Apakah Alkitab dapat dipercaya sebagai dasar atau sumber informasi yang benar mengenai keselamatan?
Untuk dapat menjawab pertanyaan tersebut, maka penulis mencoba menjelaskan 5 (lima) hal penting dari atau mengenai Alkitab. Yang pertama adalah proses penulisannya, yang kedua adalah bukti-buktinya, yang ketiga adalah keuntungannya, yang ke-empat adalah kekuatan atau kuasanya, dan yang kelima adalah peneguhannya oleh Kristus.
A. Proses Penulisan Alkitab
Penulisan Alkitab dilakukan oleh manusia yang dipilih atau ditentukan oleh Allah atau yang biasa disebut nabi atau rasul. Tetapi, meskipun yang melakukan penulisan adalah manusia, Alkitab dengan jelas menyatakan bahwa sesungguhnya atau sebenarnya, tulisan di dalam Alkitab tidak dihasilkan oleh kehendak manusia itu sendiri melainkan oleh Roh Kudus atau Tuhan (band. 2 Pet 1:20-21). Dengan kata lain, Tuhan menggunakan diri mereka termasuk hati, pikiran, jiwa, emosi atau perasaan, perbendaharaan kata mereka, dan lain sebagainya untuk menuliskan Alkitab. Sehingga dengan demikian firman atau kehendak Tuhan dapat disampaikan atau dinyatakan kepada manusia.
Salah satu contoh dari proses penulisan Alkitab dapat ditemukan di Yeremia pasal 1 ayat 9. Di sana disebutkan bahwa TUHAN mengulurkan tangan-Nya dan menjamah mulut nabi Yeremia; TUHAN berfirman kepadanya: "Sesungguhnya, Aku menaruh perkataan-perkataan-Ku ke dalam mulutmu…” Dengan kata lain, setiap kata yang diucapkan atau yang dituliskan oleh nabi Yeremia adalah berasal dari Tuhan – ketika ia mengajar, berkhotbah, atau berbicara atas nama Allah. Dan hal itu dilakukan oleh Tuhan terhadap nabi Yeremia sebelum Ia mengirim atau mengutus dia sebagai nabi. Ini menunjukkan bahwa Tuhan mempunyai standar prosedur dan proses penulisan Alkitab yang jelas, teliti, hati-hati dan tidak sembarangan. Di Yeremia 36:2-4 jelas disebutkan bahwa Tuhanlah yang memberikan instruksi kepada nabi Yeremia untuk menuliskan Kitab Suci bukan Yeremia ataupun orang lain.
Selain nabi Yeremia, Alkitab juga menuliskan hal yang serupa yang dilakukan oleh Tuhan terhadap nabi Musa, Yesaya, Yehezkiel, dan lain-lain (band. Kel; Yes 6; Yeh 1). Proses seperti ini tampaknya merupakan proses Tuhan yang baku dan konsisten dalam mengutus nabi-nabiNya. Tidak ada nabi yang pergi menyampaikan pesanNya tanpa diutus dan dipersiapkan terlebih dahulu olehNya. Entahkah itu dengan menjamah mulut seperti yang Ia lakukan terhadap nabi Yeremia atau menyentuh bibir seperti terhadap nabi Yesaya atau memasukkan kitab ke dalam mulut seperti yang Ia lakukan terhadap nabi Yehezkiel. Ini adalah dasar bagi orang Kristen untuk percaya kepada Alkitab sebagai tulisan yang murni 100% berasal dari Allah. Bukan ide, konsep atau pemikiran-Nya saja tetapi juga kata-kata-Nya. Setiap pembaca Alkitab penting untuk memperhatikan dan mempelajari setiap kata-kata di dalam Alkitab lebih dari sekadar mengerti isinya secara umum atau berupa gambaran besarnya saja.
Pesan Alkitab yang singkron juga adalah fakta yang sangat mengagumkan dan meyakinkan. Padahal, penulis Alkitab berjumlah empat puluh orang dan hidup dengan latar belakang yang berbeda-beda - waktu, tempat, pekerjaan, kultur, budayanya, dan lain sebagainya.
B. Bukti-bukti dan Sejarah dari Alkitab
Alkitab adalah dokumen sejarah yang terpercaya dan dapat diandalkan. Dari sekian banyak dokumen sejarah kuno, Alkitab adalah dokumen yang mempunyai salinan yang terbanyak daripada dokumen-dokumen lainnya di sepanjang sejarah manusia. Berikut di bawah ini adalah perbandingan dokumen PB dengan dokumen kuno Yunani.
Di samping keunggulannya secara historis, Alkitab juga benar di dalam hal pernyataan-pernyataannya secara sains dan ilmu pengetahuan. Salah satu contoh atau buktinya adalah di bidang ilmu hidrologi yang menyatakan bahwa hujan dan salju jatuh di tanah atau ke tanah, sebagian tersimpan dalam tanah sebagai air tanah, sebagian mengalir ke dalam sungai, turun ke laut dan dari laut kembali lagi ke awan dan jatuh lagi. Demikian juga disebutkan oleh Yesaya 55:10:”Sebab seperti hujan dan salju turun dari langit dan tidak kembali ke situ, melainkan mengairi bumi, membuatnya subur dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, memberikan benih kepada penabur dan roti kepada orang yang mau makan…” Kitab-kitab yang lain di dalam PL juga menyatakan hal yang sama yaitu sebagai berikut:
"Ia menarik ke atas titik-titik air, dan memekatkan kabut menjadi hujan, yang dicurahkan oleh mendung, dan disiramkan ke atas banyak manusia" (lih. Ayub 36:27-28)
"Ia menaikkan kabut dari ujung bumi, Ia membuat kilat mengikuti hujan, Ia mengeluarkan angin dari dalam perbendaharaan-Nya" (lih. Mzm 135:7)
Selain dalam bidang ilmu hidrologi, Alkitab juga terbukti benar dalam bidang ilmu kedokteran dan kesehatan. Semelweiss (Vienna, 1847) berhasil menurunkan tingkat kematian wanita-wanita pasca melahirkan akibat infeksi dari 18% turun menjadi 0.5%. Penurunan tingkat kematian tersebut dapat ia capai atau raih karena mencoba melakukan perintah Tuhan di kitab Imamat yang berbunyi:”Siapa pun yang menyentuh mayat orang akan menjadi najis selama tujuh hari. Dia harus memurnikan diri dengan air pada hari ketiga dan ketujuh ... mengambil beberapa hyssop, mencelupkan ke dalam air dan menaburi tenda dan perabotan dan orang-orang yang berada di sana.” Demikian juga terhadap penyakit kusta yang telah membunuh jutaan orang di Eropa dan di seluruh dunia selama ribuan tahun, Alkitab terbukti sebagai sumber informasi dan solusi yang benar, yang dapat menolong dan menyelamatkan manusia. Imamat 13:46 menasihatkan:”Selama dia (penderita kusta) memiliki infeksi ia tetap najis. Ia harus hidup sendirian; ia harus tinggal di luar perkemahan.” Dengan kata lain, penderita kusta butuh dikarantina demi mengantisipasi penularan penyakit tersebut. Dan itu terbukti benar bahkan sangat menolong ilmu kedokteran dan kesehatan dan perkembangan serta pengaruhnya hingga masa kini.
Sebaliknya, nasihat-nasihat kesehatan dari sumber lain di luar Alkitab sangat berbeda bahkan dinilai berbahaya bagi kesehatan. Salah satunya adalah The Ebers Papyrus yang menasihatkan penggunaan darah sapi, minyak atau lemak ular untuk mencegah uban pada rambut atau campuran enam lemak kuda, kuda nil, buaya, kucing, ular dan untuk mencegah rambut rontok.
Herbert Spencer yang meninggal pada tahun 1803 dipandang dunia Sains sebagai salah seorang penemu yang terbesar karena telah mengkategorikan semua hal yang ada di lingkungan alam semesta sebagai: waktu, tenaga, aksi, ruang dan materi. Dan itu sudah disebutkan di ayat pertama dari Alkitab yaitu: Pada mulanya (waktu) Allah (energi), menciptakan (aksi), langit (ruang) dan bumi (materi).
Soal doa Yosua yang pernah dinilai salah karena mendoakan matahari berhenti di atas lembah Ayalon dapat diterima dan dimengerti sebagai bahasa manusia sehari-hari bukan bahasa Sains. Hingga saat ini, hampir setiap orang juga masih menggunakan istilah “sunset” atau “sunrise” yang kedengarannya seperti mengatakan bahwa matahari yang bergerak atau berpindah tempat. Demikian juga dengan menyampaikan maksud-maksud yang serupa. Contohnya, mengatakan “lapar” atau “kenyang” sebagai bahasa sehari-hari bukan “hipotalamus sedang mengirim sinyal ke otak”.
Intinya, pernyataan-pernyataan di dalam Alkitab adalah benar dan ilmu pengetahuan adalah juga merupakan cara yang baik untuk menunjukkan keabsahannya.
Dikutip dari buku NMQT Edisi Pertama:"Yesus & Keselamatan" (Berean Media, 2010), 33-43
Copyright (c) 2010 by Naek @ NMQT
http://www.nevermissingqt.blogspot.com/
Untuk dapat menjawab pertanyaan tersebut, maka penulis mencoba menjelaskan 5 (lima) hal penting dari atau mengenai Alkitab. Yang pertama adalah proses penulisannya, yang kedua adalah bukti-buktinya, yang ketiga adalah keuntungannya, yang ke-empat adalah kekuatan atau kuasanya, dan yang kelima adalah peneguhannya oleh Kristus.
A. Proses Penulisan Alkitab
Penulisan Alkitab dilakukan oleh manusia yang dipilih atau ditentukan oleh Allah atau yang biasa disebut nabi atau rasul. Tetapi, meskipun yang melakukan penulisan adalah manusia, Alkitab dengan jelas menyatakan bahwa sesungguhnya atau sebenarnya, tulisan di dalam Alkitab tidak dihasilkan oleh kehendak manusia itu sendiri melainkan oleh Roh Kudus atau Tuhan (band. 2 Pet 1:20-21). Dengan kata lain, Tuhan menggunakan diri mereka termasuk hati, pikiran, jiwa, emosi atau perasaan, perbendaharaan kata mereka, dan lain sebagainya untuk menuliskan Alkitab. Sehingga dengan demikian firman atau kehendak Tuhan dapat disampaikan atau dinyatakan kepada manusia.
Salah satu contoh dari proses penulisan Alkitab dapat ditemukan di Yeremia pasal 1 ayat 9. Di sana disebutkan bahwa TUHAN mengulurkan tangan-Nya dan menjamah mulut nabi Yeremia; TUHAN berfirman kepadanya: "Sesungguhnya, Aku menaruh perkataan-perkataan-Ku ke dalam mulutmu…” Dengan kata lain, setiap kata yang diucapkan atau yang dituliskan oleh nabi Yeremia adalah berasal dari Tuhan – ketika ia mengajar, berkhotbah, atau berbicara atas nama Allah. Dan hal itu dilakukan oleh Tuhan terhadap nabi Yeremia sebelum Ia mengirim atau mengutus dia sebagai nabi. Ini menunjukkan bahwa Tuhan mempunyai standar prosedur dan proses penulisan Alkitab yang jelas, teliti, hati-hati dan tidak sembarangan. Di Yeremia 36:2-4 jelas disebutkan bahwa Tuhanlah yang memberikan instruksi kepada nabi Yeremia untuk menuliskan Kitab Suci bukan Yeremia ataupun orang lain.
Selain nabi Yeremia, Alkitab juga menuliskan hal yang serupa yang dilakukan oleh Tuhan terhadap nabi Musa, Yesaya, Yehezkiel, dan lain-lain (band. Kel; Yes 6; Yeh 1). Proses seperti ini tampaknya merupakan proses Tuhan yang baku dan konsisten dalam mengutus nabi-nabiNya. Tidak ada nabi yang pergi menyampaikan pesanNya tanpa diutus dan dipersiapkan terlebih dahulu olehNya. Entahkah itu dengan menjamah mulut seperti yang Ia lakukan terhadap nabi Yeremia atau menyentuh bibir seperti terhadap nabi Yesaya atau memasukkan kitab ke dalam mulut seperti yang Ia lakukan terhadap nabi Yehezkiel. Ini adalah dasar bagi orang Kristen untuk percaya kepada Alkitab sebagai tulisan yang murni 100% berasal dari Allah. Bukan ide, konsep atau pemikiran-Nya saja tetapi juga kata-kata-Nya. Setiap pembaca Alkitab penting untuk memperhatikan dan mempelajari setiap kata-kata di dalam Alkitab lebih dari sekadar mengerti isinya secara umum atau berupa gambaran besarnya saja.
Pesan Alkitab yang singkron juga adalah fakta yang sangat mengagumkan dan meyakinkan. Padahal, penulis Alkitab berjumlah empat puluh orang dan hidup dengan latar belakang yang berbeda-beda - waktu, tempat, pekerjaan, kultur, budayanya, dan lain sebagainya.
B. Bukti-bukti dan Sejarah dari Alkitab
Alkitab adalah dokumen sejarah yang terpercaya dan dapat diandalkan. Dari sekian banyak dokumen sejarah kuno, Alkitab adalah dokumen yang mempunyai salinan yang terbanyak daripada dokumen-dokumen lainnya di sepanjang sejarah manusia. Berikut di bawah ini adalah perbandingan dokumen PB dengan dokumen kuno Yunani.
Di samping keunggulannya secara historis, Alkitab juga benar di dalam hal pernyataan-pernyataannya secara sains dan ilmu pengetahuan. Salah satu contoh atau buktinya adalah di bidang ilmu hidrologi yang menyatakan bahwa hujan dan salju jatuh di tanah atau ke tanah, sebagian tersimpan dalam tanah sebagai air tanah, sebagian mengalir ke dalam sungai, turun ke laut dan dari laut kembali lagi ke awan dan jatuh lagi. Demikian juga disebutkan oleh Yesaya 55:10:”Sebab seperti hujan dan salju turun dari langit dan tidak kembali ke situ, melainkan mengairi bumi, membuatnya subur dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, memberikan benih kepada penabur dan roti kepada orang yang mau makan…” Kitab-kitab yang lain di dalam PL juga menyatakan hal yang sama yaitu sebagai berikut:
"Ia menarik ke atas titik-titik air, dan memekatkan kabut menjadi hujan, yang dicurahkan oleh mendung, dan disiramkan ke atas banyak manusia" (lih. Ayub 36:27-28)
"Ia menaikkan kabut dari ujung bumi, Ia membuat kilat mengikuti hujan, Ia mengeluarkan angin dari dalam perbendaharaan-Nya" (lih. Mzm 135:7)
Selain dalam bidang ilmu hidrologi, Alkitab juga terbukti benar dalam bidang ilmu kedokteran dan kesehatan. Semelweiss (Vienna, 1847) berhasil menurunkan tingkat kematian wanita-wanita pasca melahirkan akibat infeksi dari 18% turun menjadi 0.5%. Penurunan tingkat kematian tersebut dapat ia capai atau raih karena mencoba melakukan perintah Tuhan di kitab Imamat yang berbunyi:”Siapa pun yang menyentuh mayat orang akan menjadi najis selama tujuh hari. Dia harus memurnikan diri dengan air pada hari ketiga dan ketujuh ... mengambil beberapa hyssop, mencelupkan ke dalam air dan menaburi tenda dan perabotan dan orang-orang yang berada di sana.” Demikian juga terhadap penyakit kusta yang telah membunuh jutaan orang di Eropa dan di seluruh dunia selama ribuan tahun, Alkitab terbukti sebagai sumber informasi dan solusi yang benar, yang dapat menolong dan menyelamatkan manusia. Imamat 13:46 menasihatkan:”Selama dia (penderita kusta) memiliki infeksi ia tetap najis. Ia harus hidup sendirian; ia harus tinggal di luar perkemahan.” Dengan kata lain, penderita kusta butuh dikarantina demi mengantisipasi penularan penyakit tersebut. Dan itu terbukti benar bahkan sangat menolong ilmu kedokteran dan kesehatan dan perkembangan serta pengaruhnya hingga masa kini.
Sebaliknya, nasihat-nasihat kesehatan dari sumber lain di luar Alkitab sangat berbeda bahkan dinilai berbahaya bagi kesehatan. Salah satunya adalah The Ebers Papyrus yang menasihatkan penggunaan darah sapi, minyak atau lemak ular untuk mencegah uban pada rambut atau campuran enam lemak kuda, kuda nil, buaya, kucing, ular dan untuk mencegah rambut rontok.
Herbert Spencer yang meninggal pada tahun 1803 dipandang dunia Sains sebagai salah seorang penemu yang terbesar karena telah mengkategorikan semua hal yang ada di lingkungan alam semesta sebagai: waktu, tenaga, aksi, ruang dan materi. Dan itu sudah disebutkan di ayat pertama dari Alkitab yaitu: Pada mulanya (waktu) Allah (energi), menciptakan (aksi), langit (ruang) dan bumi (materi).
Soal doa Yosua yang pernah dinilai salah karena mendoakan matahari berhenti di atas lembah Ayalon dapat diterima dan dimengerti sebagai bahasa manusia sehari-hari bukan bahasa Sains. Hingga saat ini, hampir setiap orang juga masih menggunakan istilah “sunset” atau “sunrise” yang kedengarannya seperti mengatakan bahwa matahari yang bergerak atau berpindah tempat. Demikian juga dengan menyampaikan maksud-maksud yang serupa. Contohnya, mengatakan “lapar” atau “kenyang” sebagai bahasa sehari-hari bukan “hipotalamus sedang mengirim sinyal ke otak”.
Intinya, pernyataan-pernyataan di dalam Alkitab adalah benar dan ilmu pengetahuan adalah juga merupakan cara yang baik untuk menunjukkan keabsahannya.
Dikutip dari buku NMQT Edisi Pertama:"Yesus & Keselamatan" (Berean Media, 2010), 33-43
Copyright (c) 2010 by Naek @ NMQT
http://www.nevermissingqt.blogspot.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar