Siapa yang Terbesar di Kerajaan Sorga?
oleh Naek @ NMQT
Jambi, Minggu, 22 Mei 2011
Bacaan: Matius 20:20-28
Ibu Yakobus dan Yohanes meminta kepada Yesus posisi atau kedudukan di dalam KerajaanNya.
Background:
Orang muda yang kaya pergi dan meninggalkan Yesus.
Petrus bertanya apa yang akan kami peroleh?
Petrus akan diberikan kunci Kerajaan Sorga oleh Yesus, dan tidak lama setelah itu Yesus menegor Petrus. (Mat 16)
Murid-murid bertanya siapakah yang terbesar di antara mereka?
Padahal, Yesus baru saja memberikan perumpamaan tentang tuan pemilik kebun anggur dan pekerja-pekerjaNya, dan juga memberitahu bahwa Ia akan dianiaya, menderita, dan mati.
Yakobus dan Yohanes meminta Ibu mereka datang dan memohon kepada Yesus agar mereka berdua dapat memeroleh posisi yang tinggi yaitu di sebelah kiri dan kanan Yesus di dalam KerajaanNya. Mengapa?
Alasannya:
1. Mereka takut atau segan untuk melakukannya secara langsung seorang diri. Segan terhadap Yesus dan juga 10 murid yang lain.
2. Takut malu kalau ditolak.
3. Karena ibu mereka bersaudara dengan Maria Ibu Yesus. (Mat 27:56: Maria Magdalena, dan Maria Ibu Yakobus dan Yusuf, dan ibu anak-anak Zebedeus; Mark 15:40: Maria Magdalena, Maria Ibu Yakobus Muda dan Yoses, serta Salome; Yoh 19:25: ibuNya, saudara ibuNya,…, isteri Klopas dan Maria Magdalena.)
Ayat 22: Kami dapat. Seperti Petrus. Kenyataannya: Petrus menyangkal Yesus, dan mereka semua lari terbirit-birit.
Ayat 24: Sepuluh murid yang lain marah. Mengapa? Karena mereka juga sombong dan irihati.
Imajinasi atau gambaran mereka tentang Kerajaan Yesus adalah seperti kerajaan-kerajaan di dunia. Contoh: Romawi, dan lain-lain. Yesus pernah berkata kepada Pilatus bahwa KerajaanKu bukan dari dunia ini. Artinya, KerajaanKu tidak sama seperti kerajaan-kerajaan di dunia (duniawi).
Tidak sama dalam hal apa?:
1. Cara menjalankan. (band. Ayat 25)
2. Nilai-nilai (band. Ayat 25)
3. Kepemimpinan (Melayani)
4. Cara mendapatkan kemuliaan. (Rendah hati)
5. Dan lain-lain.
Arti kata:
Pelayan (diakonos): Asal kata bukan berasal dari kata atau istilah rohani tetapi sekuler. Artinya, pegawai rendahan atau pekerja yang melakukan pekerjaan-pekerjaan yang dianggap/ dinilai rendah. Contoh: Menyapu, cleaning service, office boy, dan lain sebagainya.
Hamba/ budak (doulos): Orang yang sudah dibeli dan tidak punya hak atas diri sendiri dan apapun juga. Melakukan saja kewajibannya dan apa yang harus atau semestinya ia lakukan. Tidak menuntut. Tidak berharap yang macam-macam. Kalau dikasi syukur, kalau nggak ya nggak apa-apa.
Contoh, dan inspirasi dari Yohanes Pembaptis yang disebut sebagai yang terbesar: Rendah hati. Ia merasa tidak layak bahkan untuk membuka tali kasut Tuhan Yesus. Ia berkata biar dia (namanya) semakin kecil, dan Yesus (namanya) menjadi semakin besar.
Ayat 28: Contoh, teladan, dan ispirasi dari Yesus:
1. Datang ke dunia karena kasihNya
2. Merendahkan diriNya (lahir di kota yang kecil, Betlehem, di kandang domba, berpindah-pindah karena ancaman bahaya pembunuhan oleh Herodes, anak tukang kayu yang miskin, Yusuf dan Maria, tinggal di Nazaret, Galilea, tempat yang hina yang dianggap tidak rohani.
3. Menjadi manusia. Menjadi hamba. (Membasuh kaki murid-muridNya)
4. Dianiaya, menderita, dan mati di atas kayu salib.
Fil 2:6-8: Tuhan Yesus merendahkan diriNya. Ayat 9-11: Tuhan Yesus ditinggikan.
Salahkah keinginan untuk menjadi besar? Tidak. Asalkan dengan cara-cara yang benar yaitu: rendah hati, melayani, menjadi hamba dan rela berkorban dan menderita bagi kemuliaan Tuhan dan JemaatNya.
Kesimpulan:
1. Jangan duniawi, jangan sombong, dan jangan irihati.
2. Mari menjadi pribadi yang rendah hati.
3. Mari melayani.
4. Miliki sikap hati seorang pelayan dan seorang hamba.
5. Yang rendah hati akan ditinggikan, yang tinggi hati akan direndahkan (baca Kitab Yakobus: Rendahkan diri di mata Tuhan, maka Dia akan meninggikanmu.)
Copyright © 2011 by Naek @ NMQT
http://www.nevermissingqt.blogspot.com/