Injil Lukas dimulai dengan sebuah prolog. Suatu gaya yang biasa dilakukan juga oleh para sejarahwan Yunani dalam tulisan-tulisan klasik mereka. Hal ini juga menandakan bahwa tulisan Injil Lukas adalah tulisan yang highly educated dan berasal dari pribadi yang highly educated pula.
A. Siapakah Penulis Injil Lukas?
Ada dua sumber informasi yang dapat kita gunakan untuk menemukan jawaban dari pertanyaan tersebut. Yang pertama adalah tradisi. Tradisi mengatakan bahwa Injil Lukas ditulis oleh seseorang yang bernama Lukas. Ia adalah seorang tabib yang kekasih yang juga adalah rekan kerja sepelayanan dari rasul Paulus mulai dari Makedonia hingga akhir hidup dan pelayanan dari rasul Paulus tersebut (band. Kis 16).
Selain tradisi, kita juga dapat menemukan penulis Injil Lukas melalui kitab Kisah Para Rasul. Di kitab Kisah Para Rasul ada terdapat sejumlah nama dari rekan-rekan kerja Paulus yang menemani dia di dalam perjalanan misinya. Mereka adalah Mark, Aristarchus, Demas, Timothy, Titus, Silas, Epaphras, Barnabas, Sopater, Secundus, Gaius, Tychicus and Trophimus. Dari antara nama-nama tersebut, nama-nama yang tidak disebutkan oleh penulis kitab Kisah Para Rasul adalah Demas, Epafras, dan Titus. Tetapi, Demas tidak mengikuti Paulus sampai akhir pelayanan sedangkan Epafras dan Titus tidak mengikuti Paulus sejak dari Makedonia padahal mulai dari sana penulis kitab Kisah Para Rasul sudah menyebut “kami” sebagai kata ganti orang pertama.
Lukas adalah seorang yang rendah hati (band. Luk 1:3; Kis 1:1). Ia adalah seorang yang peduli dan mengasihi (band. Kol 4:14). Ia setia dan dapat diandalkan bahkan di masa-masa yang sukar sekalipun (band. 2 Tim 4:11). Lukas juga adalah seorang yang pintar dan intelek. Dia adalah seorang tabib atau dokter pada zamannya. Di dalam Injil yang ditulisnya, Lukas mencatat sejumlah hal yang erat kaitannya dengan bidang atau keahliannya sebagai tabib atau dokter. Contohnya, tentang perempuan yang sakit pendarahan, ia menyebutkan bahwa penyakit wanita itu tidak dapat disembuhkan oleh siapapun. Selain itu juga adalah tentang penyembuhan telinga Malkhus dan tentang peluh Yesus yang menjadi seperti titik-titik darah ketika Ia berdoa di taman Getsemani.
Dari tulisannya juga dapat ditemukan bahwa Lukas adalah pribadi yang tidak pilih bulu. Ia menulis dan menyebutkan sejumlah nama perempuan. Selain itu ia juga menulis tentang pemungut cukai dan juga tentang orang Samaria. Hal ini tidak biasa dilakukan oleh orang-orang Yahudi pada masa itu. Dan ini semakin memperkuat dugaan bahwa Lukas adalah seorang non-Yahudi. Yang pertama adalah dari gaya tulisannya yang menggunakan prolog ala Yunani klasik, yang kedua adalah karena ia disebutkan secara terpisah dari daftar sejumlah saudara Yahudi di surat Kolose dan yang ketiga adalah karena ia tidak pilih bulu di dalam tulisan dan sebutan nama dan gender.
B. Apa kata Bapa-Bapa Gereja mengenai Injil Lukas?
Irenaeus menyatakan bahwa "Lukas, teman Paulus, menaruh dalam sebuah buku Injil apa yang dikhotbahkan olehnya." Origenes, Eusebius, Athanasius, Gregorius, Nazianze, Jerome juga setuju akan hal itu.
Eusebius dan Jerome menyatakan bahwa Lukas berasal dari Antiokhia di Syria
Tertulianus berkata: "Informasi Lukas sering dianggap berasal dari Paulus..."
Eusebius berkata, "Lukas telah menyampaikan dalam Injilnya sejumlah hal sebagaimana dia telah dijamin dari atau oleh perkenalan yang intim dan akrab dengan Paulus, dan hubungannya dengan para rasul yang lain." Jerome juga sepakat dengan hal ini.
Athanasius menyatakan bahwa Injil Lukas adalah didikte oleh rasul Paulus.
Eusebius Clement dari Alexandria menerima tradisi dari penatua yang lebih kuno "bahwa Injil yang berisi silsilah ditulis pertama kali." Itu mengartikan bahwa mereka mengatakan bahwa Injil Matius dan Lukas lah yang pertama kali ditulis.
Theophylact mengatakan: ”Lukas menulis lima belas tahun setelah kenaikan Kristus.”
Sementara Eutichius menyatakan bahwa Lukas menulis Injil di masa Nero.
C. Alamat Penulisan Injil Lukas
Tulisan Lukas dialamatkan kepada Theofilus yang mulia. Sejumlah komentator PB menyebutkan bahwa Theofilus adalah nama dari sebuah kelompok atau golongan. Selain itu ia mungkin juga adalah nama dari seseorang yang mulia dan terhormat di tengah masyarakat Yunani. Theofilus berasal dari bahasa Yunani yang berarti Pecinta Tuhan (Theo = Tuhan, Filus = Cinta).
Theofilus mungkin sudah mendengar tentang Yesus atau bahkan juga telah menjadi salah seorang dari murid Kristus di zaman Lukas. Sehingga dengan demikian, tulisan Lukas dapat dipandang sebagai follow up atau sesuatu semacam tulisan yang memperjelas atau mempertegas maksud atau apa yang telah diberitakan sebelumnya.
D. Latarbelakang Penulisan Injil Lukas
Sangat besar kemungkinan bahwa di zaman Lukas banyak juga orang yang mencoba menjelaskan atau menceriterakan tentang Yesus tetapi tidak benar dan akurat atau bahkan mungkin merupakan berita atau kisah yang palsu (band. Mat 28:11-15, Luk 1:1). Hal itu mungkin membingungkan atau menimbulkan keraguan di dalam diri Theofilus. Itulah yang mungkin menjadi sebab, alasan, atau latar belakang mengapa Lukas menuliskan Injil Lukas dan Kisah Para Rasul.
E. Proses Penulisan Injil Lukas
Lukas memberitahukan bagaimana cara dia melakukan penulisan Injil yang ditulisnya tersebut. Pertama-tama ia mengatakan bahwa ia menyelidiki segala peristiwa dengan seksama dari asal mulanya dan yang kedua ia mengatakan bahwa ia membukukannya secara teratur (band. Luk 1:3). Besar kemungkinan Lukas mengadakan sejumlah interview terhadap saksi-saksi mata atau orang-orang yang melihat atau terlibat secara langsung terhitung sejak dari masa kelahiran sampai kenaikan Yesus ke Sorga. Itu juga yang mungkin menyebabkan mengapa Lukas dapat menjelaskan sejumlah kisah atau perumpamaan dengan sangat jelas, detil, dan terperinci. Di antara sejumlah kisah tersebut ada terdapat kisah tentang Maria, Elizabeth, dan Zakharia. Lukas mungkin dengan sengaja menemui mereka dan bertanya kepada mengenai hal-hal yang telah mereka lihat, saksikan, dan rasakan secara langsung.
F. Tujuan dan Sasaran Penulisan Injil Lukas
Tujuan dan sasaran penulisan Injil Lukas jelas disebutkan di ayat ke 4 dari pasal 1 dari Injil Lukas yaitu supaya Theofilus dapat mengetahui, bahwa segala sesuatu yang diajarkan kepadanya sungguh benar. Dengan kata lain Lukas menulis sebagai konfirmasi yang dapat dipercaya karena bersumber langsung dari saksi mata kejadian atau peristiwa kelahiran sampai kenaikan Yesus ke Sorga. Dan secara otomatis Injil Lukas juga merupakan klarifikasi atau proteksi terhadap pemberitaan yang salah tentang Yesus yang dilakukan oleh orang lain pada zamannya.
G. Kualitas Tulisan Injil Lukas
Injil Lukas terlihat sangat sistematis bahkan seringkali lebih spesifik, lebih detil dan terperinci dibanding dengan tiga injil yang lain karena seperti yang disampaikan sebelumnya bahwa Lukas mengadakan penyelidikan dan interview terhadap saksi-saksi mata terlebih dahulu. Ini tidak sedang mengatakan bahwa tulisan Injil yang lain adalah tidak benar atau salah.
Di ayat 4 pasal pertama dari Injil Lukas disebutkan bahwa Lukas mengambil keputusan untuk membukukan tulisannya dengan teratur bagi Theofilus. Dengan kata lain Lukas mengadakan suatu upaya yang tekun dan sungguh-sungguh di dalam mengerjakan dan menyelesaikan hal-hal tersebut.
H. Peran Lukas di dalam Tulisan Perjanjian Baru
Lukas adalah penulis dari Injil Lukas dan Kisah Para Rasul. Ia memberi kontribusi tulisan sebanyak 52 pasal dari 260 pasal dari Perjanjian Baru. Itu adalah sama dengan 20% dari total pasal yang ada di sana. Dia adalah penulis terbanyak setelah rasul Paulus yang memberi kontribusi tulisan sebanyak 87 pasal atau yang berarti sama dengan 33%. Setelah Lukas, Yohanes adalah penulis terbanyak yang memberi kontribusi tulisan sebanyak 50 pasal atau 19% dari total pasal seluruhnya di Perjanjian Baru. Selain itu ada 42 hal termasuk prolog, kisah, dan perumpamaan yang tidak terdapat di Injil yang lain tetapi ada terdapat di Injil Lukas. Di antaranya juga ada 6 mujizat yang dilakukan oleh Yesus yang tidak terdapat di Injil lain tetapi terdapat di Injil Lukas. Dengan kata lain, Lukas sangat berperan dan memberi kontribusi yang sangat besar di dalam tulisan Perjanjian Baru.
Berikut di bawah ini adalah tabel dan daftar dari hal-hal yang dijelaskan tadi:
(i) Perbandingan jumlah pasal antara tulisan Lukas dan penulis-penulis PB yang lain:
A. Siapakah Penulis Injil Lukas?
Ada dua sumber informasi yang dapat kita gunakan untuk menemukan jawaban dari pertanyaan tersebut. Yang pertama adalah tradisi. Tradisi mengatakan bahwa Injil Lukas ditulis oleh seseorang yang bernama Lukas. Ia adalah seorang tabib yang kekasih yang juga adalah rekan kerja sepelayanan dari rasul Paulus mulai dari Makedonia hingga akhir hidup dan pelayanan dari rasul Paulus tersebut (band. Kis 16).
Selain tradisi, kita juga dapat menemukan penulis Injil Lukas melalui kitab Kisah Para Rasul. Di kitab Kisah Para Rasul ada terdapat sejumlah nama dari rekan-rekan kerja Paulus yang menemani dia di dalam perjalanan misinya. Mereka adalah Mark, Aristarchus, Demas, Timothy, Titus, Silas, Epaphras, Barnabas, Sopater, Secundus, Gaius, Tychicus and Trophimus. Dari antara nama-nama tersebut, nama-nama yang tidak disebutkan oleh penulis kitab Kisah Para Rasul adalah Demas, Epafras, dan Titus. Tetapi, Demas tidak mengikuti Paulus sampai akhir pelayanan sedangkan Epafras dan Titus tidak mengikuti Paulus sejak dari Makedonia padahal mulai dari sana penulis kitab Kisah Para Rasul sudah menyebut “kami” sebagai kata ganti orang pertama.
Lukas adalah seorang yang rendah hati (band. Luk 1:3; Kis 1:1). Ia adalah seorang yang peduli dan mengasihi (band. Kol 4:14). Ia setia dan dapat diandalkan bahkan di masa-masa yang sukar sekalipun (band. 2 Tim 4:11). Lukas juga adalah seorang yang pintar dan intelek. Dia adalah seorang tabib atau dokter pada zamannya. Di dalam Injil yang ditulisnya, Lukas mencatat sejumlah hal yang erat kaitannya dengan bidang atau keahliannya sebagai tabib atau dokter. Contohnya, tentang perempuan yang sakit pendarahan, ia menyebutkan bahwa penyakit wanita itu tidak dapat disembuhkan oleh siapapun. Selain itu juga adalah tentang penyembuhan telinga Malkhus dan tentang peluh Yesus yang menjadi seperti titik-titik darah ketika Ia berdoa di taman Getsemani.
Dari tulisannya juga dapat ditemukan bahwa Lukas adalah pribadi yang tidak pilih bulu. Ia menulis dan menyebutkan sejumlah nama perempuan. Selain itu ia juga menulis tentang pemungut cukai dan juga tentang orang Samaria. Hal ini tidak biasa dilakukan oleh orang-orang Yahudi pada masa itu. Dan ini semakin memperkuat dugaan bahwa Lukas adalah seorang non-Yahudi. Yang pertama adalah dari gaya tulisannya yang menggunakan prolog ala Yunani klasik, yang kedua adalah karena ia disebutkan secara terpisah dari daftar sejumlah saudara Yahudi di surat Kolose dan yang ketiga adalah karena ia tidak pilih bulu di dalam tulisan dan sebutan nama dan gender.
B. Apa kata Bapa-Bapa Gereja mengenai Injil Lukas?
Irenaeus menyatakan bahwa "Lukas, teman Paulus, menaruh dalam sebuah buku Injil apa yang dikhotbahkan olehnya." Origenes, Eusebius, Athanasius, Gregorius, Nazianze, Jerome juga setuju akan hal itu.
Eusebius dan Jerome menyatakan bahwa Lukas berasal dari Antiokhia di Syria
Tertulianus berkata: "Informasi Lukas sering dianggap berasal dari Paulus..."
Eusebius berkata, "Lukas telah menyampaikan dalam Injilnya sejumlah hal sebagaimana dia telah dijamin dari atau oleh perkenalan yang intim dan akrab dengan Paulus, dan hubungannya dengan para rasul yang lain." Jerome juga sepakat dengan hal ini.
Athanasius menyatakan bahwa Injil Lukas adalah didikte oleh rasul Paulus.
Eusebius Clement dari Alexandria menerima tradisi dari penatua yang lebih kuno "bahwa Injil yang berisi silsilah ditulis pertama kali." Itu mengartikan bahwa mereka mengatakan bahwa Injil Matius dan Lukas lah yang pertama kali ditulis.
Theophylact mengatakan: ”Lukas menulis lima belas tahun setelah kenaikan Kristus.”
Sementara Eutichius menyatakan bahwa Lukas menulis Injil di masa Nero.
C. Alamat Penulisan Injil Lukas
Tulisan Lukas dialamatkan kepada Theofilus yang mulia. Sejumlah komentator PB menyebutkan bahwa Theofilus adalah nama dari sebuah kelompok atau golongan. Selain itu ia mungkin juga adalah nama dari seseorang yang mulia dan terhormat di tengah masyarakat Yunani. Theofilus berasal dari bahasa Yunani yang berarti Pecinta Tuhan (Theo = Tuhan, Filus = Cinta).
Theofilus mungkin sudah mendengar tentang Yesus atau bahkan juga telah menjadi salah seorang dari murid Kristus di zaman Lukas. Sehingga dengan demikian, tulisan Lukas dapat dipandang sebagai follow up atau sesuatu semacam tulisan yang memperjelas atau mempertegas maksud atau apa yang telah diberitakan sebelumnya.
D. Latarbelakang Penulisan Injil Lukas
Sangat besar kemungkinan bahwa di zaman Lukas banyak juga orang yang mencoba menjelaskan atau menceriterakan tentang Yesus tetapi tidak benar dan akurat atau bahkan mungkin merupakan berita atau kisah yang palsu (band. Mat 28:11-15, Luk 1:1). Hal itu mungkin membingungkan atau menimbulkan keraguan di dalam diri Theofilus. Itulah yang mungkin menjadi sebab, alasan, atau latar belakang mengapa Lukas menuliskan Injil Lukas dan Kisah Para Rasul.
E. Proses Penulisan Injil Lukas
Lukas memberitahukan bagaimana cara dia melakukan penulisan Injil yang ditulisnya tersebut. Pertama-tama ia mengatakan bahwa ia menyelidiki segala peristiwa dengan seksama dari asal mulanya dan yang kedua ia mengatakan bahwa ia membukukannya secara teratur (band. Luk 1:3). Besar kemungkinan Lukas mengadakan sejumlah interview terhadap saksi-saksi mata atau orang-orang yang melihat atau terlibat secara langsung terhitung sejak dari masa kelahiran sampai kenaikan Yesus ke Sorga. Itu juga yang mungkin menyebabkan mengapa Lukas dapat menjelaskan sejumlah kisah atau perumpamaan dengan sangat jelas, detil, dan terperinci. Di antara sejumlah kisah tersebut ada terdapat kisah tentang Maria, Elizabeth, dan Zakharia. Lukas mungkin dengan sengaja menemui mereka dan bertanya kepada mengenai hal-hal yang telah mereka lihat, saksikan, dan rasakan secara langsung.
F. Tujuan dan Sasaran Penulisan Injil Lukas
Tujuan dan sasaran penulisan Injil Lukas jelas disebutkan di ayat ke 4 dari pasal 1 dari Injil Lukas yaitu supaya Theofilus dapat mengetahui, bahwa segala sesuatu yang diajarkan kepadanya sungguh benar. Dengan kata lain Lukas menulis sebagai konfirmasi yang dapat dipercaya karena bersumber langsung dari saksi mata kejadian atau peristiwa kelahiran sampai kenaikan Yesus ke Sorga. Dan secara otomatis Injil Lukas juga merupakan klarifikasi atau proteksi terhadap pemberitaan yang salah tentang Yesus yang dilakukan oleh orang lain pada zamannya.
G. Kualitas Tulisan Injil Lukas
Injil Lukas terlihat sangat sistematis bahkan seringkali lebih spesifik, lebih detil dan terperinci dibanding dengan tiga injil yang lain karena seperti yang disampaikan sebelumnya bahwa Lukas mengadakan penyelidikan dan interview terhadap saksi-saksi mata terlebih dahulu. Ini tidak sedang mengatakan bahwa tulisan Injil yang lain adalah tidak benar atau salah.
Di ayat 4 pasal pertama dari Injil Lukas disebutkan bahwa Lukas mengambil keputusan untuk membukukan tulisannya dengan teratur bagi Theofilus. Dengan kata lain Lukas mengadakan suatu upaya yang tekun dan sungguh-sungguh di dalam mengerjakan dan menyelesaikan hal-hal tersebut.
H. Peran Lukas di dalam Tulisan Perjanjian Baru
Lukas adalah penulis dari Injil Lukas dan Kisah Para Rasul. Ia memberi kontribusi tulisan sebanyak 52 pasal dari 260 pasal dari Perjanjian Baru. Itu adalah sama dengan 20% dari total pasal yang ada di sana. Dia adalah penulis terbanyak setelah rasul Paulus yang memberi kontribusi tulisan sebanyak 87 pasal atau yang berarti sama dengan 33%. Setelah Lukas, Yohanes adalah penulis terbanyak yang memberi kontribusi tulisan sebanyak 50 pasal atau 19% dari total pasal seluruhnya di Perjanjian Baru. Selain itu ada 42 hal termasuk prolog, kisah, dan perumpamaan yang tidak terdapat di Injil yang lain tetapi ada terdapat di Injil Lukas. Di antaranya juga ada 6 mujizat yang dilakukan oleh Yesus yang tidak terdapat di Injil lain tetapi terdapat di Injil Lukas. Dengan kata lain, Lukas sangat berperan dan memberi kontribusi yang sangat besar di dalam tulisan Perjanjian Baru.
Berikut di bawah ini adalah tabel dan daftar dari hal-hal yang dijelaskan tadi:
(i) Perbandingan jumlah pasal antara tulisan Lukas dan penulis-penulis PB yang lain:
(ii) Empat puluh dua hal yang tidak ada di tiga Injil yang lain:
1. Luke’s Introduction (Prolog)
2. Announcement of Birth of John (1:5-25)
3. Announcement of Birth of Jesus to the Virgin (1:26-38)
4. Song of Elizabeth to Mary (1:39-45)
5. Mary’s Song of Praise (1:46-56)
6. Birth, Infancy, and Purpose for Future of John the Baptist (1:57-80)
7. Proclamation by the Angels (2:8-14)
8. The Visit of Homage by Shepherds (2:15-20)
9. Jesus’ Circumcision (2:21)
10. First Temple Visit with Acknowledgments by Simeon and Anna (2:22-38)
11. Childhood of Jesus (2:40)
12. Jesus, 12 Year Old, Visits the Temple (2:41-50)
13. 18 Year Account of Jesus’ Adolescence and Adulthood (2:51,52)
14. Rejected at Nazareth (4:16-30)
15. Raises Widow’s Son from Dead (7:11-17)
16. A Sinful Woman Anoints Jesus (7:36-50)
17. Another Tour of Galilee (8:1-3)
18. The Service of the Seventy (10:1-24)
19. Lawyers Hears the Story of the Good Samaritan (10:25-37)
20. The Hospitality of Martha and Mary (10:38-42)
21. Another Lesson on Prayer (11:1-13)
22. Accused of Connection with Beelzebu (11:14-36)
23. Judgment Against Lawyers and Pharisees (11:37-54)
24. Jesus Deals with Hypocrisy, Covetousness, Worry, and Alertness (12:1-59)
25. Repent or Perish (13:1-5)
26. Barren Fig Tree (13:6-9)
27. Crippled Woman Healed on Sabbath (13:10-17)
28. Parables of Mustard Seed and Leaven (13:18-21)
29. Begins Teaching Return to Jerusalem with Special Words About Herod (13:22-35)
30. Meal with a Pharisee Ruler Occasion Healing Man with Dropsy; Parables of Ox, Best Places, and Great Supper (14:1-24)
31. Demands of Discipleship (14:25-35)
32. Parables of Lost Sheep, Coin, Son (15:1-32)
33. Parables of Unjust Steward, Rich Man and Lazarus (16:1-31)
34. Lessons on Service, Faith, Influence (17:1-10)
35. Begins Last Journey to Jerusalem via Samaria & Galilee (17:11)
36. Heals Ten Lepers (17:12-19)
37. Lessons on the Coming Kingdom (17:20-37)
38. Parables: Persistent Widow, Pharisee and Tax Collector (18:1-14)
39. Interview with Zacchaeus (19:1-10)
40. Parable: the Minas (19:11-27)
41. Peter and John See the Empty Tomb (24:12)
42. Jesus’ Appearance to Ten Disciples without Thomas (24:36-43)
(iii) Enam mujizat yang tidak terdapat di Injil yang lain tetapi terdapat di Injil Lukas:
1. Escape from the Hostile Multitude (4:30)
2. Catch of Fish (5:1)
3. Raising of a Widow’s Son at Nain (7:1)
4. Healing the Man with Dropsy (14:1)
5. Cleansing the Ten Lepers (17:11)
6. Restoring a Servant’s Ear (22:51)
Kesimpulannya, meskipun Lukas bukanlah seorang rasul atau saksi mata dari kelahiran Yesus hingga kebangkitan dan kenaikan-Nya ke Sorga, Ia dipakai dan digunakan oleh Tuhan sebagai salah seorang penulis dari Injil di Perjanjian Baru. Tuhan menaruh beban di dalam hatinya untuk menolong Theofilus secara khusus tetapi juga untuk memberikan klarifikasi atau proteksi terhadap berita yang salah atau tidak akurat. Tuhan menyertai dia karena tujuannya yang mulia yaitu untuk memastikan apa yang disampaikan dan diajarkan kepada Theofilus adalah sungguh benar. Lukas bukan seorang penipu, bukan seorang yang sembrono, juga bukan orang yang mementingkan diri sendiri melainkan ia sangat rendah hati, penuh pengabdian, setia, peduli, mengasihi, dan high educated. Ia dan tulisannya sangat meyakinkan dan layak dipercaya.
Copyright © 2010 by Naek @ NEVER MISSING QUIET TIME
http://www.nevermissingqt.blogspot.com/
1. Luke’s Introduction (Prolog)
2. Announcement of Birth of John (1:5-25)
3. Announcement of Birth of Jesus to the Virgin (1:26-38)
4. Song of Elizabeth to Mary (1:39-45)
5. Mary’s Song of Praise (1:46-56)
6. Birth, Infancy, and Purpose for Future of John the Baptist (1:57-80)
7. Proclamation by the Angels (2:8-14)
8. The Visit of Homage by Shepherds (2:15-20)
9. Jesus’ Circumcision (2:21)
10. First Temple Visit with Acknowledgments by Simeon and Anna (2:22-38)
11. Childhood of Jesus (2:40)
12. Jesus, 12 Year Old, Visits the Temple (2:41-50)
13. 18 Year Account of Jesus’ Adolescence and Adulthood (2:51,52)
14. Rejected at Nazareth (4:16-30)
15. Raises Widow’s Son from Dead (7:11-17)
16. A Sinful Woman Anoints Jesus (7:36-50)
17. Another Tour of Galilee (8:1-3)
18. The Service of the Seventy (10:1-24)
19. Lawyers Hears the Story of the Good Samaritan (10:25-37)
20. The Hospitality of Martha and Mary (10:38-42)
21. Another Lesson on Prayer (11:1-13)
22. Accused of Connection with Beelzebu (11:14-36)
23. Judgment Against Lawyers and Pharisees (11:37-54)
24. Jesus Deals with Hypocrisy, Covetousness, Worry, and Alertness (12:1-59)
25. Repent or Perish (13:1-5)
26. Barren Fig Tree (13:6-9)
27. Crippled Woman Healed on Sabbath (13:10-17)
28. Parables of Mustard Seed and Leaven (13:18-21)
29. Begins Teaching Return to Jerusalem with Special Words About Herod (13:22-35)
30. Meal with a Pharisee Ruler Occasion Healing Man with Dropsy; Parables of Ox, Best Places, and Great Supper (14:1-24)
31. Demands of Discipleship (14:25-35)
32. Parables of Lost Sheep, Coin, Son (15:1-32)
33. Parables of Unjust Steward, Rich Man and Lazarus (16:1-31)
34. Lessons on Service, Faith, Influence (17:1-10)
35. Begins Last Journey to Jerusalem via Samaria & Galilee (17:11)
36. Heals Ten Lepers (17:12-19)
37. Lessons on the Coming Kingdom (17:20-37)
38. Parables: Persistent Widow, Pharisee and Tax Collector (18:1-14)
39. Interview with Zacchaeus (19:1-10)
40. Parable: the Minas (19:11-27)
41. Peter and John See the Empty Tomb (24:12)
42. Jesus’ Appearance to Ten Disciples without Thomas (24:36-43)
(iii) Enam mujizat yang tidak terdapat di Injil yang lain tetapi terdapat di Injil Lukas:
1. Escape from the Hostile Multitude (4:30)
2. Catch of Fish (5:1)
3. Raising of a Widow’s Son at Nain (7:1)
4. Healing the Man with Dropsy (14:1)
5. Cleansing the Ten Lepers (17:11)
6. Restoring a Servant’s Ear (22:51)
Kesimpulannya, meskipun Lukas bukanlah seorang rasul atau saksi mata dari kelahiran Yesus hingga kebangkitan dan kenaikan-Nya ke Sorga, Ia dipakai dan digunakan oleh Tuhan sebagai salah seorang penulis dari Injil di Perjanjian Baru. Tuhan menaruh beban di dalam hatinya untuk menolong Theofilus secara khusus tetapi juga untuk memberikan klarifikasi atau proteksi terhadap berita yang salah atau tidak akurat. Tuhan menyertai dia karena tujuannya yang mulia yaitu untuk memastikan apa yang disampaikan dan diajarkan kepada Theofilus adalah sungguh benar. Lukas bukan seorang penipu, bukan seorang yang sembrono, juga bukan orang yang mementingkan diri sendiri melainkan ia sangat rendah hati, penuh pengabdian, setia, peduli, mengasihi, dan high educated. Ia dan tulisannya sangat meyakinkan dan layak dipercaya.
Copyright © 2010 by Naek @ NEVER MISSING QUIET TIME
http://www.nevermissingqt.blogspot.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar