Minggu, 14 Maret 2010

Menjawab Kritik terhadap Matius

Ada sejumlah kecurigaan terhadap Injil Matius yang dikemukakan oleh kritikus-kritikus alkitab yakni adalah sebagai berikut:
1. Penulis Injil Matius bukanlah rasul Matius tetapi orang lain.
2. Injil Matius tidak murni berasal dari Matius tetapi berasal dari tulisan-tulisan lain seperti dokumen Q, M, dan L.
3. Injil Matius dihasilkan oleh saling pinjam dan salin antara Injil Sinoptik.
4. Injil Matius tidak diilhamkan Allah tetapi oleh manusia. Atau, sebagian dari Allah dan sebagian lagi dari manusia.

Hipotesis-hipotesis dari sejumlah kritikus tentang dokumen Q, M, dan L yang disebut-sebut sebagai sumber dari tulisan-tulisan dalam kitab Injil Sinoptik hanyalah sebuah asumsi atau praduga. Sesuatu yang tidak mempunyai bukti yang meyakinkan dan dapat dipercaya sehingga berpotensi memposisikan kita dalam situasi dan kondisi yang mengambang. Jika tanpa keputusan untuk percaya kepada kerja dan kuasa Tuhan dibalik proses penulisan, maka kita akan tetap dalam posisi atau keadaan yang sama terus menerus. Keraguan, kecurigaan, atau ketidakpercayaan terhadap Injil Matius memposisikan kita berada di luar iman. Kita dapat terjebak di dalam suatu kondisi dimana kita terus melakukan pencarian yang berkepanjangan dan tak berujung karena tidak adanya iman tadi (band. Ibr 11).

Pada akhirnya kita akan diperhadapkan kepada satu keputusan antara percaya atau tidak terhadap Injil Matius bahwa ia diilhamkan Allah dan bahwa ia ditulis oleh Allah melalui orang-orang yang dipilih dan ditentukan oleh-Nya termasuk rasul Matius. Percaya dan menerima sebagian saja dari atau tentang Injil Matius adalah sama dengan tidak percaya sama sekali.

Namun demikian kepercayaan terhadap Injil Matius bukanlah tanpa alasan. Berikut ini adalah alasan-alasan mengapa kita sebagai orang Kristen percaya dan menerima tulisan-tulisan dari para nabi dan para rasul:
1. Tulisan-tulisan di dalam alkitab dihasilkan oleh Roh Kudus melalui para nabi dan para rasul (band. 2 Pet 1:20-21).
2. Tuhan menaruh perkataan-Nya di dalam diri para nabi dan para rasul (band. Yer 1:9; Yeh 1; Yes 6)
3. Tuhan menginstruksikan penulisan Kitab Suci (band. Yer 36, Kel 17, )
4. Yesus meneguhkan tulisan-tulisan Kitab Suci dengan perkataan –Nya bahwa Ia tidak akan menghapus, mengabaikan, atau menggagalkan satu iota pun di dalam PL (band. Mat 5).
5. Yesus meneguhkan tulisan-tulisan Kitab Suci dengan diri–Nya atau hidup-Nya bahwa Ia adalah wujud dari bayang-bayang atau nubuat-nubuat yang akan datang. (band. Kol 2:16-17).

Selain alasan-alasan di atas tadi, kepercayaan terhadap Injil Matius juga mempunyai alasan yang kuat dan meyakinkan dan juga sesuai dengan tulisan atau nubuat PL. Ada beberapa alasan atau pun dasar mengapa kita percaya bahwa Injil Matius adalah berasal dari Allah dan diilhamkan oleh Allah yakni sebagai berikut:
1. Injil Matius berisi tentang Yesus yang menggenapi nubuat-nubuat dalam Perjanjian Lama.

Di antaranya adalah tentang silsilah dan kelahiran Yesus bahwa Ia berasal dari keturunan Abraham, keturunan Yakub, keturunan Yehuda, keturunan Isai, dan keturunan Daud. Ia juga lahir dari perawan Maria dan dikandung oleh Roh Kudus. Selain itu juga ada penggenapan nubuat-nubuat tentang Elia yang akan datang (Yohanes Pembaptis), tentang 30 keping uang perak yang diterima oleh Yudas, tentang salib Yesus, tentang kebangkitan Yesus, dan lain-lain.

2. Injil Matius berisi tentang ajaran dan perkataan-perkataan Yesus.

Ajaran dan perkataan-perkataan Yesus yang tercatat di dalam Injil Matius tidak menunjukkan adanya indikasi bahwa itu adalah buatan manusia atau berasal dari hikmat manusia. Sebaliknya perkataan dan ajaran Yesus tersebut mengandung kuasa dan kebenaran ilahi. Yesaya pasal 9 ayat 5 berkata bahwa Mesias adalah Penasihat Ajaib dan itu adalah Yesus.

3. Injil Matius berisi tentang ilustrasi atau nubuat-nubuat tentang Kerajaan Allah.

Ilustrasi atau perumpamaan terdapat dalam Injil Matius tersebut kemudian diverifikasi oleh kitab Kisah Para Rasul yaitu tentang hadirnya jemaat mula-mula (band. Kis 2:41-47).

4. Injil Matius berisi nubuat-nubuat Yesus tentang akhir zaman.

Penggenapan nubuat Yesus tentang akhir zaman juga menunjukkan kebenaran dan kuasa dari setiap perkataan Yesus. Bait Suci yang disebutkan di pasal 24 Injil Matius memang nyata terbukti hancur musnah pada tahun 70 M seperti yang dinubuatkan oleh Yesus.

5. Injil Matius berisi tentang mujizat-mujizat yang dilakukan oleh Yesus.

Ini juga sesuai dengan nubuat-nubuat Perjanjian Lama bahwa Mesias akan datang dan menyembuhkan orang-orang yang lumpuh, buta, tuli, bisu, dan lain sebagainya. (band. Yes 35).

6. Injil Matius berisi tentang salib Yesus.

Salib Yesus adalah jantung dari alkitab dan kekristenan dan Matius menuliskan itu dengan sangat rinci dan detil. Hal tersebut juga telah dinubuatkan oleh kitab PL yaitu Keluaran dan Imamat bahwa Yesus adalah domba Paskah dan juga Imam Besar (Kel 12:21; Im 1-27). Di samping itu detil-detil penyaliban Yesus juga merupakan penggenapan kitab PL. Contohnya: kaki-Nya tidak dipatahkan; Ia dikuburkan di makam orang yang kaya; Ia berseru “Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?”

7. Injil Matius berisi tentang kebangkitan Yesus.
Perihal kebangkitan Yesus juga telah dinubuatkan oleh PL dan itu merupakan isu penting karena membuktikan bahwa Yesus sanggup mengalahkan maut dan menjadi Juruselamat manusia.

Injil Matius mengandung hal-hal yang sangat penting dan tidak dapat dipisahkan dari PL dan PB dan juga berisi hal yang sama dan singkron dengan semua kitab-kitab tersebut. Contohnya, surat 1 Petrus 2:4-8 berbicara tentang Yesus yang adalah batu hidup tetapi juga adalah batu sandungan. Ini sesuai dengan tulisan-tulisan yang ada di Injil Matius tentang respon orang-orang yang menerima dan menolak Dia. Orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat yang tidak percaya dan menolak Yesus adalah orang-orang yang tersandung, sedangkan orang-orang yang percaya dan menerima Dia adalah orang-orang yang beroleh hidup dan keselamatan. Dengan kata lain, tidak ada alasan untuk tidak menerima Injil Matius sebagai tulisan yang diilhamkan oleh Allah dan berasal dari Allah.

Injil Matius mempunyai intensi untuk mengatakan bahwa Yesus adalah Raja yang dijanjikan oleh PL dan kehidupan-Nya adalah merupakan penggenapan nubuat-nubuat dan wujud dari bayang-bayang yang ada di PL. Berikut di bawah ini adalah sub tema atau topic dari Injil tersebut:
Matius 1 – 2 : Kelahiran Sang Raja
Matius 3 – 4 : Kehadiran Pertama di Depan Publik
Matius 5 – 7 : Kebijaksanaan dan Kebenaran Sang Raja (Khotbah di Bukit)
Matius 8 – 9 : Kuasa dan Kasih Sang Raja (Bagian 1)
Matius 10 – 11 : Kedua belas Utusan Sang Raja
Matius 11 – 12 : Keluhan, Kecaman, Konflik, dan Konfrontasi (Bagian 1)
Matius 13 : Kerajaan Sorga dan Perumpamaan-Perumpamaan (Bagian 1)
Matius 13 – 15 : Kuasa dan Kasih Sang Raja (Bagian 2)
Matius 16 – 23 : Keluhan, Kecaman, Konflik dan Konfrontasi (Bagian 2)
Matius 17 : Kemuliaan Sang Raja
Matius 18 – 22 : Kerajaan Sorga dan Perumpamaan-Perumpamaan (Bagian 2)
Matius 24 – 25 : Kedatangan Sang Raja Kedua Kali (Nubuat)
Matius 26 – 27 : Kematian Sang Raja
Matius 28 : Kebangkitan Sang Raja
Matius 28 : Kenaikan dan Komando Sang Raja

Kesimpulannya, Injil Matius adalah berasal dari Allah dan diilhamkan oleh Allah dan itu sangat penting dan tidak dapat dipisahkan dari kitab PL maupun kitab PB. Ia berisi tentang Raja yang dijanjikan, tentang kerajaan-Nya yang kekal, dan tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan hal tersebut. Tidak ada sikap atau respon yang lebih tepat selain percaya dan menerima dan taat kepada-Nya.



Copyright © 2010 by Naek @ NEVER MISSING QUIET TIME
http://www.nevermissingqt.blogspot.com/

Tidak ada komentar: