Bacaan: Kolose 2:17
semuanya ini hanyalah bayangan dari apa yang harus datang, sedang wujudnya ialah Kristus.
Perjanjian Baru tidak lengkap tanpa Perjanjian Lama. Demikian pula Perjanjian Lama tanpa Perjanjian Baru adalah seperti bayangan tanpa wujud. Dengan kata lain keduanya tidak dapat dipisahkan.
Bayangkan saja apa jadinya Alkitab tanpa Kitab Kejadian? Tidak berlanjut, bukan? Tidak akan ada Kitab Keluaran sampai dengan Wahyu tanpa kitab pertama yang berisi tentang penciptaan dan kejatuhan manusia tersebut. Mengapa? Karena kejadian di Taman Eden adalah awal janji kedatangan Mesias dan keselamatan (band. Kej 3:15).
Meski tidak diketahui siapa penulisnya, Kitab Kejadian punya konfirmasi yang sangat kuat dari para nabi, bangsa Yahudi, para rasul, dan Yesus Kristus. Sehingga tidak ada alasan untuk tidak menerimanya sebagai bagian Kitab Suci. Seperti halnya Kitab Ibrani, Kitab Kejadian dikenali berdasarkan isi atau tulisannya. Dan sejumlah besar pakar Kristen atau Sejarah pun dengan jujur mengakui bahwa mereka tidak tahu siapa orang yang menulis kitab yang berumur ribuan tahun tersebut (1440-1400 SM) kecuali oleh Roh Kudus (band. II Pet 1: 20-21).
Bagaimana dengan Kitab yang lain dari Pentateukh? Kitab Keluaran sampai dengan Ulangan ditulis oleh Musa. Keluaran berisi tentang bangsa Israel yang bertambah banyak jumlahnya di Mesir dan keluar dari sana menuju Tanah Perjanjian. Imamat bertema seputar kekudusan dan penebusan dari dosa. Sedangkan Bilangan dan Ulangan berisi tentang perjalanan dan perjuangan menuju Tanah Perjanjian sebagai gambaran dari perjalanan dan perjuangan rohani di masa Perjanjian Baru.
Gambaran atau bayang-bayang dari wujud yang akan datang yaitu Kristus juga dirincikan seperti berikut di bawah ini:
1. Abraham dan Isak menggambarkan tentang Bapa yang mengaruniakan anak-Nya yang tunggal (band. Yohanes 3:16).
2. Di Pentateukh, Musa memimpin bangsa Israel keluar dari perbudakan di Mesir menuju Tanah Perjanjian. Di PB, Yesus memimpin manusia meninggalkan perbudakan dosa dan pergi keluar menuju keselamatan yaitu hidup yang kekal di Sorga.
3. Bangsa Israel menggambarkan tentang Jemaat Kristen atau pengikut Kristus.
4. Musa terancam mati ketika ia masih bayi. Yesus pun demikian oleh Raja Herodes.
5. Musa adalah Gembala. Yesus adalah Gembala (band. Yoh 10)
6. Di Pentateukh, Musa menaruh darah di depan pintu rumah bangsa Israel. Di PB, Yesus disalib, darah-Nya melindungi orang yang percaya dari hukuman yang akan datang.
7. Di Pentateukh, bangsa Israel menyeberang Laut Merah. Di PB: Baptisan orang yang bertobat di dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus (band. Mat 28:19-20; Kis 2:38).
8. Imam Harun mempersembahkan korban penghapus dosa. Yesus mempersembahkan diri-Nya sebagai Imam Besar dan Korban Penebus atau Penghapus Dosa.
9. Dan lain-lain.
Penggenapan Perjanjian Lama seperti tertulis di atas bukanlah di-interpretasikan secara subjektif oleh para rasul tetapi oleh penjelasan Yesus dan dorongan Roh Kudus (band. Luk 23:32; Kis 1:3; II Pet 1:20-21). Dengan demikian dapat disimpulkan lagi bahwa Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru adalah berasal dari Allah.
Semua ini menunjukkan betapa Allah bekerja dan berupaya menyelamatkan manusia. Ia berjanji dan menepati-Nya. Ia menyatakan bahwa Ia akan mengalahkan si jahat melalui keturunan Adam yaitu Kristus yang disebut dengan Anak Manusia. Karena Ia adalah Allah yang Maha Kuasa, Maha Bijaksana, Maha Kudus, Sabar dan Mengasihi manusia.
Dan setelah semuanya rampung ditulis, Kitab Pentateukh, Kitab-Kitab di PL dan PB menggambarkan hasil akhirnya yaitu Kristus sebagai Penebus dan Juruselamat manusia.
How ‘beautiful’ is the Mind of God (Romans 11:33)!
Doa:
Tuhan terima kasih atas pelajaran pagi ini. Mampukan hamba agar dapat senantiasa punya keyakinan yang dalam terhadap firman Engkau. Di dalam nama Yesus Kristus. Amin.
semuanya ini hanyalah bayangan dari apa yang harus datang, sedang wujudnya ialah Kristus.
Perjanjian Baru tidak lengkap tanpa Perjanjian Lama. Demikian pula Perjanjian Lama tanpa Perjanjian Baru adalah seperti bayangan tanpa wujud. Dengan kata lain keduanya tidak dapat dipisahkan.
Bayangkan saja apa jadinya Alkitab tanpa Kitab Kejadian? Tidak berlanjut, bukan? Tidak akan ada Kitab Keluaran sampai dengan Wahyu tanpa kitab pertama yang berisi tentang penciptaan dan kejatuhan manusia tersebut. Mengapa? Karena kejadian di Taman Eden adalah awal janji kedatangan Mesias dan keselamatan (band. Kej 3:15).
Meski tidak diketahui siapa penulisnya, Kitab Kejadian punya konfirmasi yang sangat kuat dari para nabi, bangsa Yahudi, para rasul, dan Yesus Kristus. Sehingga tidak ada alasan untuk tidak menerimanya sebagai bagian Kitab Suci. Seperti halnya Kitab Ibrani, Kitab Kejadian dikenali berdasarkan isi atau tulisannya. Dan sejumlah besar pakar Kristen atau Sejarah pun dengan jujur mengakui bahwa mereka tidak tahu siapa orang yang menulis kitab yang berumur ribuan tahun tersebut (1440-1400 SM) kecuali oleh Roh Kudus (band. II Pet 1: 20-21).
Bagaimana dengan Kitab yang lain dari Pentateukh? Kitab Keluaran sampai dengan Ulangan ditulis oleh Musa. Keluaran berisi tentang bangsa Israel yang bertambah banyak jumlahnya di Mesir dan keluar dari sana menuju Tanah Perjanjian. Imamat bertema seputar kekudusan dan penebusan dari dosa. Sedangkan Bilangan dan Ulangan berisi tentang perjalanan dan perjuangan menuju Tanah Perjanjian sebagai gambaran dari perjalanan dan perjuangan rohani di masa Perjanjian Baru.
Gambaran atau bayang-bayang dari wujud yang akan datang yaitu Kristus juga dirincikan seperti berikut di bawah ini:
1. Abraham dan Isak menggambarkan tentang Bapa yang mengaruniakan anak-Nya yang tunggal (band. Yohanes 3:16).
2. Di Pentateukh, Musa memimpin bangsa Israel keluar dari perbudakan di Mesir menuju Tanah Perjanjian. Di PB, Yesus memimpin manusia meninggalkan perbudakan dosa dan pergi keluar menuju keselamatan yaitu hidup yang kekal di Sorga.
3. Bangsa Israel menggambarkan tentang Jemaat Kristen atau pengikut Kristus.
4. Musa terancam mati ketika ia masih bayi. Yesus pun demikian oleh Raja Herodes.
5. Musa adalah Gembala. Yesus adalah Gembala (band. Yoh 10)
6. Di Pentateukh, Musa menaruh darah di depan pintu rumah bangsa Israel. Di PB, Yesus disalib, darah-Nya melindungi orang yang percaya dari hukuman yang akan datang.
7. Di Pentateukh, bangsa Israel menyeberang Laut Merah. Di PB: Baptisan orang yang bertobat di dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus (band. Mat 28:19-20; Kis 2:38).
8. Imam Harun mempersembahkan korban penghapus dosa. Yesus mempersembahkan diri-Nya sebagai Imam Besar dan Korban Penebus atau Penghapus Dosa.
9. Dan lain-lain.
Penggenapan Perjanjian Lama seperti tertulis di atas bukanlah di-interpretasikan secara subjektif oleh para rasul tetapi oleh penjelasan Yesus dan dorongan Roh Kudus (band. Luk 23:32; Kis 1:3; II Pet 1:20-21). Dengan demikian dapat disimpulkan lagi bahwa Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru adalah berasal dari Allah.
Semua ini menunjukkan betapa Allah bekerja dan berupaya menyelamatkan manusia. Ia berjanji dan menepati-Nya. Ia menyatakan bahwa Ia akan mengalahkan si jahat melalui keturunan Adam yaitu Kristus yang disebut dengan Anak Manusia. Karena Ia adalah Allah yang Maha Kuasa, Maha Bijaksana, Maha Kudus, Sabar dan Mengasihi manusia.
Dan setelah semuanya rampung ditulis, Kitab Pentateukh, Kitab-Kitab di PL dan PB menggambarkan hasil akhirnya yaitu Kristus sebagai Penebus dan Juruselamat manusia.
How ‘beautiful’ is the Mind of God (Romans 11:33)!
Doa:
Tuhan terima kasih atas pelajaran pagi ini. Mampukan hamba agar dapat senantiasa punya keyakinan yang dalam terhadap firman Engkau. Di dalam nama Yesus Kristus. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar