Senin, 15 Februari 2010

Dua Ekstrim dalam Keuangan

Bacaan: Matius 6:19-34

Di ayat 19 sampai dengan 24, Yesus berbicara tentang investasi. Di ayat 25 sampai dengan 34, Yesus berbicara tentang kekuatiran. Keduanya adalah dua titik ekstrim dalam keuangan atau finansial manusia. Investasi biasanya dilakukan oleh orang-orang yang mempunyai kemampuan ekonomi yang relatif besar atau tinggi. Sedangkan kekuatiran biasanya melanda orang-orang yang mempunyai kemampuan ekonomi yang sulit atau rendah. Keduanya mempunyai potensi menjadi penghalang bagi manusia untuk dekat dengan Tuhan dan memprioritaskan Dia.

Yesus berkata kepada orang yang pertama:”Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; …Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga;…” Tetapi bagi orang yang kedua, Yesus berkata:”…janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai?... Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, …” Dengan kata lain, orang yang mempunyai kemampuan ekonomi yang tinggi maupun yang rendah, mempunyai potensi untuk jauh dari Tuhan – lupa dan tidak mengingat Dia. Yang satu asyik dengan harta kekayaan dan investasi sedang yang satu lagi dikuasai dan dikendalikan oleh kekuatiran.

Patut diakui bahwa dunia bisnis dan investasi saat ini sarat dengan kegaduhan dan kebisingan iklan. Di mana-mana, di jalan, di gedung, televisi, radio, internet, dan lain sebagainya, dipenuhi oleh iklan-iklan berbagai produk dan jasa. Orang-orang melihat dan mendengarkan iklan setiap waktu, membicarakan produknya dan lain sebagainya.

Pertanyaannya, benarkah manusia sungguh-sungguh membutuhkan semua itu? Atau, apakah jumlah produk atau jasa itu benar-benar sesuai dengan kebutuhan manusia dalam hal jumlah atau kuantitasnya? Atau, apakah itu terlalu berlebihan atau over produksi? Contohnya, berapakah jumlah handphone di rumah anda yang sudah tidak lagi dipakai atau digunakan. Anda mungkin membeli yang baru dengan alasan untuk mendapatkan menu atau fasilitas handphone yang lebih baik dan juga efisiensi tariff pulsa yang lebih hemat antar operator. Demikian mungkin akan terus berlanjut apabila tampil produk terbaru dengan penawaran tariff pulsa yang bersaing. Pernahkah anda bertanya, apakah anda seorang diri yang mengalami hal semacam itu atau justru banyak juga orang lain yang mengalami hal yang sama? Bagaimana dengan produk-produk yang lain? Televisi? Komputer? Disket? Flash Disk? Mobil? Benarkah semuanya itu sesuai dengan kebutuhan kita? Atau, jangan-jangan kita telah memenuhi dunia dengan sampah-sampah akibat over produksi, keserakahan, kesombongan, dan egoisme kita?

Tuhan tentu saja tidak membenci para investor hanya karena mereka kaya. Demikian juga, Tuhan juga tidak membenci orang yang miskin hanya karena ia miskin. Tetapi, Tuhan membenci sikap hati kita yang egois, yang serakah, yang tidak percaya kepada Dia, yang tidak peduli dan tidak mengutamakan Dia. Tuhan membenci sikap hati kita yang kuatir, yang tidak percaya, yang tidak bergantung kepada Dia, dan yang tidak mengandalkan Dia. Tuhan juga tidak berharap agar kita hidup tanpa rencana, tanpa manajamen atau tanpa pengelolaan yang baik. Tetapi Tuhan juga tidak menginginkan kita mengatasnamakan rencana dan manajemen demi keserakahan, kesombongan, atau ambisi pribadi yang duniawi.

Intinya, Tuhan sebenarnya menginginkan kita dan hati kita. Dia tidak ingin kita asyik dan larut dalam ber-investasi di dunia karena Ia tahu bahwa semua itu adalah fana dan akan berlalu. Begitu juga Ia tidak menginginkan kita dikuasai dan dikendalikan oleh kekuatiran sehingga kita mengabaikan dan menomorduakan Dia.



Copyright © 2010 by Naek @ NEVER MISSING QUIET TIME
http://www.nevermissingqt.blogspot.com/

Tidak ada komentar: