Bacaan: Matius 16:16
16:16 Maka jawab Simon Petrus: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!
16:17 Kata Yesus kepadanya: "Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga.
16:18 Dan Aku pun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya.
16:19 Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga.
Simon Petrus adalah rasul Yesus yang sangat populer. Biografinya dikisahkan secara jujur dan terbuka oleh keempat penulis Injil. Semua yang baik dan yang buruk tentang dia – kesalahannya, kegagalannya, penyesalan, dan kesedihannya. Banyak kisah tentang Yesus di Perjanjian Baru juga berisi tentang kisah Petrus dan tidak dapat dipisahkan. Dengan kata lain, Petrus adalah pribadi yang paling terkenal di Perjanjian Baru setelah Yesus. Hampir di setiap kisah di PB, Petrus ada di sana dan disebutkan namanya. Salah satunya adalah kisah tentang bagaimana Petrus dapat menjawab pertanyaan Yesus dan berkata kepada-Nya:”Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!” Dari sini dapat disimpulkan bahwa Petrus telah bertumbuh di dalam pengenalan dan pengertian dia terhadap Yesus setelah sekian lama bersama-sama dengan Dia.
Tetapi, tidak semua kisah tentang Petrus di PB adalah kisah yang hebat dan membanggakan. Bahkan hampir setiap kisah di PB menceritakan kesalahan dan kegagalannya. Apalagi jika kita tidak mengetahui akhir kisah hidupnya maka mungkin kita akan menilainya sebagai murid yang gagal atau buruk. Ia berjalan di atas air tetapi jatuh dan hampir tenggelam dan tidak dapat menyelesaikan aksi spektakulernya tersebut. Ia juga pernah menarik dan menegor Yesus seolah-olah lebih tahu atau lebih pintar ketimbang Guru-nya. Ia tertidur di taman Getsemani dan tidak lama setelah itu Ia marah dan panik sampai-sampai memotong telinga dari hamba seorang imam besar. Ia bahkan pernah menyangkal Yesus sebanyak tiga kali dan bersumpah di depan mereka bahwa Ia tidak pernah mengenal Yesus.
Yesus memang berulangkali menegor Petrus karena kesalahan dan kekurangannya. Ia seringkali tidak percaya, sombong, takut, dan tidak mengasihi Yesus. Tetapi Yesus setia membimbing dan membentuknya menjadi alat yang mulia bagi kemuliaan-Nya. Hingga akhirnya iman Petrus yang teguh seperti batu karang dipakai Tuhan untuk memberitakan kabar keselamatan dan pengampunan dosa. Di hari Pentakosta, ia berkhotbah dan tiga ribu orang bertobat dan dibaptis di dalam nama Yesus Kristus. Ia juga yang pertama kali menolong seorang perwira Itali yang bernama Kornelius menjadi murid Kristus (band Kis 2; 10).
Petrus banyak belajar dan berubah dari kesalahan dan kegagalannya. Ia bertumbuh menjadi pribadi yang rohani, rendah hati dan penuh kasih bahkan menjadi pemimpin dan sokoguru jemaat di Yerusalem pada masa itu.
Simon Petrus adalah profil seorang murid yang apa adanya, sangat agresif, suka berbicara dan bertanya kepada Guru-Nya. Ia suka belajar dan tidak takut salah dalam belajar.
Di akhir hidupnya Petrus tidak lagi menyangkal Yesus. Sejarah atau tradisi Kristen mengatakan bahwa Petrus meminta disalib terbalik karena ia merasa tidak layak disalib dengan cara yang sama seperti Yesus.
Kesimpulannya, tekunlah belajar sebagai murid Kristus. Kesalahan dan kegagalan bukanlah akhir dari segala-galanya. Tetaplah setia dan bertumbuh di dalam Tuhan maka Ia akan menggunakan kita menjadi alat yang mulia bagi kemuliaan-Nya.
Copyright © 2010 by Naek @ NEVER MISSING QUIET TIME
http://www.nevermissingqt.blogspot.com/
16:16 Maka jawab Simon Petrus: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!
16:17 Kata Yesus kepadanya: "Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga.
16:18 Dan Aku pun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya.
16:19 Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga.
Simon Petrus adalah rasul Yesus yang sangat populer. Biografinya dikisahkan secara jujur dan terbuka oleh keempat penulis Injil. Semua yang baik dan yang buruk tentang dia – kesalahannya, kegagalannya, penyesalan, dan kesedihannya. Banyak kisah tentang Yesus di Perjanjian Baru juga berisi tentang kisah Petrus dan tidak dapat dipisahkan. Dengan kata lain, Petrus adalah pribadi yang paling terkenal di Perjanjian Baru setelah Yesus. Hampir di setiap kisah di PB, Petrus ada di sana dan disebutkan namanya. Salah satunya adalah kisah tentang bagaimana Petrus dapat menjawab pertanyaan Yesus dan berkata kepada-Nya:”Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!” Dari sini dapat disimpulkan bahwa Petrus telah bertumbuh di dalam pengenalan dan pengertian dia terhadap Yesus setelah sekian lama bersama-sama dengan Dia.
Tetapi, tidak semua kisah tentang Petrus di PB adalah kisah yang hebat dan membanggakan. Bahkan hampir setiap kisah di PB menceritakan kesalahan dan kegagalannya. Apalagi jika kita tidak mengetahui akhir kisah hidupnya maka mungkin kita akan menilainya sebagai murid yang gagal atau buruk. Ia berjalan di atas air tetapi jatuh dan hampir tenggelam dan tidak dapat menyelesaikan aksi spektakulernya tersebut. Ia juga pernah menarik dan menegor Yesus seolah-olah lebih tahu atau lebih pintar ketimbang Guru-nya. Ia tertidur di taman Getsemani dan tidak lama setelah itu Ia marah dan panik sampai-sampai memotong telinga dari hamba seorang imam besar. Ia bahkan pernah menyangkal Yesus sebanyak tiga kali dan bersumpah di depan mereka bahwa Ia tidak pernah mengenal Yesus.
Yesus memang berulangkali menegor Petrus karena kesalahan dan kekurangannya. Ia seringkali tidak percaya, sombong, takut, dan tidak mengasihi Yesus. Tetapi Yesus setia membimbing dan membentuknya menjadi alat yang mulia bagi kemuliaan-Nya. Hingga akhirnya iman Petrus yang teguh seperti batu karang dipakai Tuhan untuk memberitakan kabar keselamatan dan pengampunan dosa. Di hari Pentakosta, ia berkhotbah dan tiga ribu orang bertobat dan dibaptis di dalam nama Yesus Kristus. Ia juga yang pertama kali menolong seorang perwira Itali yang bernama Kornelius menjadi murid Kristus (band Kis 2; 10).
Petrus banyak belajar dan berubah dari kesalahan dan kegagalannya. Ia bertumbuh menjadi pribadi yang rohani, rendah hati dan penuh kasih bahkan menjadi pemimpin dan sokoguru jemaat di Yerusalem pada masa itu.
Simon Petrus adalah profil seorang murid yang apa adanya, sangat agresif, suka berbicara dan bertanya kepada Guru-Nya. Ia suka belajar dan tidak takut salah dalam belajar.
Di akhir hidupnya Petrus tidak lagi menyangkal Yesus. Sejarah atau tradisi Kristen mengatakan bahwa Petrus meminta disalib terbalik karena ia merasa tidak layak disalib dengan cara yang sama seperti Yesus.
Kesimpulannya, tekunlah belajar sebagai murid Kristus. Kesalahan dan kegagalan bukanlah akhir dari segala-galanya. Tetaplah setia dan bertumbuh di dalam Tuhan maka Ia akan menggunakan kita menjadi alat yang mulia bagi kemuliaan-Nya.
Copyright © 2010 by Naek @ NEVER MISSING QUIET TIME
http://www.nevermissingqt.blogspot.com/