Kamis, 18 Februari 2010

Dua Ekstrim dalam Keuangan (Bagian 2)

Bacaan: Matius 6:19-34

Alkitab bicara tentang segala sesuatu termasuk tentang keuangan dan itu selalu benar. Ia berkata kepada orang-orang yang kaya dan para investor:”Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi;… Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga;…” Dengan kata lain, alkitab berbicara bahwa barang-barang atau harta benda di dunia adalah sesuatu yang fana, tidak abadi, dan akan hancur atau rusak oleh waktu. Dan juga manusia memang tidak mampu memiliki semua itu untuk selamanya karena keterbatasan usia atau waktu di dalam hidup.

Yesus menawarkan solusi yang terbaik dalam hal berinvestasi. Ia berkata:”Kumpulkanlah bagimu harta di sorga bukan di bumi.” Mengapa? Karena ketidakterbatasannya dalam hal waktu dan kepemilikan. Kita dapat memiliki harta di Sorga untuk selamanya dan itu bebas dari kehancuran atau kerusakan. Guaranteed - “Eternal”.

Kepada orang-orang yang sukar atau minim secara ekonomi, Yesus berkata:”…janganlah kamu kuatir… Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu. Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu…” Dengan kata lain, Tuhan berharap agar manusia percaya bahwa Ia akan memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar mereka sehingga manusia tidak dapat berdalih untuk tidak mengutamakan atau memprioritaskan Tuhan. Jika burung atau bunga bakung saja dijaga dan dipelihara apalagi manusia yang diciptakan segambar dan serupa dengan Allah.

Lagipula, sebenarnya, segala sesuatu adalah milik Tuhan. Semuanya adalah berasal daripadaNya. Tidak ada satu hal pun yang kita peroleh atau miliki karena kehebatan dan kepintaran kita. Tetapi ada saja orang yang beranggapan demikian. Benarkah pikiran semacam itu? Menurut saya, itu justru tidak logis dan tidak rasional sama sekali. Karena banyak hal dalam hidup kita tidak kita peroleh semata-mata karena kemampuan dan kepintaran kita. Contohnya, saya tidak dapat menulis, mengetik, memposting artikel ini di blog, me-link-annya ke facebook karena kehebatan atau kemampuan saya semata seorang diri. Saya sadar bahwa saya tidak pernah membuat atau menciptakan komputer dan segala sesuatu yang telah saya sebutkan tadi. Dengan kata lain, saya bergantung kepada orang lain, pihak lain, dan terutama kepada Tuhan sebagai sumber dari segala sumber kehidupan dan penghidupan. Saya tidak dapat melakukan aktifitas apapun tanpa Tuhan. Tanpa Dia yang memberikan nafas dan kehidupan. Dialah yang mengontrol dan menjaga alam semesta – bumi tetap berputar pada porosnya dan benda-benda langit pada tempatnya. Saya tidak dapat makan tanpa para petani yang bekerja dan berdoa setiap hari untuk cuaca dan hasil panen. Meskipun saya memiliki kertas-kertas yang dihargai sebagai alat tukar tetapi apalah artinya jika tidak ada apa-apa yang dapat dibeli. Jadi, bukankah semuanya berasal dari Tuhan?

Ini adalah realita dalam investasi dan kekuatiran: ada orang yang berjuang keras untuk menjadi kaya tetapi tidak kunjung kaya. Ada orang yang menghalalkan segala cara untuk menjadi kaya tetapi justru berujung di dalam penjara. Ada juga orang yang memaksakan diri untuk menjadi kaya tetapi akhirnya kehilangan sukacita dan kehidupan pribadinya.

Mempunyai pikiran yang alkitabiah tentang kepemilikan sesungguhnya adalah baik dan positif buat kita. Kemarin, sebelum memulai diskusi alkitab mingguan kami, salah seorang saudara datang terlambat karena harus menjenguk tetangganya yang baru saja dirampok oleh sejumlah pria asing bersenjata tajam. Tetangganya yang adalah seorang pria dengan anaknya yang berumur 15 tahun baru saja keluar dari sebuah bank dengan satu kantong berisi uang ratusan juta rupiah. Mereka mencoba mempertahankan agar uang yang mereka bawa tidak sampai jatuh ke tangan orang-orang tersebut. Tetapi, ayah dan anak tersebut gagal dan terpaksa menyerahkan uang itu ditambah dengan kesakitan dan kesedihan akibat luka-luka bacokan di tubuh mereka.

Cobalah berpikir dan berkata dengan iman kepada Tuhan:”Itu adalah uang Tuhan!” atau “Tuhan, mereka mengambil uang kepunyaan-Mu.” Itu artinya, orang-orang yang merampok uang tadi sebenarnya bermasalah dengan Tuhan dan akan berurusan dengan Dia. Bukankah begitu? Mereka harus mempertanggungjawabkan dan akan mendapatkan konsekuensi dan hukuman dari-Nya. Seperti itulah keadaannya di mata Tuhan (band. Roma 12).

Kesimpulannya, semuanya adalah milik Tuhan. Semuanya adalah berasal daripadaNya. Dialah yang memberikan hidup. Dia jugalah yang membuatnya bertahan. Jangan kuatir. Utamakanlah Tuhan. Prioritaskanlah Dia. Jadilah manager yang baik dalam kehidupan kita dan cukupkanlah diri kita dengan apa yang ada pada kita.




Copyright © 2010 by Naek @ NEVER MISSING QUIET TIME
http://www.nevermissingqt.blogspot.com/

Tidak ada komentar: