Sabtu, 14 Februari 2009

DOSA (Don’t Sin Again) Part 1

Ketika kata “dosa” disebutkan dalam perbincangan antar agama, tentunya manusia mempunyai kesamaan pandangan dalam banyak hal. Contohnya tidak setuju terhadap tindakan atau perbuatan kriminal yang keji dan tidak manusiawi seperti pembunuhan, pemerkosaan, pencurian, perampokan, dan semacamnya. Tetapi tidak sedikit pula perbedaan yang ada di antara mereka. Mengapa? Tentunya karena pengertian yang berbeda terhadap “dosa”.

Jika di dalam agama Islam, tidak melakukan aktifitas religius adalah dosa tetapi di dalam agama yang lain tidak demikian. Jika di dalam agama Islam adalah dosa jika tidak berdoa, tidak membayar zakat, tidak berpuasa di bulan Ramadan tanpa alasan, tidak naik Haji padahal mampu, tidak melindungi diri dari air seni, mengenakan emas (bagi pria), tidak berdoa di Jamaah atau berdoa sendiri tanpa suatu alasan, tidak sholat Jumat dengan persisten tanpa alasan. Tetapi, sekali lagi, tidak demikian halnya agama-agama yang lain.

Contohnya orang Kristen. Mereka percaya bahwa dosa berasal dari dalam hati. Dari sana timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan dan semacamnya. Dengan kata lain, tindakan atau perbuatan dosa adalah buah atau hasil dari hati atau keinginan yang jahat. Lebih jelas lagi, baca dan simaklah ayat Matius 5:28 berikut ini:

Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya.

Dengan demikian, bagi orang Kristen, penilaian jahat tidaknya seseorang dinilai lebih awal atau lebih jauh yaitu dari hati bukan semata dari tindakan atau perbuatannya saja.

Demikian pula ditinjau dari tingkat ketakutan “berbuat dosa”, orang Kristen dan orang Islam berbeda dibanding dengan agama-agama yang lain. Mereka punya potensi “takut” yang paling tinggi atau besar. Karena bagi mereka “berbuat dosa” adalah pelanggaran atau penentangan terhadap kehendak Allah yang dapat berakhir fatal yaitu “masuk neraka”. Tidak demikian halnya dengan agama Budha atau Hindu. Karena menurut mereka, “dosa” hanyalah sebuah tindakan yang salah, yang negative, atau ketidaktahuan. Akibatnya pun bukanlah neraka tetapi karma yaitu akibat yang setara atau setimpal dengan perbuatan yang dilakukan. Sesuatu seperti “teori sebab-akibat”. Contohnya: kemalasan mengakibatkan kemiskinan, kualitas hidup yang rendah, dan semacamnya.

Ada pula orang Kristen tertentu yang tidak percaya neraka seperti Saksi Yehovah. Bagi mereka, dosa tidak membawa manusia masuk ke sana ke dalam “api yang tak padam” tersebut. Melainkan, akan hilang lenyap bersama dengan orang yang berdosa. Sedang orang yang ke sorga berjumlah 144.000 orang saja dan yang lain yaitu yang diselamatkan akan dibangkitkan dan tinggal di bumi yang telah diperbaharui. Sedikit berbeda dengan agama Katolik. Bagi mereka, dosa yang tidak fatal tidak membawa manusia ke neraka tetapi ke purgatory atau api penyucian sebelum masuk ke sorga. Tetapi dosa yang fatal yaitu menolak dan menentang Allah akan berakibat fatal pula bagi yang melakukannya, yaitu, masuk ke dalam neraka.

Bagaimana dengan atheis? Masing-masing di antara mereka tidak punya pengertian yang jelas tentang “dosa”. Satu sama lain mempunyai pengertiannya sendiri-sendiri. Walau mungkin ada terdapat di antara mereka yang punya etika hidup tetapi tampaknya tidak akan lebih dari tingkatan itu bahkan mungkin tidak ber-etika atau bermoral sama sekali.

Tidak berarti pula bahwa orang Kristen adalah orang yang paling bermoral atau paling beretika. Karena tentu ada terdapat orang yang menyandang sebutan “Kristen” tetapi tidak tahu menahu sama sekali tentang “dosa” seperti yang dimaksud oleh Kitab Suci. Di samping itu, mengerti arti “dosa” secara intelektual dan meninggalkan dosa adalah dua hal yang berbeda.

Doa:
Tuhan terima kasih atas pelajaran pagi ini. Mampukan hamba agar dapat senantiasa melepaskan dosa, meninggalkan dan jauhinya. Di dalam nama Yesus Kristus. Amin.


Referensi: Wikipedia

Tidak ada komentar: