Kamis, 04 Maret 2010

Rasul-Rasul Yesus – “Andreas”

Bacaan: Matius 10:1-4; Yoh 1:41; 6:9

Andreas sangat berbeda dengan Simon Petrus saudaranya. Ia sangat jarang terlihat tampil di depan dan menjadi pusat perhatian orang banyak. Alkitab sendiri tidak mencatat namanya begitu sering seperti saudaranya Petrus. Saat-saat yang dapat dilihat atau disaksikan dari Andreas adalah ketika ia membawa orang kepada Kristus. Yang pertama adalah ia membawa Simon Petrus dan yang kedua adalah ia membawa seorang anak yang mempunyai lima roti dan dua ikan kepada Yesus.

Sangat mungkin bahwa saudaranya Simon Petrus yang suka berbicara juga mengeluhkan kehidupan pribadinya kepada Andreas. Apakah itu soal tangkapan ikan yang sedikit bahkan hampa dan mengecewakan, atau mungkin juga soal penjajahan Romawi dan pemungutan pajak yang sangat menyebalkan bagi dirinya. Atau mungkin juga soal Mesias yang tidak kunjung datang. Simon Petrus tampaknya lebih tertarik untuk melaut dan menangkap ikan daripada hal-hal lain di luar itu (band. Yoh 21:15-17). Tetapi Andreas membawanya kepada Yesus dan Yesus pun mengalihkan fokus dari saudara Andreas itu dengan cara menangkap baginya ikan-ikan yang melimpah penuh di dalam perahu kepunyaannya.

Andreas adalah seorang pribadi yang berjiwa pahlawan yang melihat, memperhatikan, memperdulikan, dan mencoba memberikan atau menawarkan solusi meskipun mungkin mempunyai potensi keberhasilan yang sangat kecil atau minim. Itulah yang ia lakukan ketika ia membawa seorang anak kecil yang mempunyai lima roti dan dua ikan kepada Yesus. Andreas berkata kepada Yesus:”Di sini ada seorang anak, yang mempunyai lima roti jelai dan dua ikan; tetapi apalah artinya itu untuk orang sebanyak ini?” Andreas tidak mempunyai iman yang cukup tetapi dilakukannya juga apa yang dapat dilakukannya yaitu membawa potensi solusi kepada Yesus. Apakah Yesus dapat memberi makan tanpa lima roti dan dua ikan yang dibawa oleh Andreas dan anak tersebut? Tentu saja bisa tetapi Yesus sangat menghargai Andreas dengan apa yang ia lakukan yaitu menemukan potensi solusi dan mengupayakan yang terbaik yang bisa dilakukan. Andreas mempunyai sikap dan karakteristik yang baik di dalam hal ini.

Tetapi yang mungkin menjadi pertanyaan, mengapa Yesus tidak memposisikan Andreas seperti tiga orang yang lain yaitu Simon Petrus, Yakobus, dan Yohanes? Kata “posisi” mungkin dapat dijadikan sebagai jawabannya. Posisi Andreas bukan di situ - itu saja! Seperti halnya di dalam tim kesebelasan sepak bola, tidak semua anggota tim berada di baris paling depan. Ada yang di posisi tengah dan ada juga yang di posisi bagian belakang. Semuanya sama-sama penting dan sama-sama dibutuhkan dan membutuhkan satu sama lain (band. 1 Kor 12:6-7). Dan sangat mungkin jika Andreas diposisikan di tempat yang tidak cocok atau sesuai dengan desain atau karakteristiknya, ia tidak akan berfungsi secara efektif dan optimal.

Andreas adalah seorang pahlawan di masa-masa sulit. Ia tidak akan tampil ketika situasinya aman, tidak bermasalah, normal, dan wajar-wajar saja. Andreas lebih suka orang lain yang tampil di depan, memimpin, bahkan menjadi pusat perhatian, sedang ia lebih suka dan nyaman bekerja di belakang layar.

Kesimpulannya, berfungsilah dengan efektif dan optimal sesuai desain dan karakteristik yang dikaruniakan Tuhan kepada Anda. Jangan merendahkan diri Anda dan juga jangan merendahkan orang lain. Jangan meninggikan diri Anda dan juga jangan pula meninggikan diri orang lain. Tuhanlah satu-satunya yang patut ditinggikan dan kepada Dia-lah kita seharusnya merendahkan diri.



Copyright © 2010 by Naek @ NEVER MISSING QUIET TIME
http://www.nevermissingqt.blogspot.com/

Tidak ada komentar: