesus tidak bertujuan untuk menakut-nakuti atau mengkondisikan orang-orang Kristen di dalam perasaan atau suasana hati yang takut. Tetapi justru untuk memersiapkan hati mereka supaya tidak takut, kecewa, dan menolak Dia (band. Mat 10:26,28,31; Yoh 16:1).

Yesus berkata:”…janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka.” (lih. Mat 10:28).

Tanda atau ciri yang ke-enam dari orang Kristen yang sejati adalah “tidak malu”. Di dalam hal apa? Di dalam mengakui Kristus di depan manusia. Orang Kristen yang sejati tidak akan malu mengakui Kristus. Mereka tidak akan menyembunyikan kekristenan mereka. Mereka tidak bersikap seperti bunglon, tidak bermuka dua, tidak hanya rohani di dalam ruang atau gedung gereja atau saat kebaktian saja tetapi di manapun mereka berada di setiap waktu. Matius pasal 5 ayat 14 sampai 16 mengatakan:

"Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu. Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.”

Ayat ini semakin memperjelas dan meng-konfirmasi bahwa orang Kristen semestinya tidak malu terhadap Kristus.

Tanda atau ciri yang ketujuh dari orang Kristen yang sejati adalah berserah total kepada Kristus. Matius pasal 10 ayat 39 mengatakan:

”Barangsiapa mempertahankan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya.”

Ini adalah sebuah paradox. Paradox tentang hidup dan mati. Manusia pada umumnya memang selalu mengira bahwa hidup adalah upaya diri sendiri, untuk diri sendiri dan demi diri sendiri. Tetapi Yesus berkata bahwa setiap orang yang ingin memperoleh hidup, ia harus rela kehilangan nyawanya karena Dia. Dengan kata lain, mereka berserah total kepadaNya. Saya percaya bahwa manusia memang tidak akan pernah dapat memperoleh hidup tanpa Tuhan. Mereka tidak dapat mengupayakannya sendiri, untuk diri sendiri atau demi diri sendiri. Itulah sebabnya mengapa mereka layak kehilangan nyawa mereka karena Dia. Bagi Tuhan, tampaknya hal itu tidaklah berlebihan. Di Matius 16 ayat 26, Yesus memperjelas hal ini dengan mengatakan:

”Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?”

Dengan kata lain, Yesus berkata bahwa tidak ada lebih penting atau berharga di dalam hidup manusia selain hidup yang kekal. Tidak uang, karir, pekerjaan, usaha, bahkan seluruh dunia sekalipun. Keberhasilan atau kesuksesan memperoleh semuanya hal itu tidak dapat menggantikan hidup yang kekal yang jauh tak ternilai harganya.

Yesus menggambarkan kondisi dunia pada akhirnya adalah seperti berikut:

“…matahari akan menjadi gelap dan bulan tidak bercahaya dan bintang-bintang akan berjatuhan dari langit dan kuasa-kuasa langit akan goncang. Pada waktu itu akan tampak tanda Anak Manusia di langit dan semua bangsa di bumi akan meratap dan mereka akan melihat Anak Manusia itu datang di atas awan-awan di langit dengan segala kekuasaan dan kemuliaanNya. Dan Ia akan menyuruh keluar malaikat-malaikat-Nya dengan meniup sangkakala yang dahsyat bunyinya dan mereka akan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari keempat penjuru bumi, dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain.” (lih. Mat 24:29-30).

Melalui gambaran tentang akhir dunia tersebut, maka semestinya dapatlah kita memilih dan memutuskan dengan benar yaitu menjalani hidup dengan berserah total sepenuhnya kepada Kristus.

Jadi, tanda-tanda atau ciri Kristen yang sejati adalah bahwa mereka menyangkal diri dan memikul salib setiap hari, bahwa preferensi mereka adalah Kristus, mereka adalah orang-orang yang belajar menyerupai Kristus, mereka bertumbuh dari waktu ke waktu, rela menderita bersama dengan Kristus, tidak malu mengakui Dia di depan manusia atau publik, dan mereka berserah total sepenuhnya kepada Kristus.


(bersambung)


Related link: http://en.wikipedia.org/wiki/Persecution_of_Christians


Copyright © 2009 by Naek @ NEVER MISSING QUIET TIME
http://www.nevermissingqt.blogspot.com/


Tidak ada komentar: